Mengapa Saya Menulis
Masih teringat jelas bulan Desember tahun lalu, kakak mengajak saya datang ke WBC (Writing Blog Class) yang diadakan oleh Blogger SUMUT. Saya, yang memang jarang sekali diberi izin oleh suami untuk keluar rumah tentu harus memakai strategi agar izin itu muncul.
WBC part 3 |
Flashback ke awal menikah. Menurut perjanjian, memang saya setuju akan bekerja di ranah domestik. Awalnya semua berjalan santai. Hingga anak telah dua (dalam jarak yang rapat) saya mulai jenuh dengan mengurus anak dan drama yang menyertai, saya pun pelan-pelan mengikuti beberapa grup komunitas secara online. Tapi sedih tetap dirasa karena tak kunjung dapat mengikuti kopdar dengan alasan yang dilontarkan suami "Kasian anaknya". Klise sih,, karena sebenarnya kalo anak dibawa-bawa yang repot dan kasian itu adalah emaknya.
Seiring dengan penambahan anak secara berkala, kami pun pindah rumah. Sayangnya rumah kami jadi di pinggiran kota Medan, malah semakin jauh kalo mau pergi kopdaran. Entah kenapa, keajaiban itu datang. Perlahan-lahan suami mulai memberi izin. Dimulai dari izin pergi mengaji hingga akhirnya ajakan ikut kelas WBC yang saya dapat, diberi izin karena saya katakan "pergi sama mba Shis" (kakak).
Sebenarnya saya punya blog sejak 2008, tapi masih platform gratisan dari blogspot. Isinya masih seputar cerpen jaman kuliah-kerja-awal menikah. Asli, pas ikut WBC dari blogsum (Blogger Sumut) baru lah saya membuka kembali. Ibarat rumah, mungkin blog saya sudah berhantu. Hihi.
Ikut komunitas di blogsum membuat saya menemukan kembali kecintaan saya akan menulis. Selama ini hanya rajin menulis status doank di socmed. Wkwk.
Kak Echy dan kak Alfie, selaku founder dan Co founder rajin memberi motivasi agar kami semangat menulis. Beberapa kali mengadakan challenge menulis blog. Alhamdulillah setiap ikut challenge selalu kedapetan goodie bag dari mak founder.
Semakin lama, teman-teman selalu memotivasi agar membeli domain sendiri. Alhamdulillah, ternyata setelah membeli domain, keinginan menulis serius semakin besar.
So, inilah alasan kenapa saya suka menulis:
1. Saya butuh release emosi.
Sebagai seorang ibu, pastilah emosi mudah tersulut bila keadaan sudah letih. Menulis sangat membantu release emosi dan kembali waras. Menulis dapat menjadi sarana bagi saya mengeluarkan ribuan kata yang harus saya ucapkan menjadi sebuah tulisan.
2. Semangat berbagi
Dengan koleksi 5 anak, tentu ada banyak cerita seputar pengasuhan. Entah itu mastitis, cerita mpASI, penyapihan, toilet training, dll. Pengalaman saya dan bagaimana menghadapi masalah tersebut tentu bisa dibagi ke ibu lain yang sedang membutuhkan.
3. Amal Jariyah
Berbagi dengan para pembaca, tentunya ini menjadi ibadah tersendiri. Bagi muslim tulisan kita dapat menjadi amal jariyah meskipun kita sudah tiada nantinya. Amalan kecil namun bila dilakukan konsisten tentu hasilnya bisa luar biasa, tentunya dengan harapan Ridho Allah SWT.
4. Mengurangi Kecerewetan
Namanya emak-emak pasti cerewet. Eeeh siapa bilang? Anak-anak jangan terlalu dicerewetin agar ia nyaman berada di dekat ibunya. Tahu kan mak, nyanyian Kecerewetan bisa berkurang saat kita menulis. ♥ yuk rajin nulis.
5. Mengembangkan Diri
Emak-emak yang di rumah, rajin baca timeline, melihat update status emak lain, cenderung merasa hidupnya tak beruntung. Mereka sering merasa, "Kok gini banget sih hidup saya, hiksss". Tenang, dengan menulis membuat diri kita lebih berguna bagi orang lain. Lama kelamaan akan membuang pikiran negatif kita bahwa diri kita ini tidak berguna. Apalagi ketika ikut komunitas, nahh bahagianya diri ketika menemukan rumah kedua.
Lalu, dari tadi berbicara tentang Blogger SUMUT, kenapa saya bahagia berada di sini?
♥ Blogsum seperti rumah kedua. Semua orang di sini ramah dan baik. Candaan dan juga kecerewetan tetap ada layaknya kita di rumah.
♥ Blogsum milik semua. Gak ada ketua, gak ada siapa-siapa di komunitas ini yang layaknya pemilik. Semua berhak menasehati dan menegur kalo ada yang salah.
♥ Orang-orang di blogsum gak pelit ilmu. Mereka mau berbagi apapun. Bahkan, gak segan membantu bila ada kesulitan soal pengaturan blog. Dan yang paling disuka, kalo ada event juga sering dikabari.
♥ Kita suka ketemu meski gak melulu di blogsum. Kadang suka janjian di grup, misalnya ada acara belajar nambah wawasan soal blog, kita ikut ngeramein bareng. Jadi belajarnya lebih semangat.
♥ Paling suka soal support. Meski kadang ikut di lomba yang sama, kita gak mau saling nikung. Yang ada saling support, kadang ada masukan biar punya kita artikelnya jadi bagus. Seneng banget kan..
Itulah beberapa hal yang saya suka dari blogsum dan alasan kenapa saya menulis. Semoga bermanfaat, manatau setelah baca Ini, kamu jadi termotivasi buat ngisi kembali blog kamu yang lama kosong. Yuk ah kita nulis!
Seiring dengan penambahan anak secara berkala, kami pun pindah rumah. Sayangnya rumah kami jadi di pinggiran kota Medan, malah semakin jauh kalo mau pergi kopdaran. Entah kenapa, keajaiban itu datang. Perlahan-lahan suami mulai memberi izin. Dimulai dari izin pergi mengaji hingga akhirnya ajakan ikut kelas WBC yang saya dapat, diberi izin karena saya katakan "pergi sama mba Shis" (kakak).
Sebenarnya saya punya blog sejak 2008, tapi masih platform gratisan dari blogspot. Isinya masih seputar cerpen jaman kuliah-kerja-awal menikah. Asli, pas ikut WBC dari blogsum (Blogger Sumut) baru lah saya membuka kembali. Ibarat rumah, mungkin blog saya sudah berhantu. Hihi.
Pertama kali ketemu kak echy |
Ikut komunitas di blogsum membuat saya menemukan kembali kecintaan saya akan menulis. Selama ini hanya rajin menulis status doank di socmed. Wkwk.
Kak Echy dan kak Alfie, selaku founder dan Co founder rajin memberi motivasi agar kami semangat menulis. Beberapa kali mengadakan challenge menulis blog. Alhamdulillah setiap ikut challenge selalu kedapetan goodie bag dari mak founder.
Senangnya, sering dapet goodie bag dari mak founder |
Semakin lama, teman-teman selalu memotivasi agar membeli domain sendiri. Alhamdulillah, ternyata setelah membeli domain, keinginan menulis serius semakin besar.
So, inilah alasan kenapa saya suka menulis:
1. Saya butuh release emosi.
Sebagai seorang ibu, pastilah emosi mudah tersulut bila keadaan sudah letih. Menulis sangat membantu release emosi dan kembali waras. Menulis dapat menjadi sarana bagi saya mengeluarkan ribuan kata yang harus saya ucapkan menjadi sebuah tulisan.
2. Semangat berbagi
Dengan koleksi 5 anak, tentu ada banyak cerita seputar pengasuhan. Entah itu mastitis, cerita mpASI, penyapihan, toilet training, dll. Pengalaman saya dan bagaimana menghadapi masalah tersebut tentu bisa dibagi ke ibu lain yang sedang membutuhkan.
3. Amal Jariyah
Berbagi dengan para pembaca, tentunya ini menjadi ibadah tersendiri. Bagi muslim tulisan kita dapat menjadi amal jariyah meskipun kita sudah tiada nantinya. Amalan kecil namun bila dilakukan konsisten tentu hasilnya bisa luar biasa, tentunya dengan harapan Ridho Allah SWT.
4. Mengurangi Kecerewetan
Namanya emak-emak pasti cerewet. Eeeh siapa bilang? Anak-anak jangan terlalu dicerewetin agar ia nyaman berada di dekat ibunya. Tahu kan mak, nyanyian Kecerewetan bisa berkurang saat kita menulis. ♥ yuk rajin nulis.
5. Mengembangkan Diri
Emak-emak yang di rumah, rajin baca timeline, melihat update status emak lain, cenderung merasa hidupnya tak beruntung. Mereka sering merasa, "Kok gini banget sih hidup saya, hiksss". Tenang, dengan menulis membuat diri kita lebih berguna bagi orang lain. Lama kelamaan akan membuang pikiran negatif kita bahwa diri kita ini tidak berguna. Apalagi ketika ikut komunitas, nahh bahagianya diri ketika menemukan rumah kedua.
Lalu, dari tadi berbicara tentang Blogger SUMUT, kenapa saya bahagia berada di sini?
♥ Blogsum seperti rumah kedua. Semua orang di sini ramah dan baik. Candaan dan juga kecerewetan tetap ada layaknya kita di rumah.
♥ Blogsum milik semua. Gak ada ketua, gak ada siapa-siapa di komunitas ini yang layaknya pemilik. Semua berhak menasehati dan menegur kalo ada yang salah.
♥ Orang-orang di blogsum gak pelit ilmu. Mereka mau berbagi apapun. Bahkan, gak segan membantu bila ada kesulitan soal pengaturan blog. Dan yang paling disuka, kalo ada event juga sering dikabari.
♥ Kita suka ketemu meski gak melulu di blogsum. Kadang suka janjian di grup, misalnya ada acara belajar nambah wawasan soal blog, kita ikut ngeramein bareng. Jadi belajarnya lebih semangat.
janjian bareng ikut kelas Google |
♥ Paling suka soal support. Meski kadang ikut di lomba yang sama, kita gak mau saling nikung. Yang ada saling support, kadang ada masukan biar punya kita artikelnya jadi bagus. Seneng banget kan..
Itulah beberapa hal yang saya suka dari blogsum dan alasan kenapa saya menulis. Semoga bermanfaat, manatau setelah baca Ini, kamu jadi termotivasi buat ngisi kembali blog kamu yang lama kosong. Yuk ah kita nulis!
Hwaa,, saya blm dapat izin jg nih dr misua buat ngikutin kelas² nya Blogsum, huhuu... coz kemaren LDR sampe 9 thn... jd Sabtu-Ahad itu betul² buat quality time
BalasHapusKeep writing, Icha... semangat!!
9 tahun pasti berat sekali ya kak mia..
HapusKak mia pun jadi penyemangat awak, tetap rajin nulis meski kerjaan bertumpuk-tumpuk. ♥
Sangat memotivasi sekali tulisannya 👏. Semangat nulis terus yaaa☺🙏
BalasHapusYuk dek nulis. Julita pun rajin banget kok setor tulisan tiap pekan..
HapusYa Allah kak Icha... Semangat kak... Alfie bangga sama kak Icha. Tetaplah berbuat dan menyebarkan kebaikan kak.
BalasHapusKak alfie pun bikin betah kali.. Kalo minta tolong sama kak alfie selalu sedia 24 jam, hehehe
HapusSemangat kak, saya baru belajar nulis. Salam kenal ya
BalasHapusSalam kenal kembali bang Sani.
HapusBetul sekali cha ngeblog juga menjaga kewarasan kita dlm hadapi rutinitas sehari2 , semangat!!
BalasHapusMuncul nih, salah satu kakak yang care sekali ♥
HapusKereen banget, Blogsum, bisa saling support gitu. Teman menulis blog yang solid adalah sebuat aset yang sangat berharga di dunia blogger.
BalasHapusBetul sekali itu mba Susi
HapusAlasan 1 & 5 itu aku banget mba. Release emosi karena yg namanya perempuan itu butuh tempat curahan hari. Kalo gak ada yg betah dengerin kita merepet buat melepas emosi, ya alhamdulillah dengan menulis jadi ringan banget kepala.
BalasHapusAlasan mengembangkan diri itu penting banget biar kita gak pikun muda. Orang bilang, menulis itu obat paling ampuh biar emak-emak gak cepat pikun karena mengulang rutinitas sama setiap hari. Hehehe.
BTW, sukses dan sehat selalu sekeluarga mba.
Aamiin, sama sama kak Mutia
HapusSama, Mba. Saya juga nulis buat terapi rilis emosi. Lama-lama malah jadi ketagihan. Kalau nggak nulis sehari suka kaya aneh aja gitu. Jadi disalurin lewat draf-draf yang akhirnya dicicil biar ga numpuk buat dipublish :D
BalasHapusYeay tosss
HapusWah ikutan seneng bacanya. Memang sih kita butuh sesuatu untuk menyalurkan potensi. Apalagi kalo itu bermanfaat ya mbak
BalasHapusBetul mba Siti
HapusWah 5 anak ya mbak, sugih. Keren ya saling dukung pas saat lomba, blogsum
BalasHapusHehehe iya mba
HapusKalau saya ikut komunitas kepenulisan biar bisa menjaga semangat menulis Mbak. Kalau ada orang yang semangat nulis di komunitas, kitanya juga akan ikut semangat jadinya
BalasHapusMemang ikut komunitas itu banyak manfaatnya
Iya mas semangatnya menular
HapusTerus berkarya tanpa batas ya mbak. Saya sangat appreciate wanita seperti mbak
BalasHapusTerimakasih mba gina
HapusMenurtku selalu banyak berkah ketika kita akan menulis mba. Berbagi informasi juga bagian dari sedekah yang bisa kita berikan
BalasHapusBetul banget mba
HapusInilah bikin kita bahagia masuk komunitas dan punya blog, bisa mengembangkan diri dan juga bisa menambah penghasilan keluarga
BalasHapusBener Mpok
HapusAlhamdulillah suami penuh pengertian. Bertahap kasih izin boleh kopdaran. Menulis memang bagus banget u mengeluarkan uneg². Apalagi kalau dibaca dan memotivasi. Teruslah menulis ya Mbak...
BalasHapusIya mba, bersyukur banget malah
HapusSemangat ya kakak, wah inspiratif banget nih untuk tetap menulis di blog, apalah daya ku ketika membaca cerita ini. betapa semangatnya meskipun kita tahu bahwa seorang ibu rumah tangga itu pekerjaannya seabreg abreg. semua semua dikerjakan sendiri dirumah.
BalasHapusMakasih ya mas
HapusWah..kalau saya main main ke medan.. bisa kopdaran sama teman2 blog sum dong ya ka....
BalasHapusTapi bener juga... menulis bisa menjadi stress release juga emosi release sehingga bisa menjalani hidup lebih baik dan berkualitas
Bole bole bole bang
HapusSenangnya sudah menemukan motivasi buat kembali menulis ya mbak. Jarang sih orang yang konsisten karena seneng menulis aja. Apalagi sudah mencium bau-bau recehan dollar kayak saya, motifnya bisa berbeda, hihi
BalasHapusHahahaha, yang penting rajin bang Doel
HapusKeren kak, motivasinya juga bagus, salah satunya untuk berbagi. Hampir semua saya setuju, juga soal Blogsum yang sangat membantu kita utk berkembang. Salah satu alasan saya menulis mungkin sama seperti kakak, sama2 biar emosi tersalurkan
BalasHapusTosss Irsyad a
HapusSaya sekarang semakin yakin menulis. Apalagi sudah punya kekuatan bertemu dengan orang-orang yang menginspirasi di blogsum ini. Semangat terus Kak. Wanita itu hebat.
BalasHapusMakasih dek ..
HapusAlhamdulillah ya mom, paksu mendukung. Aku pun setuju mom dengan menulis kita bisa berbagi informasi ya mom, meskipun kita sdh berpulang ini termasuk amal jariyah kita ya mom.
BalasHapusMakasih mba leha
HapusAlhamdulillah ya mba ada kesempatan untuk kopdar dengan teman blogger. Saya malah jarang bisa kopdar sekarang
BalasHapusSemangat mba, pasti nanti ada masanya
HapusKalau aku bukannya enggak dapat ijin suami karena akunya enggak pede, Mba...hihi Terlalu lama di rumah jadi merasa bukan siapa-siapa. Tapi Alhamdulillah komunitas dengan teman-teman yang supportif juga membuatku bisa mengembangkan potensi.
BalasHapusWah mba Dian.. salah satu idola saya ini mah
HapusHari ni , setahun lalu perdana kita jumpa ya kk di WBC 1 part 2 merdeka walk.. semangat menulis kk.. semangat menebar manfaat
BalasHapusIya kak Dyah
HapusSaya memahami dalam tulisan ini penuh emosional. Curahan hati dalam setiap ketikan memberikan kesan keletihan.
BalasHapusHaha iya kah mas
HapusSpeechless
BalasHapusSpeech more donk kakak
HapusSeru ceritanya mbak, tetap semangat buat terus menulis ya mbak.
BalasHapusAamiin. Makasih mas
HapusKeren nih mbaknya, setiap ikut challenge menulis dari founder dan co-foundernya selalu kedapetan goodie bag dari mak founder :)
BalasHapus.
Seru ya mbak kalau udah kopdaran itu. Aku sendiri setuju, dengan menuliskan sesuatu di blog secara lebih panjang dibandingkan menulis status di medsos membuatku lebih waras ehehe
Iya mba Gilang
HapusBerdaya walau hanya di rumah ya kak. Pergi kopdar bawa anak itu sungguh mengguras energi. Tapi lega kalau udah dilakukan. Semacam berhasil mengalahkan challenge kalo saya hahaha
BalasHapusYesss bener bener bener
Hapusikut komunitas emang bikin kita lebih termotivasi ya mbakk,,
BalasHapusaku juga lebih bersemangat waktu udah gabung komunitas
btw aku nulis buat hobby sama stress healing mbk awalnya.. eh alhamdulillah bia menghasilkan uang
Yeah Alhamdulillah
HapusAhh...sayang sama member2 di sini. Sayang juga sama blogsum. Semoga semakin bermanfaat kita semua fi sini ya...aamiin
BalasHapusAamiin, mba Nining sayang
HapusMenulis blog, beneran efektif untuk melepaskan emosi sekaligus curhat. Memang ada Twitter yang udah terkenal sebagai sarana sambat :D
BalasHapusTetapi melalui blog, sambatan kita akan lebih komprehensif dan kronologinya bagus.
Semangat menulisnya kak, udah lama juga ya punya blog dari 2008 , saya mah baru 4 bulanan euyy , masih baru banget, ingin kembangin diri sama coba hal baru. Sama ikut lomba2 blog.
BalasHapusAku juga ngeblog biar tetap waras. Kalau dapat ini itu sih, itu mah rezeki aja. Menulis itu terapi ya, Kak? :)
BalasHapusAku suka jadi minder kalo lihat blogger yang konsisten menulis dari sejak lama...
BalasHapusSemoga bisa menular yaa, kak...konsistensi menulisnya.
Saya juga tergabung di grup blogger solo Dan kumpulan emak blogger mba, alasan awal menulis juga ngga beda jauh, mau berbagi pengalaman Dan menyalurkan kejenuhan seharian di rumah yang biasanya ngurus anak Dan rumah aja. Bisa buat moodbooster aku sendiri juga sih. Dan seru kalo berbagi cerita terus Ada yang suka Dan Ada yang sepengalaman gitu
BalasHapusAh, bener banget. Menjadi ibu apalagi full sebagai IRT pasti menjenuhkan. Saya sendiri yang sekarang bekerja dari rumah, merasakan kejenuhan. Kaki tuh pengennya dibawa jalan-jalan terus.
BalasHapusDaaan ... Menulis adalah tempat menumpahkan keresahan hati ... Eaaa ...
Asyik banget rasanya bisa menceritakan banyak hal ke teman-teman pembaca. Lebih senang lagi kalau tulisan kita direspon dengan positif. Berasa dapat piagam penghargaan apaaa gitu, hihihi ...
salam untuk kawan2 blogsum. sukses untuk komunitasnya ya..
BalasHapussaya ngeblog lebih untuk menjaga kemampuan menulis. dan menjadikan blog sebagai ruang dokumentasi. dulu, sebelum gabung dengan komunitas. setelah gabung, eh..ternyata blog bisa dimanfaatin cari duit juga hehe
Saya suka konsep menulis sebagai amalan jariyah, Ada sesuatu yang kita tinggalkan sekalipun kita sudah tidak ada
BalasHapusKayaknya benar juga ya, menulis bisa ngurangi kecerewetan. Jadi ngalihin kecerewetannnya ke bentuk tulisan. Sepertinya lebih bermanfaat.
BalasHapusEh..soal blogsum, saya juga senang gabung di komunitas itu. Meski hingga sekarang belum pernah jumpa dengan kawan sekomunitas. Karena saya juga nemu komunitas itu dari hasil berselancar di google. Pas minta gabung, langsung digabungin.
Menulis dan berkomunitas itu buat saya juga sebagai me time kita sebagai ibu rumah tangga. Rasanya seneng bisa berkumpul bersama teman teman sesama blogger ya mbak
BalasHapusWah semangat sekali ya Kak apalagi selalu didukung sama orang-orang yang di sekitar kita dan juga punya teman yang sama-sama memotivasi dan salah satu menjaga kewarasan ibu rumah tangga ya menulis heheheh betul gga
BalasHapusToss. Mak. Aku juga menulis biar bisa ngeluarin isi kepala yang penuhnya nggak ketulungan. Rasanya plong gitu kalo abis nulis, meskipun menulis sesi tenangnya hanya bisa tengah malem aja
BalasHapusWah perjuangan sekali ya ketika mba mau terjun ke dunia tulis menulis. Aku melihat perjuangannya di sisi mba. Pasti banyak konflik batin dalam diri mba waktu itu ketika diri ingin beraktualisasi tapi suami belum mengijinkan. Allhamdulillah skarang suaminya dah ngijinin ya. Aku iku seneng mba 😊
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSoalnya izin itu, semua indah pada waktunya ya, Mbak Icha. Dulu rumah di pusat kota Medan, dekat ke mana-mana malah ga dapat izin suami. Malah pas rumah agak jauhan, dapat izin hehehe.
BalasHapusDan memang Mbak, menulis itu menyenangkan, indah, dan membuat saya bahagia. Apalagi kalau sudah menemukan komunitas yang nyaman dan cocok, maka menulis akan semakin semangat, karena saling mendukung.
Terus semangat menulis, Mbak Icha.
yang no 4 itu gue banget,kalau dulu ada yang mau diomongin mulut langsung mrepet kayak petasan karena ananda dah besar jadi saya mulai menasehatinya dengan cara berbeda.Saya tuliskan trus bilang sama dia eh baca itu tulisan mamak di blog 🤣🤣🤣🤣
BalasHapusAhh... seneng banget masuk blogger sumut. Ketemu orang2 yang wise dan saling menginspirasi. Buat saya menulis itu bisa bikin uneg2 keluar, bisa kasi informasi yang berguna untuk orang-orang, bisa bikin hepi lah pokoknya.
BalasHapusEnaknya bergabung di komunitas blog seperti itu ya Mbak. Selain punya banyak teman kita juga jadi termotivasi untuk menulis di blog, karena banyak yang ngasih support.
BalasHapusMenulis itu mencerahkan jiwa, bikin semangat dan jd always happy hehe
BalasHapusAlhamdulillah ya, semoga setelah ini makin produktif menulis. Menulis yang bermanfaat tentunya bagi pembaca. Siapa tahu tulisannya nanti dibukukan. Salam buat suami yesss
BalasHapuskita gabung ke blogsum di hari yang sama ya cha haha
BalasHapusgak kerasa udah setahun aja..
semoga semangat terus buat nulis
Belajar bersama teman yang satu hobi, satu tujuan dan satu passion memang sellalu menyenangkan. Apalagi jika mau terbuka dan bersedia belajar bersama. Alangkah bahagianya. DI sini saya merasa iri dengan semangat teman-teman BlogSum. Keren!
BalasHapusWah... Menarik banget ya mbak perjalananmu. Saya juga berusaha untuk membuat istri nyaman. Setelah menikah, istri gak kerja dan sekarang fokus urus anak. Jd sy mengijinkan buat ikut kegiatan2 positif. Walau masih belu sesuai ekspektasi tapi setidaknya gak jenuh jenuh amat.
BalasHapusKalau ditanya kenapa menulis? Aku setuju tulisan mbak... Karena itu juga tujuanku menulis.
Tfs, mbak...
senangnya...komunitasnya solid. saya pun sesuai perjanjian, gak kerja di luar rumah. tapi kalau ada event, saya selalu bersama anak dan suami. kalau suami gak bs antar yaa gak jd datang karena anak memang gak bs diurus suami seorang di rumah
BalasHapusBuat kita sebagai perempuan emang menulis salah satu cara menungkan rasa dengan nyaman yac hihihi...
BalasHapusEmang menulis itu kyk stress release, gak mesti ngeblog, bisa juga di diary hehe :D
BalasHapusTapi skrng zaman mulai berubah menusli di blog pun bisa menjadi sesuatu yang menghasilkan ya mbak.
Tapi emang bayaran paling menyenangkan kalau ada org japri kita trus bilang tulisan kita bermanfaat buatnya :D
Kalau saya menulis juga sama, niatnya share dan ingin mendapatkan pahala dengan menulis. Dan emang terbukti bisa ngeluarin diri dari stress ya mbak...
BalasHapusWah, koleksi anak nya lumayan yk mba, sdh 5. Kalo saya kadang suka nulis uneg2 kl lg ada masalah, keluarin d blog, curhat. Lumayan tersalurkan .. Hihihi
BalasHapusSetuju, mbak. Menulis itu memang salah satu terapi buat
BalasHapusOwalah, jadi Blogsum itu singkatan dari Blogger Sumut ����
BalasHapusSaya perhatikan pada wanita ya, Kak, wanita kalau sudah jadi ibu-ibu, itu rentan sekali kena depresi lantaran jenuh. Depresi itu dia keluarkan dengan cara nyinyir. Makanya kalau saya lihat ibu-ibu nyinyir, saya bisa duga bahwa aslinya ibu-ibu ini bosan dengan hidupnya sendiri.
Tapi, ibu-ibu yang menulis pada blog, umumnya tidak nyinyir begitu. Karena blog membuat mereka terlatih untuk mengekspresikan isi pikiran secara runut, sehingga tidak akan jadi depresi. Beda dengan ibu-ibu yang sorry ya cuma bisa nyetatus di medsos atau di Stories, tulisannya cenderung dangkal dan random, sehingga isi pikirannya kurang terkomunikasikan dengan baik.
Semoga langgeng ya BlogSum ya, Kak. Seneng deh punya kolega sesama blogger dari bagian lain di Indonesia :)
TossS mbak...
BalasHapusSelain karena hobi, sy juga menulis untuk menyalurkan emosi.
Self healing gitu
Bener kak emosi perlu ditata dan menulis bisa jadi penenang alias peredanya. Jadi lebih plong karena istilah telah curhat secara halus ya
BalasHapusAlhamdulillah ... seneng ya mbak ketika suami mengijinkan kita ikutan kopdar dengan komunitas. Minimal kita bisa berbagi ilmu dan silaturahmi itu akan sengat menghibur selain itu juga nambah pengalaman
BalasHapusAsik banget pokoknya kalau bisa kopadaran. Kita bisa ketemu. Temen banyak di luar sana dengan latar belakang yang berbeda beda
BalasHapusSama banget kak awal menulis tujuannya untuk terapi emosi, pas waktu sma dulu sering banget emosian tapi sejak suka nulis emosi itu mereda jadi lebih calm
BalasHapusblogger bagi aku juga untuk mengurangi kecerewetan mbak wkwkk
BalasHapusjadi tersalurkan gitu :D
seneng deh ketemu temen-temen di komunitas yang bisa dukung agar semangat menulis
sukses ya untuk Blogsum
Beli domain sangat penting dong buat blog. Kalau saya sudah 5 tahun beli domain. Dengan dua blog.
BalasHapusSaya sih nulis for healing biar kelak saya tua ga pikun hehe, berharap sampai usia senja saya masih bisa menulis.
BalasHapusAlasan-alasan untuk menulisnya membuat saya ikutan semangat menulis juga, walau masih tahap belajar, tapi saya jadi pengen terus belajar dan terus belajar menulis
BalasHapus