Tips Melahirkan di Rumah
Fix!
Liburan anak-anak diperpanjang. Begitulah info yang kubaca di grup wa sekolah anak. Hiks.. emak sedih donk.. bukan sedih karena harus membersamai anak belajar. Sedih karena virus covid 19 ini belum berakhir juga. Tapi bagaimanapun, life must go on. Biar kamu tetap sehat meskipun di rumah, bisa banget pake caranya Mba Bayu.. Blogger baik hati ini membagikan Cara mudah untuk hidup sehat.
Saya, yang harus mengisi absensi di rumah sakit sebulan sekali tentu merasa khawatir. Bulan lalu saja, saat pandemi ini belum merebak, rumah sakit tempat anak saya menjalani terapi untuk mengobati TB paru menutup akses keluar masuk hingga satu pintu. Begitu saya masuk, pak security langsung mengarahkan termometer tembak ke arah saya dan anak. Saat itu, jujur saja saya sudah panik dan berpikir "wah.. ini gak main-main nih.."
Ternyata benar, pekan depannya sekolah diliburkan. Kalau libur sebenar-benarnya libur itu sesuatu yang menyenangkan. Tapi kalo libur karena harus berdiam di rumah, mengurangi aktivitas bertemu dengan orang lain dan menjaga jarak, tentu ini adalah sebuah keputusan yang cukup berat untuk dijalani. Terlebih anak-anak adalah makhluk yang ingin bebas, bermain tanpa diberi batasan.
Belum lagi, berita dari teman satu pengajian yang bekerja di rumah sakit. Sejak tiga pekan lalu ia mengatakan bahwa kunjungan rumah sakit untuk melihat pasien ditiadakan. Pasien hanya dijaga satu orang dari pihak keluarga. Rumah sakit pun berubah menjadi sebuah tempat yang menyeramkan.
Medan, semenjak berita meninggalnya ODP pertama merebak, angka PDP semakin bertambah hingga tulisan ini ditulis sudah mencapai 4ribuan. Tak ada yang bisa kita lakukan selain taat diam di rumah dan berdoa agar ODP juga gak nakal.
Selain saya yang harus ke rumah sakit, saya kok tiba-tiba kepikiran sama ibu yang akan melahirkan. Entahlah saya ini aneh.. Sendirinya masih berjuang menghindari rumah sakit, tapi masih memikirkan orang lain yang harus ke rumah sakit. Apalagi kalau itu tentang ibu yang akan melahirkan.
Rumah sakit, tentu menjadi sebuah tempat yang cukup creepy saat ini. Ibu baru melahirkan tentu mengalami penurunan daya tahan tubuh. Ditambah anak bayi yang baru lahir, pun belum memiliki imun yang kuat. Saya jadi khawatir terhadap keadaan mereka. Semoga ibu yang melahirkan dan bayinya yang baru lahir tetap sehat tanpa terpapar virus yang satu ini.
Tapi, bila mana ada ibu yang mau melahirkan, ingin melahirkan di rumah. Saya akan membagikan tips melahirkan di rumah. Tips ini terinspirasi dari saya yang Melahirkan Di Rumah.
Memang kejadian saya melahirkan di rumah saat itu tak terencana. Tapi hikmahnya, saya jadi punya tips seandainya emak emang mau merencanakan melahirkan di rumah. Yuk langsung saja saya bagikan ya.
Tips Melahirkan di Rumah
1. Buat Janji dengan Nakes
Jangan lupa, ini adalah hal terpenting yang harus emak perhatikan. Pilihlah satu tenaga medis yang emak percaya untuk mengawasi lahiran di rumah. Dan yang terpenting, emak adalah ibu hamil yang sehat yang tidak ada kendala dalam lahiran spontan atau pervaginam..
Saya, meskipun berkali-kali lahiran normal, sekalinya lahiran di bidan yang sama. Ini semacam sugesti yang sudah tertanam di alam bawah sadar saya. Memang, melahirkan sangat perlu keadaan yang nyaman. Salah satunya memilih bidan atau dokter yang membuat nyaman dan yang kita percaya.
2. Persiapkan Orang yang Membantu
Bagi ibu beranak banyak, tentu proses lahiran tak boleh disaksikan oleh anak. Untuk itu, carilah orang yang akan membantu kita untuk menemani anak di kala kita sedang dalam proses lahiran. Boleh banget pihak keluarga yang sudah nyaman bersama anak dan juga kita sendiri.
Alhamdulillah, saat itu para tetangga adalah orang-orang yang paling berjasa dalam proses lahiran dadakan saya. Tapi karena ini adalah tips lahiran terencana, carilah satu orang yang benar-benar stand by buat menemani anak dan membantu kita dalam mengerjakan pekerjaan rumah dalam beberapa hari.
3. Peralatan Bayi dan Ibu dalam Jangkauan
Untuk memudahkan orang yang membantu kita, sebaiknya letakkan peralatan ibu dan bayi dalam satu tempat yang sama. Jangan lupa persiapan ibu lahiran di rumah berbeda dengan persiapan ibu lahiran di rumah sakit.
Persiapkan pula perlak atau underpad meteran bukan hanya buat bayi. Namun juga buat ibu sebagai lapisan untuk proses lahiran. Barang lain yang tak kalah penting adalah lampu emergency sebagai persiapan seandainya penerangan dalam kamar tidak begitu baik.
Ember besar dan waslap basah, semuanya harus tersedia lengkap. Bicarakan pula pada bidan atau dokter mengenai benda apa yang ia butuhkan sebagai pelengkap persiapan lahiran.
4. Berbagi Tugas
Setelah menemukan orang yang akan kita mintai pertolongan untuk membantu kita saat lahiran, penting untuk bersama mengetahui jobdesk masing-masing.
Minta saran pada tenaga kesehatan mengenai apa yang boleh dan tidak boleh kita lakukan saat lahiran di rumah. Kalau bisa, rencanakan secara sempurna hingga ke jenis lahiran apa yang kita inginkan.
Idealnya, suami selalu menunggu kita saat proses lahiran. Beberapa tahun belakangan muncul banyak sekali jenis lahiran yang bisa kita pilih sebagai rujukan. Yang populer belakangan ini adalah lahiran Maryam. Nakes hanya mengawasi lahiran saja, tidak mengintervensi sama sekali.
Saat saya lahir secara spontan, saya teringat pada metode lahiran crawl. Namun bila ada bidan yang mengawasi dan membantu, serahkan pada nakes untuk menyarankan metode apa yang paling pas untuk emak dan juga bidan ya..
5. Tidak Menerima Tamu
Tips ini khusus untuk menghadapi pandemi covid 19 yang masih menyerang di negara kita. Tutup pintu dan sarankan tetangga dan kerabat untuk berdoa saja untuk kesehatan anak kita. Bila ternyata ada kerabat yang datang, sebaiknya hanya bertemu dengan sang ayah tanpa berinteraksi fisik seperti salaman atau pelukan.
Bila ingin melaksanakan akikah, sebaiknya berikan langsung pada tetangga atau dititip ke panti asuhan. Tak usah mengadakan acara apapun di rumah yang melibatkan orang banyak. Bagaimanapun kesehatan bayi adalah yang terpenting saat ini.
6. Taat Pada Saran Nakes
Setelah proses lahiran lancar, mintalah saran dan tips dari tenaga kesehatan yang membantu kita. Jadi taatilah aturan dan saran yang telah disampaikan oleh nakes yang mengawasi dan menemani saat kita lahiran.
Hindari hal-hal yang bisa membuat emak mengalami stress pasca lahiran. Dan harus diingat, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi saat emak ingin lahiran di rumah.
Pertama, keadaan ibu dan bayi sehat.
Kedua, ibu tidak memiliki riwayat penyakit seperti diabetes, tekanan darah tinggi, hepatitis, HIV dan penyakit berat lainnya..
Ketiga, ibu belum pernah lahiran sesar.
Keempat , jarak rumah dan rumah sakit rujukan tidak terlalu jauh, sehingga saat ada keadaan gawat darurat ibu dan bayi bisa selamat.
Kelima, tetap adanya pengawasan medis.
Yap.. melahirkan di rumah memang punya kelebihan tersendiri. Seperti rasa nyaman bagi emak. Namun jangan lupa, tetap harus memperhatikan syarat di atas ya Mak..
Sekian tips dari saya, sampai jumpa lagi pada post selanjutnya. Semoga wabah yang melanda negeri kita segera berakhir ya Mak..
By the way, Kalau emak sendiri, punya pengalaman apa saat lahiran?
Kalau dipikir-pikir, karena adanya covid 19 ini, kita jadi makin kreatif memanfaatkan segala macam yang ada di rumah ya
BalasHapusMeski kadang masih sedih banyak orang yang ga mengindahkan himbauan 😢
Mungkin sebagian besar mereka yang keluar untuk keperluan cari nafkah kak.. hikss
HapusTerbayang betapa repotnya melahirkan di rumah. Repot mempersiapkan semua kebutuhan persalinannya.
BalasHapusMelahirkan di rumah baik pada saat sekarang krn rumah sakit juga tempat penyebaran pandemi, tapi kalau resikonya harus dioperasi gimana dong?
BalasHapusMakanya ada syaratnya tadi kak id..
HapusOya, kalo yang rencana normal memang harus dekat dari rumah sakit..
Jadi merinding kak sy baca nya ..bener jg baru ngeh sy untuk ibu yg sedang diujung persalinan ditengah situasi dan kondisi spti ini tentu merepotkan ya.mau lahiran di Rumkit rawan kena virus akhirnya pilihan terbaik ya lahiran dirumah tapi tentu dengan bantuan nakes terlatih ya contoh bidan.Soalnya udh ada nih tetangga lahiran sendiri dirumah dan dipandu bidan pake vicall Ya Alloh asli merinding sy kak. Alhamdulillah ibu dan bayi selamat.
BalasHapusYa Allah nice story' kak ❤️
HapusCoba tiap ibu bisa melahirkan di rumah pasti semua seneng apalagi yg tinggal di kampung. Mau jenguk langsung sampai deh. Hny saja untuk lastikpa tenaga medis ini gimana ya
BalasHapusIlmu yang bermanfaat nih bagi saya calon suami siaga kelak kalau istri ingin melahirkan dirumah.
BalasHapusSaya dulu dilahirkan ibu saya di rumah. Dia cuma mules-mules biasa. Pas ada bercak darah dia kira mens. Dia lupa kalau lagi hamil tua. Tetangga yang bantu panggil bidan yang datang ke rumah kami masih pakai roll rambut. Itu kepalaku udah keluar.
BalasHapusYa Allah orang zaman dulu santuy banget ya kak..
HapusHaha, aku mungkin orang zaman dulu ya, sampe santuy lahiran di rumah juga.. hihi
Waaahh masih bisa ya melahirkan di rumah, paling enak sebenarnya kalau bisa lahiran di rumah, nggak ribet, palingan nakesnya yang kudu menyesuaikan :D
BalasHapusMama saya dulu hampir tiap malam nggak pernah di rumah karena bantuin pasien lahiran di rumahnya :D
Ooh iya.. mama kak Rey dulu bidan ya..
HapusJadi inget waktu kejadian adik saya melahirkan di rumah. Semua orang panik karena memang spontan. Ngga ada nakes tapi alhamdulillah dekat dengan bidan rumah kami ini. Jadi bidan bisa langsung datang.
BalasHapusPas selesai sampai mikir, enak kali ya ngelahirin di rumah. Abis ngelahirin bebas mau pakai daster tanpa kerudung pun jadi.. Tapi iya pastinya mendingan udah ada janji dengan nakes biar gampang ya.
Semoga para bumil yang HPL-nya tiga bulan terakhir ini dimudahkan mendapat pelayanan persalinan yang sesuai standar keselamatan dan kesehatan ibu dan bayinya.
BalasHapusblognya ada autorefreshnya ya, udah nulis panjang, hilang dong huhuhu.
BalasHapusMelahirkan di rumah memang asyik, asalkan udah janjian sih sama nakes, kalau enggak ribet juga :)
Bener banget mbak, mesti janjian ma nakesnya. Tapi sebelumnya emang mesti kontrol bener-bener biar melahirakn di rumah jadi lebih tenang ya mbak.
HapusManggil nakes ke rumah kalau ditempat saya jarang, Mbak. Lebih sering datangin aja bidannya langsung. Memang kalau kondisi sekarang yang mengharuskan stay at home bisa lebih dipertimbangkan.
BalasHapusJangankan rumah sakit mba, pergi ke pasar aja sekarang ini rasanya kayak pergi perang. Sehat-sehat ya mba..
BalasHapusDi kondisi kayak gini memang kita kudu kreatif ya sebagai emak yg mau melahirkan. Tapi yang terpenting kitanya bisa melahirkan normal atas saran dokter ya mbak. Berbahagia dan bersyukur banget nih buat yang bisa lahiran normal apalagi di rumah.
BalasHapusIya Mba harus ada saran dokter dan tidak ada riwayat melahirkan caesar.
HapusDulu saya pengen banget lahiran di rumah aja, sudah janjian sama bidan, sudah nyiapin alas, kain , dan sebagainya. Tapi sayang kehendakNya berkata lain, jadinya harus ke Rumah Sakit untuk induksi dan ujung-ujungnya malah cesar :D
BalasHapusYang penting ibu dan bayi selamat ya Mba ya
Hapuspas banget mbak, saya sedang menunggu masa melahirkan ditengah covid-19 ini. Pengen melahirkan dirumah, tapi takut ada apa2 dan peralatan tidak menunjang. Bersyukur ya yang bisa lahiran dirumah.
BalasHapusSaya sempet baca melahirkan di rumah tapi di dalam bak air mb. Di tengah wabah seperti ini memang kasian ya bagi yang hamil harus ekstra jaga diri karena di luar banyak khawatirnya. Tipsnya bermanfaat mb untuk yang hamil dan ingin mencoba ikhtiar lahiran di rumah makasih
BalasHapusSaya dulu melahirkan di klinik, dibantu bidan.
BalasHapusSekarang juga banyak bidan yang membuka praktek di rumah, jadi bisa pilih mau melahirkan di mana, tak perlu ke rumah sakit. Bahkan bidan disini mau juga di undang ke rumah pasien, kalau semisal ibu hamil merasa lebih nyaman buat melahirkan di rumah
Dampak covid 19 ini menyeramkan..terutama utk RS. mau periksa sakit ringan saja pikir pikir apalagi ke RS rujukan utk penderita covid.
BalasHapusKalau lahiran, terpaksa dirumah. Seperti jaman dulu ya. Hmmm
Waktu ku kecil, lihat tanteku melahirkan 4x di rumah ya alhamdulillah lancar..
BalasHapusTapi klo aq sndr kok g berani ya.
Tapi klo lihat kondisi saat ini, emang itu pilihan yg terbaik ya..
Untuk kehamilan yg sehat tentunya
Wow...melahirkan dirumah.. ya meskipun nakesnya datang...butuh mental yg kuat untuk bisa melahirkan dirumah.. saya sendiri sebagai suami dari seorang istri belum berani (sepertinya) melepas istri melahirkan dirumah...
BalasHapusMemang lahiran mba Icha yang terakhir ni, yang adek Ghazi, membuat saya merasa ketar ketir, seakan nonton film thriller.
BalasHapusAlhamdulillah lancar semua ya cha
Semoga baby berikutnya, lahiran di rumah juga cha ?
Hapushihihihiii
Salut pada Ibu yang melahirkan di rumah dengan sukses. Saya baru tahu lahiran di rumah ini dipilih lagi saat baca bukunya Andien yang saya review, kisah tentang dia melahirkan di rumah. Saya sih 3 kali di RS lahirannya. Pertama dengan bidan, selanjutnya dengan bantuan dokter semua
BalasHapusMeski melahirkan di rumah butuh persiapan yang matang ya..Tapi Insya Allah dimana saja jika kondisinya sehat, bisa lancar jaya prosesnya
HapusBelum punya nyali buat melahirkan di rumah. Karena saya nggak yakin punya support system yang cukup memadai. Padahal konon katanya saya sendiri dilahirkan di rumah, hehe
BalasHapus.
Btw, ada rencana lagi melahirkan mak? wkwk
HapusSarannya menarik ya. Tapi setahu saya, proses lahiran saat ini dilarang dilakukan dirumah ya. Bahkan tenaga medis kabarnya bisa dihukum jika melakukan proses persalinan dirumah. Lahiran setidaknya dilakukan di klinik berizin atau puskesmas
BalasHapusWah semoga dedek bayinya sehat selalu, dan gizinya selalu terpenuhi agar cepat tumbuh berkembang menjadi balita yang sehat dan lucu
BalasHapusSelamat atas kelahiran anaknya ya mba.
BalasHapusAdikku dulu melahirkan di Rumah sakit mba, karena dia bilang sudah tidak diperbolehkan melahirkan dirumah.
Karena jika melahirkan dirumah,akan di denda. Sebenarnya sih mungkin nyaman melahirkan dirumah, tapi biar bayi dan ibu sehat ada baiknya melahirkan dirumah sakit agar lebih terjamin
Ya Allah, suka banget deh ulasannya mbak. Dewi tipikal yang percaya lahirnya di rumah sakit, tapi saat mendengar cerita ibu saat zaman dahulu lahir di rumah dan di bantu bidan memang bukan mustahil untuk melahirkan di rumah. Dan syarat poin-poin di atas benar, harus dipenuhi:)
BalasHapusaku pun memikirkan hal ini mba, ditengah si virus c ini, aku merasa kalo aktivitas yang biasa dilakukan oleh para bumil dan ibu yang mau melahirkan jadi terhambat. Tips nya suka banget, noted nih yg mau coba lahiran d rumah
BalasHapusMasyaallah hebat sekali bisa melahirkan di rumah, saya malah gak ada bayangan haha. anaknya panikan dan prefer tetap ke rumah sakit sih, tapi tips-tipsnya oke juga sih. mungkin nanti bisa dibicarakan lebih lanjut dengan suami hehe. makasih mba sharingnya.
BalasHapushebat mbak bisa home birth. masyaAllah. kemarin pas mau lahiran tanya2 sama bidan kalau home birth bisa 20jtan, wkwk serasa di RS ya, ya wajar sih mereka bidan yang udah terkenal spesial gentlebirth
BalasHapusTernyata Home Birth bisa mahal juga ya, Mak. Apa karena banyak peralatan yang harus dibawa sama tim nakesnya ya.
HapusSemula saya berpikir lahiran di rumah itu terbilang nekat, sampai baca tips nomor 6, jarak rumah ke RS rujukan mesti dipertimbangkannya ya andai kata terjadi apa-apa
BalasHapusBetul, Uda. Tetap harus ada tindakan antisipatif ya kalau terjadi sesuatu. Tapi tentu sangat senang andai bisa melahirkan di rumah saja. Hati lebih tenang karena kekhawatiran terpapar virus di RS.
HapusIya juga ya, Mbak. Sekarang ini kalau mau ke rumah sakit jadi paranoid gitu, dan memang tidak disarankan ke RS kalau gak mendesak dan penting banget.
HapusKalau keadaan kk sekarang ada corona sih mending melahirkan di rumah. Tapi syarat dll kudu dipersiapkan sprti yg mb tulis. Artikelnya bermnfaat bmget. Mksh yaa
BalasHapusDari empat anak, kebetulan normal smua lahirannya Alhamdulillah. 3 di RS (Askes hehe) 1 di klinik bidan dekat rumah. Beda ya di RS ama di bidan aja. lebih nyaman sama bidan. pingin melahirkan di rumah juga sih dulu...tp suami gak ngasih, khawatir ada apa2 otw nya makan waktu.
BalasHapusSalut sama yang berani melahirkan di rumah ya. Adik saya anak pertamanya pun lahir di rumah mamak kami. termasuk saya pun dilahirkan di rumah nenek di Tanjungbalai, hihi. "Lepas dapur" br plg mamak pulang ke Medan lg.
Hapusmba keren banget pengalaman melahirkan d rumah, kalo aku taunya selama ini karena mamahku lahiran 2x dan SC pula sehingga takjub sama yang lahiran mandiri namun tetap harus ada nakes ya
BalasHapuswah keren, support systemnya harus kuat ya biar mental si ibu juga mantap.
BalasHapusWiwww.... ga kebayang deh melahirkan di rumah tuh kayak gimana ya hihihihi. Ya sih, lagi pandemik corona begini creepy ke mana2. Yang penting dekat rumah ada rumah sakit rujukan ya dan alat2 persalinan juga lengkap Jadi kalau ada apa2 bisa langsung dibawa ke rs tsb.
BalasHapusTApi banyak nakes yang gak mau membantu pasiennya lahiran di rumah, apalagi kemarin ditakut-takuti dengan pertauran yang memang larangan untuk melirkan di rumah. PAdahal kalau lahiran normal emang enak di rumah.
BalasHapusNah, beberapa hari lalu aku juga membaca postingan seorang teman yang sedang mengandung tentang kekhawatiran dia untuk kontrol ke RS. Kontrol aja khawatir, gimana lahirannya kan, ya?
BalasHapusBisa jadi pertimbangan nih untuk ibu-ibu yang sudah jelang melahirkan. Thanks infonya ya, Mbak.
Kondisi sekarang memang membuat siapa saja mesti cari cara ya, begitu pun dengan calon ibu yang mau melahirkan, bisa juga melahirkan di rumah, kalau zaman ibu saya rasanya hal biasa melahirkan di rumah, kalau zaman sekarang malah mesti dikondisikan ya
BalasHapusWah ... ini tips pas banget. Kebetulan aku lagi hamil 8 bulan dan pengen lahiran di rumah aja. Karena di RS malah makin berbahaya ...
BalasHapusKalau dikampung saya, beberapa ibu2 meskipun bukan bidan tetapi memiliki kemampuan untuk menemani orang melahirkan dan membantu persalinan. Secara jarak rumaj dengan bidan terdekat yah minimal 5 km. Itu pun cuma 1 bidan.
BalasHapusYa memang di zaman sekarang melahirkan kebanyakan di klinik bidan. Bukan di rumah. Namun dengan adanya kondisi seperti sekarang ini, bolehlah opsi melahirkan di rumah untuk dipertimbangkan
BalasHapusmbakku, aku dan dua adekku lahirnya di rumah semua atas bantuan almarhumah dukun beranak dan salah satu bidan ternama di desa...
BalasHapusmelahirkan di rumah mmg perlu persiapan yg matang ya.
BalasHapusterutama mental si ibu.
saat pendemi covid 19 ini mgkin bisa jd pertimbangan melahirkan di rmh
Saya dah 16 hari stay at home, udah bosan pun hehe
BalasHapusBtw tips nya ok juga nih yg mo melahirkan di masa skrg ni, birth at home
salut sama ibu-ibu yg melahirkan dirumah, kenyamanan itu terpenting ketika pengen melahirkan dirumah ya kak 👏👏👏 btw, elsa dulu jg dilahirkan dirumah kak, tp itu jg karena terpaksa, karena semua orang pd jumatan dan elsa udh mau lahir wkwkwk
BalasHapusDi saat jaman makin maju justru jarang orang yang berani melahirkan di rumah ya mb. Inget dulu ibuku melahirkan dua adikku di rumah dan lancar saja. Ceoat sembuh juga tanpa jahitan
BalasHapussaya lahiran anak kedua di rumah mbak. karena dadakan dan ambulannya telat datang. habis lahiran langsung saya dibawa ke rumah sakit. jahitannya buanyak.
BalasHapusSaat ini banyak yang mencoba kembali persalinan di rumahya..🤩
BalasHapusMungkin dikondisi sekarang, melahirkan di rumah rasanya lebih aman ya kak. RS jg agak rawan terpapar covid 19 sih sekarang
BalasHapusDulu waktu Ibu saya melahirkan adik yang paling kecil saya ada di rumah mbak, memang persiapannya luar biasa dan tips di atas semua dilakukan dengan baik. Menyenangkan bisa lahiran di rumah ya mbak.
BalasHapusHappy banget ya kak, bisa melahirkan di rumah itu sangat menyenangkan karena saya SC jadi kedua si kecil lahirnya di RS mbak.
BalasHapusWah...salut lah buat yang lahiran di rumah. Pastinya udah siap fisik, mental dan sarananya. Kakak sekali liat kakak nya kakak lahiran di rumah, asli bawaanya kebelet pipis and kaki gemeteran. Padahal cuma bantuin buat teh manis atau ngasih air hangat aja. Begitu baby nya keluar lega kali...masya Allah...
BalasHapusKalau dulu sering dengar ibu-ibu melahirkan di rumah kalau sekarang nyaris gak pernah dengar lagi kak
BalasHapusPertama kali tahu lahiran bisa d rumah itu pas lihat proses kelahiran anaknya Andien penyanyi hehe salut sih. Ngga mudah, butuh kerjasama banyak pihak. Kalo aku ngelwhirin di rumah bersalin. Itpun udah teriak2 ga karuan, Karena anak pertama juga kali yah hehe. Mbak anak keberapa lahiran d rumah?
BalasHapusSemog wabah cepat berlalu ya mbak. Semoga buibu hamil bisa lahiran tenang, sehat dan selamat, di tengah wabah virus corona seperti inu
BalasHapusJadi teringat temenku dulu ada yang lahiran di rumah juga mbak tapi bukan krn wabah melainkan krn penganut gentle birth gtu. Jd emang lahiran di rumah sama suami, bidan, dan doulanya aja,lbh syahdu katanya
BalasHapusBelum pernah melahirkan sih, tipsnya membantu nambah wawasan banget nih, siapa tau nanti bisa melahirkan di rumah
BalasHapusKalau dipikir, melahirkan sebenarnya proses alami. Kalau sehat ya engga apa-apa sebetulnya. Nenek saya, putranya 8, melahirkan di rumah semua. Engga pernah ke RS tepatnya...Tapi kalau saya disuruh milih, yaaa engga berani...
BalasHapusSebaiknya Sebulan sebelum melahirkan harus benar-benar persiapkan fisik dan kesehatan dari ibunya ya Kak. Agar kuat dan siap melahirkan mandiri di rumah. Btw di rumah keluarga saya ada keponakan yang kerjanya sebagai bidan. Wah bisa nih kayaknya dicoba untuk melahirkan di rumah bisa lebih leluasa daripada di rumah sakit. Tapi sebelumnya harus dipastikan benar-benar Sehat kali ya agar kalau terjadi apa-apa cepat penanganannya
BalasHapusSaya tidak punya pengalaman melahirkan di rumah. Itu saja persiapannya lumayan lama apalagi persiapan melahirkan di rumah ya mbak. Semoga pandemi ini segera sirna dari bumi. Amin
BalasHapusTips yang bermanfaat buat aku, jika suatu saat calon istriku akan melahirkan di rumah bisa di coba
BalasHapusAndaikan aku bisa melahirkan dirumah..hehe
BalasHapusTerimakasih sharing ya Mba, siapa tahu kalo aku hamil lagi bisa VBAC nya dirumah..hehe
Luar biasa, saya baru tahu kalau bisa melahirkan dari rumah asal sesuai aturan ya
BalasHapusKayaknya jaman sekarang udah jarang yg melahirkan di rumah. Kalau jaman dulu sih iya. Gak kebayang gimana repotnya, hehe... Memang harus ada yg siap siaga bantu ini itu ya...
BalasHapusSaya dulu lahir di rumah nenek, tapi kalo sekarang, saya gak kepikiran sama sekali buat lahiran di rumah. Takut butuh peralatan medis yang mendukung.
BalasHapusSekiranya saya harus melahirkan si kembar di tengah Covid seperti hari ini dulu, saya tentu harus kuat mental mba. Meski demikian, kita bisa belajar dari ibu-ibu kita, sebab ibu saya sendiri pun melahirkan saya dan adik saya dengan bantuan bidan di rumah. Semoga ibu-ibu yang melahirkan dalam waktu dekat diberikan kesehatan dan kekuatan ekstra oleh Allah.
BalasHapusDi saat-saat kayak gini memang semua kegiatan harus dilakukan dengan hati-hati, termasuk kalau ada yang melahirkan ini, benar-benar harus dipersiapkan dan juga harus ada janji dengan nakes biar semuanya bisa lancar dan terkendali. Semoga ibu-ibu yang melahirkan di kala pandemi bisa lancar persalinannya
BalasHapusWah tampaknya aku kurang berani hehehe. Alhamdulillah zemua lancar ya mba dan sepakat banget kalau harus persiapkan juga oranh drumah
BalasHapuswaduh, serem juga kalau melahirkan di rumah, jaman sekarang kayaknya jarang ya, kebanyakan di bidan, puskesmas, atau rumah sakit... kalau jaman dulu beda-lah...
BalasHapussemoga yang berencana melahirkan di rumah sedikit tenang dengan tips-tips yang mba berikan...
Adik iparku juga lagi hamil, aku wanti-wanti supaya jangan dulu ke RS kalau gak penting. Semoga saat tiba waktunya lahiran nanti wabah ini mulai mereda. Amiin.
BalasHapusBeberapa tahun lalu ada larangan melahirkan di rumah, sekarang dengan adanya covid 19, malah didukung ya untuk lahiran di rumah. Demi keamanan pastinya.
BalasHapusJadi ingat dulu, adek dilahirkan juga di rumah.
BalasHapusAda bidan puskesmas yg humble dan langganan para ibu yg lahiran di rumah wkt itu.
Btw memang banyak pernak pernik yg harus disiapkan, termasuk siapa yg harus jaga kami dan kakak, jg yg membantu aneka perlengkapan yg dibutuhkan Bu Bidan.