Quality Time is a Must!
Selama 10 tahun berumahtangga, bisa dibilang kalau waktu kami banyak bersama. Saya selalu di rumah bersama anak-anak, dan suami yang bukan kantoran juga sering bersama saya. Namun kadang kuantitas kami bertemu tidak terlalu berkualitas.
Kebanyakan rumah tangga pun sering hadir dalam satu ruangan yang sama, namun gadget membuat mereka berpisah dimensi. Entah mengapa benda satu itu sangat ajaib. Bisa mendekatkan yang jauh, dan menjauhkan yang dekat.
Keluarga kami sebenarnya tidak mengalami gangguan gadget, namun saya merasa sinyal-sinyal kedekatan saya dan suami satu bulan ini agak jauh dari biasanya. Dari mana tau? Dari kurangnya waktu kami bersama ngobrol berdua, bahasa gaulnya pillow talk. Namun sejak kelahiran anak ke 5, kami pisah ranjang.
Dia bersama anak kami yang lelaki dan aku sekamar dengan bayi dan anak perempuan. Urusan ranjang cukup jadi rahasia berdua, namun intinya kami kurang "ngobrol" seperti biasa.
Emang biasanya ngobrolin apa sih?
Ya,,secara perempuan itu harus mengeluarkan lebih dari 20.000 kata perhari tentunya semua hal harus diomongin. Ditambah lagi beberapa rencana ke depan yang belum dapet titik temu saya rasa harus serius diobrolin.
Biasanya, pulang malam dia selalu membangunkan saya untuk bersama menikmati nasi goreng atau mie Aceh berdua. Bukannya pelit, sungguh selain romantisme kalo gak berdua gak bakalan habis.
Ya, jadinya tengah malam kami sering bersama yang terkadang ada diselingi jeda iklan si bayi menangis minta susu.
Tanda anda butuh Quality Time
Ada beberapa hal, yang merupakan tanda-tanda butuh Quality Time bersama pasangan..
1. Sering bertengkar.
Gak harus pukul-pukulan, hihi. Itu mah KDRT. Bertengkar di sini lebih seringnya ada gejala balas membalas kata yang tak se-ide. Dalam rumah tangga mah ini biasa..
Iya, namun bila keseringan bukan tak mungkin menjadi pertengkaran besar.
2. Ada perang dingin
Diem-dieman saat tak enak hati pada pasangan juga merupakan tanda butuhnya Quality Time. Jangan sampai terlalu dingin, mengakibatkan hubungan jadi freeze.
3. Semua tampak salah
Ketika ia begini, kita tak suka. Melihatnya juga bikin naik darah. Haha, ini udah tanda bahaya banget buat kesehatan hubungan suami istri. Cuss atur waktu buat Quality Time.
4. Kurang komunikasi
Ini masalah saya, tak ada point pertama hingga ketiga, namun saya merasa ada yang perlu dibicarakan. Sehingga saya merasa Quality Time butuh dilakukan!
Quality Time Harus Diupayakan
Mengapa harus diupayakan? Karena Quality Time penting bagi hubungan suami istri. Jangan tunggu sesempatnya. Karena "selingkuh" juga tidak pernah menunggu sempat. Kalau selingkuh saja harus diupayakan, apalagi hubungan halal yang penting!
Nah, Rumah Tangga itu Memang Harus dirawat! Salah satunya ya dengan Quality Time.
Jangan mikir Quality Time itu harus pergi liburan berdua. Harus di tepi pantai atau di area wisata. Quality Time bisa dilakukan hanya beberapa jam saja, dengan tujuan mempererat hubungan, memecahkan masalah atau memberi jalan keluar pada beberapa rancangan masa depan.
Dan saya yang punya anak lima, kalau nunggu bisa berdua saja, lalu bagaimana nasib kelima anak kami? Kan gak mungkin di titip ke pak RT atau di kantor polisi. Apalagi suami adalah tipe ayah yang tidak mau menitipkan anak pada kerabat.
Saya bikin rencana dadakan. Di saat dia pulang ke rumah, saya katakan "Yang, kita ke Bakaran Jagung (Penatapan, Berastagi) ngobrol, minum kopi, makan jagung, lalu balik ke Medan lagi yuk.."
Karena saya tipe perencana, sebelum saya sampaikan sudah saya siapkan apa hal yang perlu dibawa untuk mendukung "obrolan" kami.
Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam, dan dia dengan santainya say OK!
Teringat esoknya ada kajian selama sehari penuh, dia berhenti di depan minimarket. "Yang, capek banget besok.. kalo kurang istirahat nanti besok Abang ngantuk pas kajian"
Ok, ganti rencana. Yang dekat saja..
Aku katakan ke Belawan saja, melihat kapal dan lampu-lampu di laut di malam hari bersama anak-anak.
Haha, anak-anak bersorak. Suami membeli mie instan cup untuk dimakan sambil ngobrol. Lalu kami masuk tol. Suasana malam di tol sudah sepi sekali, maklum hampir jam 12 malam. Hanya sesekali dijumpai truk menuju pelabuhan. Beberapa pabrik di pinggir tol yang kami lewati tampak gemerlap oleh lampu yang banyak di malam hari.
Sorry, gambarnya blur karena motret sambil pegang bayi yang aktif |
Keluar dari tol, kami langsung menuju ke pelabuhan. Namun alangkah terkejutnya, ternyata banyak sekali perubahan di sana.
Dan tempat tujuan kami sudah ditutup untuk umum. Wajar sih sebenarnya, karena tujuan yang dulu sering kami datangi saat sore hari adalah tempat wisata dadakan warga yang ingin melihat laut. Namun kurang safety karena banyaknya kapal besar yang merapat.
Ok fine, ganti tujuan ke dermaga yang agak kecil. Anak-anak tampak sudah mengantuk berat. Haha, ini hampir jam 1 pagi. Dan kami sekeluarga seperti kurang piknik nyari tempat cuma sekadar ngobrol.
Kebetulan yang manis, ternyata jalan ditutup karena ada acara. Dan saya pun tertawa. Suami mulai resah karena mata sudah mengantuk namun belum ketemu tempat mojok. Gak mungkin saya yang menggantikan nyetir karena saya gak pernah belajar mengendarai mobil.
Saya katakan padanya, "ke arah pulang yuk.. gak usah lewat tol, nanti nemu sungai kita mojok di pinggiran.."
Tepat di Martubung seberang Bakso Labuhan,ada taman di pinggir sungai. Sayangnya untuk ke sana, harus turun dari mobil dan berjalan ke dalam. Sementara anak-anak sudah pada tidur. Hanya bayi 8 bulan saya yang masih melek. Haha.
Jadi kami memilih untuk duduk di pinggir sungai saja dan mulai menyiapkan mie instan dan kopi. Saat mau turun dari mobil, ada seseorang yang melihat kami dari kejauhan. Mungkin dipikirnya remaja yang mau berbuat asusila. Ketika melihat kami membawa bayi, ia pun berangsur pergi dan tak lagi peduli pada
Kemudian si nomer 2 terbangun, kemudian ikut duduk bersama kami. Sambil ia menikmati mie instan seduhnya, kami pun bercerita beberapa hal.
Si nomer 2, dengan latar sungai Deli yang di taman Aloha.. (ssstt, jam 2 pagi) |
Sementara menunggu ia selesai dengan mie instan nya.. kami pun selesai ngobrol berdua. Seketika hilang ngantuk suami sehingga saya mengajak pulang. Di jalan kami masih sambil mengobrol.
Esok paginya baru tau, ternyata taman yang kami datangi menjelang pagi itu namanya taman Aloha. Itupun karena google minta review tempatnya.
Sebelum suami berangkat kajian, aku katakan padanya bahwa masih ada satu hutang membawa anak-anak ikut Quality Time sesuai dengan planning pertama.
Begitu lah cerita Quality Time kami yang kelihatannya dipaksakan, kalo kalian Mak..ada cerita seru apa saat Quality Time?
sepertinya saya juga kurang quality time berdua suami, ciri-ciri yang bunda sebutkan masuk semua nih huhu
BalasHapusLangsung periksa ciri-cirinya mbak.. Hihi. Khawatir sy nggak menyadari sehingga membuat rumah tangga jadi nggak karuan. Memang sesekali sangat perlu quality time ini ya mbak. Cukup dengan hal-hal sederhana saja.
BalasHapusBenar ya mba, kadang kita gak sadar saking udah terbiasa dengan keseharian atau terlalu sibuk sama urusan domestik. Waspada dari awal juga bagus untuk kesehatan hubungan.
HapusTermasuk newbie di dunia kerumahtanggaan, aku banyak mengambil pelajaran dari tulisan ini. Semenjak menikah aku selalu prioritaskan pillow talk sebelum tidur. Kecuali ada hak urgent seperti sakit dll. Trims mbak
BalasHapusQuality time terefektif emang ke Mall and belanja haha
BalasHapusTapi makan diluar bareng apalagi kl jalan jalan, tu jg ok sih hehe
Quality time bareng suami anak bisa dilakukan banyak cara, asal syaratnya "jangan ada gadget di antara kita." hehehe. Dengan kata lain, simpan dulu gadgetnya dan optimalkan kebersamaan dengan istri dan anak. Kalo ini sudah dipatuhi, quality time di mana saja bisa mendekatkan.
BalasHapusMe Time aku sih biasanya makan menu kesukaan, nonyon televisi di sofa, baca buku sambil minum kopi atau teh manis panas. Tapi bukan nyalon ya aku ga demen apalagi krimbat oh noooo hahaha :D
BalasHapusQuality Time di keluarga ku tuh makan bareng masakan suami di bantu oleh putri ku dan aku sebagai ibu negara di rumah duduk manis saja. Setelah makan bersama kita masing-masing curhat ttg kejadian yg kita alami. No gadget, sudah kesepakatan kami di rumah melihat gadget hanya untuk panggilan masuk dan japri wa saja. Itu kami lakukan seminggu sekali mbak.
BalasHapusWah ... Suasana kayak begini nih indah banget. Saling berbincang, makan bareng, ketawa-ketawa bareng. Indah banget dibayangkannya, hihihi ...
HapusSaya juga pas makan bareng. Dang makan barengnya ga dimeja makan biar serasa ngariung di ruang nonton keluarga.
HapusSuka dengan bahasa, quality time tidak menunggu waktu "sesempatnya" karena selingkuh pun tidak menunggu kapan dia sempat. Bener bangeet. Quality time tak harus mahal tapi yang sederhana asalakan benar2 digunakan untuk bercanda bersama dan have fun bersama ya, Mba.
BalasHapusSuami yang pekerja kantoran beberapa bulan belakangan pergi pagi pulang malam. jadi kami membiasakan saat weekend menjadi Quality time kami sekeluarga.
BalasHapusKadang pen quality time apa daya tinggal di rumah mertua,hmmm
BalasHapusAyo sis, quality time itu pentig, coba mertuanya diajak mba biar lebih kompak dan akur
HapusSetuju banget nih, pernikahan harus dirawat dan harus dilakukan kedua belah pihak
BalasHapusTerkadang cuma satu orang yang berusaha
Noted! Untuk yg belum berumah tangga seperti saya ini, tulisannya di simpan dulu di dalam hati dan otak, nanti kalau suddah menikah baru diaplikasikan..hahhaah
BalasHapus4 point tanda butuh quality time itu .... saya pikir-pikir benar juga, Mbak. Harus jadi alarm kita itu supaya rumah tangga bisa berjalan baik. :)
BalasHapussesibuk apapun.... quality time dgn orng tersayang itu wajib hehe
BalasHapuskami banget, kurang quality time, tapi bukannya nggak diupayakan sih, memang si pak suami sulit diajak komunikasi, alias nggak pandai berkomunikasi, dan saya pun kadang nggak sabaran ngobrol ama orang yang kurang nyambung hahahaha.
BalasHapusYa memang butuh diupayakan sih, tapi kedua belah pihak mau mengupayakan, kalau enggak memang sulit :)
Quality time paling ampuh aku bareng anak-anak ya saat menjelang tidur, ya. Aku tanya bagaimana mereka di sekolah, hepi atau nggak. Hepinya kenapa, nggaknya kenapa. Lalu mereka paling suka dengar aku cerita tentang masa kecilku dulu. Kemudian mereka sendiri yang akan membandingkan dengan cerita masa kecil mereka. Seru sih begitu aja, hihihi ...
BalasHapusBener, emang kita butuh waktu yang berkualitas dg pasangan. Entah sekedar chit chat atau bercanda sambil ledek-ledekan.
BalasHapusWaktu berkualitas saya bareng pasangan cukup banyak mungkin karena kami masih anak 1 dan masih 5 th pula jadi kami sering jalan bareng buat nonton, makan dan diskusi apa yang kita tonton.
Sama anak sih banyak waktu karena saya kerja dari rumah. Kalau sama suami pas hari Minggu anak main sama Budhenya kami pun berduaan saja.
Tapi, setiap dia plg kerja pasti kami ngobrol juga, biasanya saya cerita ttg anaknya :D
Bener banget nih Mbak, quality time perlu diupayakan walau dengan hal2 yang kecil dan sederhana saja ya Mbak. Saya juga ngerasa sejak ada si kecil, waktu bareng suami agak berkurang karena lebih fokusnya ke mengurus bayiiik. Yang kayak gini juga butuh quality time kan?
BalasHapusQuality time kami tidak direncanakan. Tapi sering sejak si tengah berusia 6 tahun dan memilih dolan dengan teman daripada ikut bapak ibunya jalan-jalan. 5 tahun kemudian semua berubah. Sejak adiknya lahir. Otomatis quality time Sekarang bertiga lagi karena si bungsu baru 13 bulan.
BalasHapusKalau dipikir2, ia lahir karena keseringan quality time berduaan terus. Wkwkwk
Oh iya, saya lupa. Makasih yan cerita me time seru bersama suami. Yah... setiap peristiwa memang bisa dikatakan seru, tergantung bagaimana kita melihatnya. Semoga bisa segera quality tme dengan anak, ya.
HapusYes, kita butuh banget untuk luangin quality time yaa mba, karena ibarat tanaman perlu dipipuk dan dirawat sih hubungan tuh
BalasHapusSebagai pasangan suami istri emang harus menyempatkan berduaan.
BalasHapusYa meskipun hanya sekedar ngobrol yang nggak terlalu penting, minimal ada komunikasi.
Dan kelamaan jadi rutinitas yang wajib dilakukan, agar selalu merasa keterikatan satu sama lain
Rumah tangga saya memasuki tahun ke-14. Pernah mengalami kondisi paling kritis, membuat kami kini makin mengutamakan quality time untuk mendekatkan seluruh anggota keluarga, terutama suami dan istri.
BalasHapusIya mbak bener banget. Komunikasi dan menghabiskan waktu bersana itu penting. Sering bertengkar bisa jadi karena kurang saling memahami. Kurang saling memahami karena kita kurang quality tine
BalasHapussaya belum (tidak?) berkeluarga. tapi ya terbayang, aneka persoalan bisa muncul. hidup sendiri juga perlu me time, apalagi berkeluarga yg notabene ada banyak kepala. butuh watu dan jarak untuk menyelesaikan persoalan. dan seringkali ya di saat me time itu kepala bs lebih jernih ^_^
BalasHapusYa ampun quality tine jam 1 pagi di taman, untung enggak kerampokan Mbak..
BalasHapusYang sabar, aku aja anak 2, bisa quality time berdua sepenuhnya setelah 15 an tahun menikah...haha
Ya begitulah dibuntutin krucils melulu
Bener banget ya, kadang serumah punya banyak waktu bareng tapi kalah sama gadget. Salut punya anak Lima pastinya hectic setiap harinya,ya, Mbak.
BalasHapusJalan-jalan jelang tengah malam, belum pernah saya. Hehe ... tapi lihat keluarga Mbak seru banget ya bisa kumpul rame-rame. Bener banget memang kalau Quality Time is Must.
Bener mbak, klo kurang komunikasi, kurang ngobrol, akhirnya suka salah paham dan semua serba salah hehe tepat banget poin2 diatas.
BalasHapusSemoga segera bisz terealisasi ya quality time melihat bintangnya hehehe
Iya ya, komunitasi dalam rumah tangga memang penting banget dan dibutuhkan waktu khusus yang kita sebuat quality time ini agar hubungan makin harmonis.
HapusQuality time kami paling makan ke luar ke mana gitu. Atau masak berdua. Suamiku pinter ngulek. Hehe...Ya apa-apa berdua deh, soalnya memang kami tinggal berdua.
BalasHapusEmang ya masing² pasangan harus saling mengalah dan berani memulai obrolan. Bunda cerdas hehe. Semoga kelak aku bisa begitu juga
BalasHapusCiyus mak niat banget tengah malem bawa bayi keluyuran haha. Aku jam 10 aja mata uda berat, jangankan pegi jauh, diajak beli martabak aja aku ogah wkwk. Katanya rumah tangga setelah lewat pernikahan 5th aman mak. Kalo dibawah itu egonya msh pd tinggi. Eh tp itu tergantung orang x ya :D
BalasHapusBener mbk, tanpa sadar kalau udah ada anak, kita jadi lupa pentingnya quality time bareng suami. Menikah 14 tahun, saya juga belajar banyak kalo ternyata baik istri maupun suami sebenernya butuh sama-sama ngobrol, sama-sama bicarakan apa yang dialami, impian bersama ke depan, dll. Karenaaa kalo masing-masing dipendem sendiri, ujung-ujungnyaaa bisa miss communication
BalasHapusQuality time memang penting banget ya supaya keluarga tetap harmonis dan rumah tangga tetap mesra
BalasHapusBener memang kalau quality time itu harus diupayakan tapi ini mah kelihatannya kayak dipaksakan banget ya mbak ampe jam 2 pagi gitu keluar cuma buat ngobrol, hehehe
BalasHapusTapi alhamdulillah tujuannya tercapai ya. semoga bahagiaterus
Me time aku biasanya makan bersama keluarga, dengan cara ini kita bisa ngobrol bersama, namun ketika makan hp di hindari dulu, buat fokus ngobrolnya
BalasHapusKlo aq quality time bareng suami dia suka masak nasgor atau mie instant makan 1mangkok berdua atau sama anak juga barengan seru deh. Memang penting quality time untuk menjaga hubungan.
BalasHapusAku juga sejak punya baby kurang banget quality time sama suami. Padahal hampir setiap Minggu jalan, tapi palsu sibuk sama kakak, aku sibuk sama si bayi. Percakapannya pun gak jauh dari.
BalasHapusYah makan,
Yah tolong ambilkan popok
Yah si kakak pengen itu
Rasanya sudah bgt buat quality time, palsu sibuk, aku jg sibuk, jalan bareng judulnya menomorsatukan anak.
Mau dititip pun kayanya gak tega..
Hikssss...
Penting banget Quality Time.
BalasHapusGimana kalau mereka yang punya hobby berlawanan?
Suka jalan-rumahan 😅
Kayaknya hampir seluruh emak emak merindukan Quality Time.
BalasHapusTermasuk saya.
Tapi beda cara semua sih mendapatkannya.
semoga nanti bisa nulis juga tentang Quality Time ini.
Kalau ada keluarga sebenernya bisa dititip ga lama atau atas keinginan orangtua bukan kita.
Ingat dulu sebelum nikah, saya dan ibu ke kk yang mom of 4 di Tangerang.
Naluri keibuan ibuku malam hari berkata: Pergilah wil kau berdua suamimu, kami dirumah jaga anak anak.
Terlihat muka suaminya cemerlang mendengar itu haha
Ah. Rindu Ibu deh. smg ibu dan ayah sehat bahagia dimudahkan menuju surga.
Quality time memang harus diusahakan. Kalau di keluarga saya, salah satu quality time itu dengan main game bareng. Kami memang sama-sama suka nge-game :)
BalasHapusBener banget tuh mba quality time sama pasangan penting dan harus diusahakan karena kita kan maunya menikah sekali saja seumur hidup dan perasaan cinta harus terus dikasih pupuk seperti halnya tanaman biar selalu subur, kalo aq mah bisa sarapan bareng pak suami tanpa gangguan anak2 seminggu sekali aja udah hepi bgt
BalasHapusBener banget itu mbak. Quality time harus diperjuangkan meskipun cuma makan diluar bersama. Degdegan pas baca ciri-cirinya hoho
BalasHapusCinta pada pasangan wajib dipupuk dengan sering quality time. Tapi jangan tinggalkan kajian dan majelis ilmu.
BalasHapusSetuju.
Perlu bgt quality time sama pasangan.
BalasHapusBiasanya klo aq yg paling simple itu tiap malam selalu ada pillow talk sama suami
MasyaaAllah gak kebayang punya anak lima luar biasa. Tipe saya dan suami lebih sering dadakan kalau mau jalan ke taman gitu, hihi. Keren ih Mbak sampai tengah malam nyari tempatnya hihi
BalasHapusQuality time buat saya yg sudah nikah 20 th penting sekali biar tetap ada rasa romantis2nya hehe kalo sya biasanya pergi berdua k mall aja buat quality time
BalasHapusSaat anggota sudah banyak, perlu banget direncanakan quality time ya Mbak. Tentu beda saat masih berdua, sepanjang hari quality time.
BalasHapusBener deh, kita tuh butuh waktu untuk menghabiskan waktu berdua. Apalagi usia pernikahan sudah masuk puluhan tahun.
BalasHapusBerarti quality time jangan cuma pas pacaran aja ya kak, hihi. Makin banyakin lagi pas sudah berumah tangga biar keharmonisan tetap langgeng terjaga
BalasHapusDuh, self reminder banget nih. Aku udah rada-rada begini nih. Dingin-dingin nyinyir-nyinyir. Kudu ber-quality time lagi nih sama si dia. :D
BalasHapusKetampar banget nih, sepertinya saya juga kurang quality time sama istri. Perlu dicontoh nih caranya.
BalasHapusBener banget nih mbak. Jangankan yang usia pernikahannya puluhan tahun kayak Mbak. Kita aja yang masih dibawah 5 tahun aja kerasa banget sepertinya butuh waktu buat quality time lagi berdua.
BalasHapusKami kalo menginginkan quality time biasanya muter2 pas sore, pulangnya beli kue cemilan dan dimakan bareng-bareng setelah maghrib. Selama ini itu sih yang lumayan ampuh buat kami. Soalnya mau liburan jauh gak punya ongkos hihi
BalasHapusQuality time bisa banyak versi dan bisa diadaptasi sesuai kebiasaan masing2 pasangan. Kalau saya dan suami, sukanya pillow talk. Itu kl ngobrol berdua setelah anak2 tidur, bisa sampai pagi. Adaaa aja yg dibahas. Atau kita nonton F*x Movies yang seru berduaan, trus ada yg rada nge-thrill, saya langsung deh sembunyiin muka di bahu suami, ah gitu aja udah endah dehh... ahaha
BalasHapusSama sahabat aja kadang harus ada quality time ya mbak, apalagi dengan pasangan hidup. Quality time bisa banget mempererat hubungan satu sama lain. Disitu lah kita belajar untuk lebih memahami lagi. ^^
BalasHapusWuah quality time ini memang wajib dimiliki oleh semua orang. Apalagi saya malah ngerasa terlalu sibuk mengurusi urusan duniawi yang kagak kelar-kelar. Adudu ...
BalasHapuskak icaaaa itu anak2 gak rewel itu jam segitu? gak mengganggu jam tidurnya? wkwkwk
BalasHapusKalau saya mah gampang,, ,gue orgnya ngotot, ,lgsg gas tanya,, abg knp nyuekin adek, apa udah ga suka lagi ya, ,baru lah lakik terheran2 hahahaa
BalasHapusYa ampun kak, yang jaohan lah klien quality time 😂 tengah malam pulak itu. Btw aku perlu QT memang huhu, selama hamil kok emosian aja akuh 🙄
BalasHapusPenting banget memang selain bonding untuk sang anak kita pun sebagai orang tua memberikan perhatian yang terlupakan jika kita sedang sibuk dan quality time juga mempunyai impact positive buat perkembangan anak
BalasHapusLebaran tahun ini menjadwalkan quality time bersama keluarga besar. Semoga hal yang direncanakan ini bisa terealisasikan agar semakin harmonis.
BalasHapusSetuju sekali, mbak. Relasi suami-istri itu harus terus di perjuangan, salah satunya dengan menghabiskan waktu berkualitas berdua. Memang ini jadi tantangan sesudah ada anak, tapi harus pinter cari cara punya waktu berdua aja :)
BalasHapusQuality time bersama suami buat aku tuh hal urgent dan harus di segerakan. Untuk Membangun suasana rasa rumah tangga yang manis serta menyenangkan.
BalasHapusTernyata sedih juga karena masih kurang waktunya untuk ber quality time bersama pasangan. Karena keadaan yang memaksa untuk terus bekerja demi mencukupi kebutuhan hidup.
BalasHapusSemoga kedepannya memiliki banyak waktu untuk bersama keluarga.