Tips Mengajarkan Anak Melindungi Diri dari Kejahatan Seksual
Hai Mak! Apa kabar?
Setiap hari, setiap baca berita sering menimbulkan rasa ketakutan ya Mak.. apalagi kalo beritanya tentang anak-anak yang merupakan korban kejahatan seksual.
Tentu saja, setiap emak khawatir akan keselamatan setiap anaknya. Namun, ada hal yang di luar kuasa kita sebagai emak. Yakni, menghadirkan lingkungan yang steril buat anak.
Tak mungkin di kehidupan sosial yang semakin acuh, kita bisa menuntut setiap orang berlaku positif. Terkadang kita harus berjuang untuk menjauhkan anak kita dari hal-hal yang menurut kita tak baik.
Misalnya saja handphone. Kita sudah berusaha dengan keras untuk no gadget di rumah agar anak kita tetap tumbuh sesuai dengan usianya. Namun, ketika main di tetangga, atau bergaul dengan sepupu, bukan tak mungkin aturan di rumah mereka berbeda dari aturan di rumah kita.
Jadi, membuat anak dan lingkungan steril adalah hal mustahil. Yang harus kita lakukan sebagai emak adalah membangun imunitas anak kita. Imunitas anak dibangun dari rumah. Dari ajaran orangtua, agar ketika ia bergaul maka anak kita tidak terkena dampak buruk dari temannya.
Misalnya, saya di saat remaja tak pernah ikut kelakuan teman-teman yang suka tempus (tembak puasa, red). Biasanya teman-teman mengajak ke Mall atau makan di tempat makan favorit saat sedang berpuasa, namun kembali ke rumah dalam keadaan "seperti puasa" di hadapan emaknya. Saya sudah mendapat didikan bahwa puasa adalah ibadah privasi yang hanya kita dan Allah saja yang tahu. Kalo tempus, tentu nanti wajib mengganti di hari lain setelah lebaran. Bagi saya, itu sebuah kerugian. Makanya tak pernah ikut.
Begitu juga anak di rumah, pernah si sulung meminta dibelikan handphone karena temannya ada yang sudah punya handphone. Sulung saat itu berusia 7 tahun. Saya hanya menatapnya dan bertanya fungsi handphone. Lalu saya tanya urgensinya kenapa saya harus membelikan ia handphone. Karena si sulung menjawab sendiri dan merasa ia tak punya urgensi apapun maka ia pun enggan punya keinginan memiliki handphone kembali. Saya katakan padanya bahwa handphone hanya boleh ketika usia sudah mencukupi dan juga kebutuhan yang mendesak.
Itu baru persoalan gadget! Bagaimana memberikan imunitas anak pada kejahatan seksual? Kita mulai dari imunitas ia pada pornografi.
Pornografi adalah konten yang mengerikan bagi otak anak. Lebih berbahaya dari pada narkoba. Awal anak dikenalkan atau terpapar pornografi mungkin ia akan jijik. Namun bila terkena berkali-kali maka ia menjadi pecandu.
Mak, kenapa di awal saya bahas gadget? Karena sebagian besar pornografi didapat dari benda tersebut.
Saya mau cerita, di sebuah Sekolah Dasar Islam Terpadu, satu kelas anak laki-laki menjadi korban kejahatan seksual. Jangan pikir pelakunya orang dewasa. Pelakunya adalah kawan sekelas. Bagaimana bisa satu kelas menjadi korban?
Satu kelas ditraining oleh anak tersebut bagaimana melakukan oral seks dan lain sebagainya sesuai dengan konten yang ia lihat di handphone. Kan! Itulah kenapa saya warning banget sama emak-emak yang santai memberikan handphone dengan anaknya. Bahkan dengan koneksi internet segala!
"Ahh dia cuma nonton kartun kok .." mungkin itu pembelaan emak.
Bahkan di yutup, banyak konten kartun untuk dewasa. Saya sendiri pernah tau ketika menemani anak menonton. Syukur ketika menonton saya selalu mendampingi anak-anak.
"Ah dia cuma main game.." pembelaan lain..
Emak, tau kah bawa kadang di game yang dimainkan oleh anak emak, ada pop up iklan yang tak senonoh?
Makanya saya selalu warning ke anak, bahwa tubuh mereka adalah milik mereka sendiri. Cara menyayangi tubuh adalah dengan menjaganya.
Ada area pribadi yang saya ingatkan pada anak agar tidak boleh dipegang/dipukul oleh orang lain. Di antaranya:
1. Kepala
2. Mulut
3. Dada
4. Perut
5. Alat kelamin
6. Bokong
Lalu berikut adalah tips mengajarkan anak melindungi diri dari kejahatan seksual:
1. Beri pendidikan seksual kepada anak dengan mengajarkan anak mengenali anggota tubuhnya yang boleh disentuh orang lain dan mana yang tidak boleh.
2. Mulut, kepala, dada, kemaluan, dan pantat adalah area pribadi anak yang tidak boleh disentuh oleh teman atau orang dewasa lain selain ibu atau dokter dalam pengawasan orangtua.
3. Ajarkan anak untuk waspada si tempat sepi. Lihat sekeliling bila anak datang ke sekolah terlalu pagi, ke toilet sendirian, atau berada di kelas atau ruangan sepi lainnya di sekolah atau tempat umum.
4. Saat terlambat dijemput, tunggu bersama guru-guru dan di tempat ramai. Jangan menunggu sendirian di dalam kelas atau di tempat sepi.
5. Tumbuhkan rasa percaya diri anak, sehingga anak tidak mudah ditekan orang lain memiliki daya tolak, dan tidak mudah dirayu. Ajarkan anak berani berkata TIDAK! Bila ada teman atau orang lain yang mengancam, hendak menyakiti, atau membuatnya takut dan tidak nyaman di rumah, sekolah, ataupun tempat umum.
6. Berteriak minta tolong, ciptakan kegaduhan untuk menarik perhatian orang lain, dan berusaha lari ke tempat ramai bila ada yang ingin menyakitinya di rumah, sekolah ataupun tempat umum.
7. Ajarkan anak untuk berani dan tidak takut untuk melapor ke guru terpercaya dan orangtua jika ada yang menyakiti dan membuat anak tidak nyaman di mana saja. Baik di rumah, sekolah, ataupun tempat umum.
8. Pastikan pada anak bahwa mereka bisa bercerita kapan saja mengenai segala hal yang terjadi di manapun baik di rumah, di sekolah ataupun di tempat umum atau jika mereka merasa tidak nyaman. Pastikan bahwa mereka tidak akan mendapat masalah jika menceritakan hal-hal tersebut. Banyak pelaku pelecehan dan kekerasan seksual yang menggunakan trik ancaman atau suap agar korbannya menjaga rahasia tentang kekerasan atau pelecehan yang mereka alami.
Demikian tips untuk mengajarkan anak untuk melindungi dirinya dari kejahatan seksual. Kalo kamu Mak, apa upaya mu untuk mengajarkan anak melindungi dirinya sendiri dari kejahatan seksual?
Yuk kita sharing di box komen..
Sangat bermanfaat.Terima kasih.
BalasHapusih memanglah.. sekarang kudu waspada lahir batin kalo soal anak ini.
BalasHapusKejahatan dari segala arah.
Sudah tiba di zaman para ortu seperti 'menggenggam bara api'
Zaman sekarang yg harus dilindungi itu gak cuma anak perempuan aja ya mba. Anak laki-laki pun makin marak jadi sasaran predator seksual. Benar-benar gak bermoral dan layak dihukum mati lah orang-orang kayak gitu.
HapusBener bgt kak, jangan kasi henpon dulu kl masi kecil. Kl buat anak anak handpone banyak negatifnya.
BalasHapusTips2 nya mencerahkan 👍👍😀
Sekarang lagi marak kekerasan seksual. Mengajarkan anak sedari dini memang harus. Meski terkadang ada yang beranggapan itu hal tabu sebab mereka masih kecil. Apalagi dari kampung yang masyarakat merasa bahwa kekerasan seksual nyaris tidak mungkin terjadi di tempat mereka. Padahal mengajari anak sejak dini itu sangat penting.
BalasHapusPutri saya sejak 3 tahun sudah saya ajarkan pendidikan seksual. Saat memandikannya, saya sering ingatkan area-area yang tidak diizinkan untuk disentuh orang lain. Tentunya dengan bahasa yg baik, yg mudah dimengerti sesuai usianya. Predator anak zaman sekarang gak mengenal usia. Acap kali sata membaca berita pemerkosaan dan penganiayaan anak di Indonesia, apalagi di India, bikin saya sedih sendiri. Semoga anak-anak kita selalu dalam lindungan Allah ya mba.
BalasHapusMemang Mbak Icha. Ini sama saja ya, di rumah sudah disediakan makanan bergizi dan sehat. Eh.. di sekolah tergoda jajan karena melihat teman-temannya jajan. Akhirnya sakit perut.
BalasHapusDan masalah kejahatan seksual ini memang bikin orang tua was-was. Makanya saya selalu wanti-wanti krucil bagian mana saja yang tidak boleh disentuh oleh orang lain. Terus usahakan selalu ditanya, agar dia bercerita.
Tips yang sangat bermanfaat Mbak. Semua orangtua harusnya mengajari anak melindungi diri sendiri. Itu tameng pertama dan utama.
BalasHapusTipsnya sederhana namun mengena. Terimakasih atas informasinya. Semoga makin banyak orang tua yang peduli kayak gini
BalasHapusReminder buatku ini Mbak
BalasHapusAnakku dah remaja dan pra remaja.Waktu ini yang kelas 5 ada OTM bilang di grup WAG, akal salah satu anak ada yang share konten pornografi meski bentuknya meme di grup IG anak-anak.
Parahnya Mama si anak ga punya IG tapi anaknya punya jadi gatau dia
Anakku memang belom kubikinin akun IG jadi ga ngikut dia
ngeri aku jadinya...mesti waspada kita ya
Sex education ini penting banget sih buat anak, di era disrupsi dan kecepatan informasi, susah sekali untuk membendung informasi yang diterima oleh anak. Yang bisa kita antisipasi adalah dengan membentengi anak dengan pengertian yang sesuai dengan umurnya, ketika banyak yang menganggap sex education hal yang tabu, padahal hal ini sangat penting untuk menghindari kejahatan seksual semacam ini
BalasHapusBeberap hari ini saya juga melihat video anak yang pandai kuncian tangan, mungkin bisa jadi referensi
BalasHapusTipsnya sangat bermanfaat, karena saat ini memang sangat susah mendeteksi para predator anak. Untuk dijadikan korban seks. Banyak kita baca di berita semua bermula dari media sosial. Tentu media sosial digunakan melaluo gadget
BalasHapusBenar banget Mba, sekuat kita mengisolasi dan melindungi justru ngga jaminan dia nga akan terpapar. Jadi sekarang aku berikan pendidikan seks sesuai usianya, hampir semua hal diatas sudah dilakukan ke anak pertama. Namun memang hal tersebut harus dilakukan terus menerus supaya terpatri. Semoga Allah akan selalu melindungi anak-anak kita, aamiin.
BalasHapusSaya banget ini Mba, setiap saat selalu mengingatkan si kakak, sekalian adiknya juga saya sounding meskipun mungkin belum terlalu mengerti, menakutkan sih sekarang ya Mba, kasus-kasus pelecehan seksual dan kekerasan seksual pada anak selalu terjadi :(
BalasHapusOrang sering lupa walau bentuknya film animasi atau kartun gak semua cocok ditonton sama anak ya mbak. Btw kapan hari di grup diobrolin ada anak yang dicium gurunya cowok, trus gurunya pesen jangan bilang2 sama ortunya, tapi krn oertunya udah ngajarin batasan aurat dan siapa aja yang boleh sentuh dia, si anak ngadu ke ortunya. Itulah pentingnya memberi seks education ke anak ya...
BalasHapusYup setuju banget sekarang baik anak lelaki dan anak perempuan sama - sama berpotensi menjadi korba kejahatan. mengajarkan mereka waspada dan mengenali gejala pelecehan harus dimulai sedini mungkin supaya benar - benar dimengerti.
BalasHapusSuka tips terakhir, pastikan anak suka cerita sm ortunya ya... Kl anak udah dekat sm ayah bundanya, insyaallah apapun yg dialaminya pasti curhat ke kita
BalasHapusSi Ririn kami keknya baleklah dibeliin HP lagi, tp HP tukang sayur aja alias buat call dan terima call aja, bukan smartphone. Soalnya kendaraan jemputannya kok sering telat sekarang dan dia nunggulah di sekolah. memang ada security yg ngawasin tp gak ada salahnya kl kita lebih waspada kan
HapusZaman now miris sendiri yaa baca berita anak diperlakukan gak senonoh sm OTK. Ya Rabb lindungilah anak² kami semua dari keburukan² di luar sana. Aamiin
BalasHapusArtikel yang bermanfaat banget mbak. Saya juga senantiasa mengingatkan anak saya yang balita untuk jangan mau dipegang sembarang orang apa lagi di area vitalnya. Saya juga kasih tahu perbedaan tontonan dewasa dan anak-anak.
BalasHapusWah iya, sebagai bntuk membentengi diri, bagus banget dilakukan self guarding, dan itu sangat membantu menjaga kepribadian anak sejak dini
BalasHapusSekarang harus ekstra hati2..penculikan dimana2.. Pembunuhan juga..
BalasHapusBikin elus dada..
Smg keluarga kita terhindar dari hal2 yang tidak diinginkan.. Aamiin
waktu kecil saya korban pelecehan. pelakunya orang2 dekat. ga dibekali ilmu, ga bisa nolak. ga dekat sm ortu jd ga bisa cerita juga. akhirnya jd trauma.
BalasHapussangat penting pendidikan seks dan hak atas tubuh.
Setuju kak pendidikan seks dikenalkan sedini mungkin saya anak tau bahaya dan bisa menjaga diri ya ..krna sbgai ortu Tdk bisa ada disampingnya 24 jam..terlebih jmn sekarang pelaku kejahatan seksual bisa menyamar bahkan.orang terdekat yg ga kita sangka..hrs ekstra waspada nih
BalasHapusBenar mbak, sex education tuh penting banget, salah satunya ya biar aware dengan tindakan pelecehan gitu. Apalagi sekarang kejahatan seksual tuh makin serem aja ih, rasa-rasanya pengen mantau anak 24 jam deh -__-
BalasHapusPengetahuan untuk anak melindungi diri sendiri, bukan untuk anak perempuan saja, anak laki juga. Setuju banget...Anak harus diajarkan malu sejak usia dini. Ganti baju tidak boleh di tempat umum, harus tertutup. Seringkali kan komen orang, masih anak-anak ini...Walah...predator tuh ada dimana-mana
BalasHapusAstagfirulloh aku ngeri ih itu sama anak SD yang ngajarin temen-temennya. Penggunaan gadget dan tontonan anak emang harus diperhatikan dan didampingin ya mbak supaya tak terkena dampak negatifnya. Noted nih tips-tipsnya, buat bekalku punya anak kelak dan juga ponakan :)
BalasHapusPenting banget mengajarkan hal seperti ini kepada anak-anak ya mbak. Nggak cewek atau cowok harus kita kasih pengertian. Predator anak nggak melulu orang yang terlihat jahat bahkan guru/teman sekelaspun bisa *tears...
BalasHapusmemberikan pengetahuan tentang anggota tubuh yang tidak boleh dipegang/disakiti .benar sekali, agar anak bisa menjaganya
BalasHapusKemarin aku ada dapat berita di fb kalau ada seorang anak laki" seumuran 10 tahunlah. Dia ditemuin disungai dengan kondisi perut yang dijahit. Waktu diotopsi mayatnya, semua organ tubuhnya udh diambil. Serem dan sedih banget ngeliat yang seperti itu. Semoga para penculik ini semoga bisa diusut polisi setuntas-tuntasnya.
BalasHapusEmang serem banget ya skrg gak dari luar sekolah aja dari dalam sekolah juga harus antisipasi, sempat terpikir apa harus di homeschooling kan aja ya anak biar terhindar dr bahaya spt itu
BalasHapusKadang kesal lihat emak emak yang anggap sepele sama Hal kecil padahal bisa berdampak besar. Misalnya fenomena emak emak jodoh jodohin anak pas masih kecil yg harusnya anaka anak gak paham jadinya Cari Tau sama kawannya. Hepot.. byq tqu tipsnya ica
BalasHapusDengan pembekalan dasar seperti ini. Anak bisa paham apa yang seharusnya mereka lakukan ya mak. Semoga anak-anak kita senantiasa dilindungi allah
BalasHapusKarena kita ga mungkin bisa menyuruh Kylie Jenner menutup aurat, jadi imunitas thdp hal tersebut harus dibangun sejak di rumah ya teh. Mendampingi anak di era teknologi sungguh besar sekali tantangannya. Thks teh udah berbagi
BalasHapusSerem banget ya kak. Memang penting banget ngajarin anak melindungi diri sendiri. Mana yang boleh dipegang, mana yang tidak
BalasHapusKok merinding bacanya ya mak. Memang perlu kali ini mengajarkan anak menjaga diri dari risiko kejahatan seksual di luar. Makasi tipsnya mak..
BalasHapusTips yang sangat bermanfaat kak. Peran seperti ini bukan hanya kewajiban ibu saja, tp setiap anggota keluarga harus menanamkan hal spt ini
BalasHapusSetan berwujud manusia kadang lebih baik wataknya ya Mak, maka kita pun sebagai orangtua harus lebih waspada dan membekali anak dengan informasi seperti ini, sering sering role play Mak biar anak ingat
BalasHapusBisa nggak ya saya berikan edukasi juga ke anak-anak ngaji saya. Tapi sayangnya mereka enggak mau mendengarkan saya.
BalasHapusSejak balita, saya mendidik anak - anak saya otoritas atas tubuh mereka. Selain itu, sama dengan tips pada tulisan ini, saya membiasakan anak-anak saya terbuka bercerita tentang apa saja yang dialaminya sehari -hari.
BalasHapusSerem banget ya kak Icha, sekarang kejahatan seksual bukan hanya dari luar tapi dari gadget yg sering dimainkan anak di dalam rumah pun bisa. Orang tua betul2 perlu menanamkan pendidikan seksual kepada anak sedini mungkin
BalasHapus