Semua Tentang Hutang
Disadari atau tidak semua manusia pasti pernah berhutang. Hutang ya tidak mesti uang, bahkan janji pun adalah hutang, namun yang paling sering membawa masalah sudah pasti hutang yang berbau uang alias duit. Pusing gak?hihihi
Sebenarnya berhutang boleh saja.. apalagi kita gak pernah tau bagaimana ke depannya nasib membawa kita. Karena roda kehidupan terus berjalan. Bisa saja saat ini kita selalu memberi piutang pada orang lain, namun siapa sangka suatu hari kitalah yang ditakdirkan menjadi kreditur.
Setiap perilaku pasti adabnya. Begitu juga berhutang. Tulisan ini sebagai reminder bagi Emak pribadi juga, agar tidak menyepelekan perkara hutang suatu saat nanti.
Adab Berhutang
1. Bayarlah Hutang Tepat Waktu
Agar orang yang kita pinjam tidak merasa dizolimi, ada baiknya memang kita wajib mengembalikan hutang tepat waktu. Bisa jadi, uang yang dipinjamkan oleh debitur bukan uang nganggur alias uang tabungan yang tidak terpakai. Mungkin saja, uang yang kita pinjam tersebut adalah uang belanja yang kemungkinan ia pinjamkan karena berempati dengan keadaan kita.
Pernah begitu Mak? Pernah donk... Meski sering gak ber-uang lebih terkadang ada saja orang yang datang meminjam uang. Emak kadang gak ngerti, kok bisa pede abis minjem duit sama Emak. Mungkin tampang Emak emang cucok jadi orang berada, wkwkwk. Meski gak banyak (gak ada juga kalo banyak, haha). Tapi terkadang Emak sanggupi kalo emang masih ada di dompet. Harapannya ya emang beliau memulangkan sesuai jadwal. Namun terkadang ada saja orang yang mangkir ketika diberi hutang.
Hutang Wajib Dibayar |
2. Jangan Sepelekan Besar Kecil Hutang
Mungkin ada yang berasumsi "Halah.. cuma 200 ribu kok.. gak besar". Eiit ingatlah Mak, bahkan hutang 1 rupiah pun akan tetap ditagih di Yaumil Akhir. Gak peduli apakah Emak mati syahid. Serem gak tuh?
Sesuai dengan kata Emak tadi, hidup itu bak roda berputar. Apalagi Emak yang terbiasa hidup seperti roller coaster. Kadang uang 200ribu terasa kecil. Tapi pernah juga Emak hanya memegang 5000 rupiah padahal ini buat makan sekeluarga. Apalagi Emak tipe yang males nagih hutang. Kalau tidak butuh banget, jarang sampe nagih. Emang beginilah keadaan di Indonesia. Di mana yang punya duit kadang segan untuk minta haknya. Wkwkwk
3. Jangan Abai dengan Warning Sign
Kalo ada SMS atau WA dari seseorang mengenai uang yang kita pinjam, jangan abai ya Mak. Bisa jadi dia sudah mengalahkan rasa segannya yang besar untuk meminta haknya tersebut.
Orang yang segan meminta haknya, terkadang gak akan "menjerit" sebelum benar-benar butuh. Dan biasanya orang jenis begini lebih banyak positif thinking nya dibanding suudzon uangnya udah dibawa kabur. Hihihi
Oh iya, warning sign ini tanda cinta saudara seiman sebenarnya. Bukan perkara pelit. Terkadang inilah bukti saling mengingatkan sesama saudara. Bisa jadi kita lupa. Berterimakasih lah apabila hutang kita sudah diingatkan. Kebayang gak, nanti kerepotan di akhirat apabila masih ada hak orang lain yang belum kita tunaikan? Syerem.....
4. Berkabar Bila Masih Belum Mampu Melunasi
Ini adalah instrumen paling penting untuk menjaga husnudzon saudara kita. Berilah ia kabar apabila menjelang tenggat waktu kita belum bisa melunasi hutang kita. Apabila bisa dicicil, lakukanlah agar orang yang kita hutangi percaya bahwa kita tidak mangkir dari kewajiban.
5. Doakan
Doakanlah orang yang kita hutangi agar rezekinya berkah. Bisa jadi ia sedang butuh didoakan. Minimal doakan kesehatan dan keselamatan orang yang kita pinjam uangnya.
6. Ucapkan Terima Kasih
Saat mengembalikan uang yang kita pinjam jangan lupa berterima kasih karena kita diberi bantuan. Jangan lupakan bahwa kita pernah dibantu oleh orang lain. Suatu saat berbuatlah hal yang sama kepada orang lain. Kebaikan yang kita lakukan insyaAllah menular kepada lainnya.
Itu beberapa adab dalam berhutang. Bagaimana dengan orang yang menjadi debitur. Bagaimana sikap kita bila suatu hari kita menjadi debitur?
Tips Selalu Positif Thinking saat Menjadi Debitur
Tak jarang di media sosial kita melihat nama si X viral karena tidak bayar hutang. Atau si Y yang kabur setelah berhutang. Miris memang, tapi ada cara agar kita selalu positif thinking saat menjadi orang yang dihutangi.
1. Tidak Ada Kebetulan
Ketika seseorang datang kepada kita lalu meminjam uang, hal tersebut Emak percaya bukan kebetulan. Emak selalu menganggap Allah lah yang mengirim orang tersebut.
Dulu Emak selalu bertanya "kenapa saya?" Apa karena tampang saya tampang orang kaya.. wkwkwk. Yakinlah bahwa hal tersebut bukanlah sebuah kebetulan.
2. Pakai Insting
Emak selalu mengandalkan ini saat orang lain meminjam uang. Serius! ....and it works..
Saat seseorang datang dan berhutang, tanyakan dalam hatimu, ini orang jujur gak ya.. ini orang beneran butuh gak ya..
Biasanya, bila Emak sudah merasa bahwa orang ini gak akan mengembalikan uang Emak, maka Emak biasanya berkata "maaf ya.. saya lagi gak punya uang segitu.. saya cuma punya segini.. ambil lah ini.."
Dan dalam hati Emak terdalam, Emak langsung mengikhlaskan jumlah uang tersebut. Bukan sok punya uang Mak, tapi pikiran yang tenang lebih banyak manfaatnya dari pada merasa sakit hati karena uang kita tak kunjung kembali.
3. Yakin ada Pahala Menanti
Ketika kita meminjamkan uang kepada orang lain, ada banyak sekali manfaat yang kita dapat. Ini investasi akhirat yang besar pahalanya.
Pertama kita sudah melepaskan seseorang dari kesulitan. Yakinlah suatu saat kita akan dibantu juga oleh orang lain. Emak amat sangat sering mengalami ini. Alhamdulillah.
Kedua, ada pahala yang menanti sepanjang orang tersebut belum melunasi hutangnya. Enak banget kan? Jadi, buat apa murung..
4. Jangan Segan Menagih Hutang
Sebenarnya ini pr Emak banget. Kalo gak terdesak banget, Emak emang jarang mau nagih hutang. Tapi suatu masa, tagihlah karena bisa saja dia lupa. Dan ini bukti cinta pada sesama karena sudah mengingatkan ia, bahwa hutang sekecil apapun akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat.
5. Ikhlaskan
Bila ternyata kita sudah berkali-kali menagih hutang, namun jawabannya masih juga belum ada, cobalah untuk mengikhlaskan. Jangan sampai memviralkan orang tersebut. Ingatlah, ketika kita menutup aib orang lain, maka Allah pun akan menjaga aib kita.
Sampaikan pada orang tersebut kata-kata ini "Ini adalah terakhir kali saya menagih, maaf bila setelah ini saya berhenti mengingatkan. Saya hanya kasian bila kamu harus menyelesaikan hutang ini dengan pahala kamu di akhirat"
Yakinlah bahwa tak ada satu orangpun yang bisa memakan rezekimu. Dan ingatlah bahwa tak ada yang tak selesai di akhirat. Ketika orang masih berhutang padamu, tersenyumlah.. ini saatnya investasi dibayar. Dengan pahala orang tersebut, atau dengan kamu menitipkan dosamu di pundaknya. Asyik kan..
Baca juga : Merawat Rumah Tangga
Gimana? Sudah tenang kan? Gak ada yang sia-sia dengan perbuatan baik yang kita lakukan termasuk memberi pinjaman uang pada orang lain. Semoga setelah baca post ini kita menjadi lebih ikhlas saat hutang kita belum dibayar oleh orang lain. Aamiin..
Baca artikel ini bikin makin kencengin doa agar hingga di penutup usia tidak tersangkut dengan hutang.
BalasHapus.
Kalo hutang uang masih bisa diupayakan untuk membayar. Minimal lewat ahli keluarga. Kalo hutang Budi ini yang sulit dan bikin sungkan ya
Sama, Mbak ... Semoga Allah mudahkan untuk membayar kepada siapapun yang berutang.
HapusUtang budi rasa-rasanya nggak pernah terbalaskan ya, Mbak. Mungkin dengan terus berbuat baik dan menolong anak keturunannya apabila ada yang membutuhkan bantuan, bisa dijadikan pilihan.
Aku pun pernah berhutang tapi itu juga sesuai dengan pertimbangan, bisa melunasinya atau nggak beberapa bulan kedepan nya.
BalasHapusKarena yang namanya hutang,sekecil apapun itu tetaplah hutang. Karena orang yang meminjamkan uang ke kita udah dengan ikhlas mau meminjamkan uang yang ia punya.
Semoga senantiasa dimudahkan menjemput rezeki setiap harinya. Punya utang tuh rasanya sangat nggak enak. Nggak pinjam butuh, punya utang rasa malu selalu ikut kemana saja. Ini pasti dirasakan oleh orang-orang yang berutang.
BalasHapusPernah baca memang buku The Savior dari Andre Raditya betapa besarnya pahala memberikan utang kepada saudara kita. Semoga yang mempunyai utang dimampukan dan dimudahkan Allah untuk melunasi atau setidaknya mencicilnya ya, Kak.
Setuju. Besar atau kecil nilai hutang tidak boleh disepelekan. Hutang sebaiknya bisa segera dibayar. Tidak terlena dan kemudian melupakannya.
BalasHapusSaya selalu memandang bahwa yang berhutang itu lebih berat beban hidupnya dari yang memberikan hutang.
BalasHapusNamun, sayang banyak orang memilih menjadi orang paling terdzolimi jika peminta hutang belum melunasinya.
Memang hutang tidak dibayar itu merugikan, tapi jika bukan karena peminjam itu sengaja tidak membayar, atau sengaja terus menerus pinjam, sebaiknya kita lebih ikhlas. Alhamdulillah punya rezeki lebih.
Jika memang tidak siap hutang telat dibayar, sebaiknya tegas saja untuk tidak bersedia memberikan hutang.
Saya juga beberapa kali berutang, Mbak. Tapi seringnya sama adik hehehe. Dan kalau ada utang, maka saya sudha prioritaskan utama. Alhamdulillah selalu ada rezeki untuk melunasi.
BalasHapusTapi pengalaman utangin teman dan tetangga, itu mereka harus ditagih berulang kali. Kalau berpapasan ga pernah bilang blabla. Ada juga yang pura-pura lupa. Pas ditagih, malah bilang begini, emang saya punya utang sama mas Bambang? hahaha
Ada suka dukanya ya jadi kreditur (yg memberi utang) dan pernah juga jadi debitur (yg berutang), intinya harus sama2 tahu hak n kewajibannya ya
BalasHapusMakasih sharingnya, mak. Selama ini bersyukur saya sudah menerapkan tips-tips diatas.
BalasHapusSedang berikhtiar menghentikan riba tahun ini. Insya Allah tahun ini bebas dari riba dan utang. Semoga rezeki kita semakin berkah. Insya Allah. Amin.
BalasHapusBetul sekali jangan sepelekan sekecil apapun utang itu. Kalau bisa bayar sebaiknya langsung dibayar deh, drpd ntar2 trus lupa, Tau2 jadi numpuk malah jadi berasa bgt bayarnya.
BalasHapussejauh ini, saya memilih sebisa mungkin tak berhutang. apalagi ke saudara. urusan duit bbisa memutus tali persaudaraan. kalau kepepet paling ke teman. utang besar ke bank, kpr saja dan udah selesai. ga akan pinjam lg. oiya paling ke koperasi. kalau ini seringkali diada2 biar tjd aktivitas aja.
BalasHapusSerem ya hutang piutang ini sudah bnyk saya lihat hubungan pertemanan ambyar gegara kasus hutang piutang..dan saya setuju sebagai peminjam uang harus tau diri dan sebagai pemberi uang harus siap mengiklaskan jika uang yg dipinjamkan ke orang lain tak kembali...
BalasHapusSebenernya hutang apalagi hutang duit itu seperti rokok suka bikin kecanduan. Keenakan dapat pinjaman, jadi kepengen pinjam lagi. Karna itu sesusahnya aku, berusaha untuk tidak berhutang. Ngerasa sendiri pernah ngutangin tapi tak dibayar samasekali.
BalasHapusMasyAllah bagus mba kontennya, mengedukasi. Soalnya sekarang jamannya orang mudah sekali berhutang untuk yang namanya Gaya. Aku juga punya hutang, yaitu hutang cicilan KPR rumah. Rasanya itu pengennnn cepet beres biar tenang aja. Doakan ya mba semoga bisa segera melunasinya
BalasHapusKalau ada yang datang pakai insting...bener banget ini.
BalasHapusTapi lama-lama insting ga jalan, aku pakai cara pintas saja, sudah ikhlasin berapa gitu buat niatin sedekah. Meski nilainya jauh lebih kecil dari nominal yang mau dia pinjam tapi kita jadi ga kepikiran
Aku juga pernah punya pengalaman memberikan hutang dan yang ditagih lebih marah lagi pas diminta kewajibannya untuk melunasi. Sedih. Sampai sekarang masih belajar gimana caranya biar ngga kepikiran orang2 yg berhutang itu tp ngga kunjung dibayar.
BalasHapusUrusan hutang ini bisa bikin hubungan baik jadi renggang. Makanya bapak ibuku wanti2 kalau nggak kepepet banget jangan sampai berhutang. Kalau ppun harus berhutang prioritaskan buat dilunasi.
BalasHapussol utang dan pinjam meminjam ini sangat sensiitf kalo gak orang lain, ya kita yang minjemin. kalo bisa sih jangan sampai berutang ya
BalasHapusEmang riskan ya kak kalau soal hutang-menghutang. Jalinan persahabatan, pertemanan, persaudaraan bisa putus dengan mudah. Yang dulu kecil sering main bareng, cuma perkara hutang bisa jadi musuhan. Sampe sekarang masih berdoa untuk menyelesaikan semua hutang dan nggak terlibat lagi
BalasHapusSaya sedang pada titik tidak mau berhutang dan segan buat memberi hutang. Karena ya begitulah, kerap terjadi hubungan yang tak lagi baik setelah transaksi semacam ini. Makanya hutang yang saat ini saya punya cuma hutang BW #eh
BalasHapusSaya butuh perjuangan panjang dan melelahkan untuk lepas dari hutang piutang. Saat lepas hutang, piutang bikin nelangsa. Ada yg pura-pura tidak kenal
BalasHapusKadang kita yang dihutangi merasa enggan untuk nagih kalau gak kepepet amat. Agak kasian atau gimana gitu biarpun itu hak kita. Tapi kalau saya punya hutang, gak pernah sampai lama dan selalu tepat waktu kalau emang udah ada. Gak enak rasanya punya hutang.
BalasHapusBelajar ikhlas untuk hutang yg tak kunjung dibayar. Untuk yg berhutang segera dibayar ya, biar ad akhlak dan adabnya
BalasHapusYang berhutang harus mengedepankan syukur dan yang menghutangi mengedepankan rasa sabar.
BalasHapusSebab, tidak ada hal yang hilang. Semuanya sesuai kadar yang Allah tentukan
Yang masih benar-benar harus aku pelajari banget tuh belajar nagih utang. Selalu ada rasa sungkan, beneran. Sampai bingung gimana nagihnya. Tapi, kalau enggak nagih kan berarti kita membiarkan dia terjerumus ya, kak? Pengen ikhlasin tapi masih berat. Sungguh, baik berhutang maupun pemberi piutang emang posisi yang enggak ngenakin
BalasHapusSemoga kita semua dijauhkan dari yang namanya hutang, selain dapat menjadi pemutus silaturahim , tidurpun todak nyenyak .
BalasHapusAku termasuk orang yang gak mau punya utang or piutang kak. Entah kenapa rasanya kurang nyaman. Tapi jika terpaksa, kami tetap menyalani tapi harus sesuia kemampuan membayar dan itupun kalau bisa segera mungkin lunas.
BalasHapusJadi tersentil nih berusaha untuk secepatnya bayar hutang walau itu sama saudara sekalipun, makasi tipsnya ya cha :)
BalasHapusKalo udah perkara hutang, rasanya memang bikin nggak enak. Sebisa mungkin nggak berhutang ke orang. Kalopun ada yang berhutang ke saya, sebisa mungkin niat 100% membantu dan doain supaya orang itu bisa cepat mengembalikan.
BalasHapusDalam keseharian emang kadang gak bs menghindar dari hutang piutang. Masalahpun banyak ya, terutama susahnya hutang dibayar/ditagih hehe. Untung sebelum pandemi kreditan kereta dah lunas jd sikit aman dr hutang.
BalasHapusperihal utang piutanng ini memang akan panjang dibahas. bahkan di kitab suci aja ayat yang menerangkan utang ini kan panjang sekali ya... sedihnya kejadian di lapangan yang ngutang malah lebih galak yaa
BalasHapusPandangan soal hutang itu beragam. Ada yang bilang boleh dan ada yang bilang tak boleh. Hutang bisa menghancurkan orang yang memberi hutang dan yang hutang juga.
BalasHapusTapi kalau menurutku, jangan terlalu sering berhutang. Khawatir saat ajal tiba, eh kita punya hutang.
Dan hutang ini bisa buat orang untuk selalu ingat. Misal kak Icha punya hutang samaku. Aku pasti akan ingat kakak terus. Ingat untuk, "Kapanlah kak Icha ini bayar hutangnya."
Gitu. Hahahaha
Ribet emang ya urusan utang piutang ini ya ckck... sampe akhirat soalnya urusannya
BalasHapusBiasanya saya kalau meminjamkan uang saya niatnya ikhlaskan atau berderma . Mau dikembalikan syukur engga dikembalikan jg gpp. Makanya biasanya saya tidak kasih penuh sesuai permintaan. Kalo yg pinjm uang komplen saya akan bilang kalo uang yg bisa saya pinjamkan hanya segini krn saya ada kebutuhan lain. Jadi mau terima syukur engga ya udah gitu.
BalasHapusKenapa ya zaman skrng orang berutang lebih galak dari yang meminjamkan uangnya. Saya sendiri kalau ada yg pinjam uang, lebih baik sya kasih sesuai kemampuan.
BalasHapusAku sendiri kurang setuju jika teman datang nawarin barang. Mau gak beli gak enak. apalagi dia bilang bawa dulu aja. nanti kapan kapan bayar. Mau alasan gak punya uang, disuruh bawa dulu. Mau dibawa takut berhutang. dan kadang benda yang ditawarkan akhirnya jarang terpakai.
BalasHapusAamiin yaa robbalalamin.. semoga kita mendapatkan pahala orang yang sedang menunggu hutangnya bisa dibayarkan.
BalasHapusBener banget nih yg namanya utang jangan mudah dilupakan, kadang emang bikin gemes sih sm orang2 yg gampangin utang. Semoga kita gak begini yaa
BalasHapusBagaimana pun hutang tetap hutang ya kak,mau berapapun jumlahnya. Karena nanti diminta pertanggung jawaban di akhirat nanti.
BalasHapusMakanya sebisa mungkin aku dan suami ngindarin yang namanya hutang biar lebih aman aja tanpa beban.
Utang duit bisa dibayar, utang Budi itu ribet, ada baiknya kita tetap melakukan kewajiban ketika kita memiliki hutang kepada orang lain
BalasHapusKadang tu ya kak, yang berhutang siapa yang dzolim siapa? Jadi Merasa gimana gitu kan, tapi kembali lagi Siapa sih yang mau memiliki hutang? Jangan sampai dengan perkataan kita dan mendoakan kita berada posisinya. Akhirnya ikhlasin aja, ada aja rezeki yang lain meskipun piutang belum dibayar
BalasHapusKalo kita gak pernah nagih utang apa termasuk dosa ya gak mau ngingetin utang mereka? Saya tu type agak ragu buat nagih. Selalu mikir, mereka gak bakal lupa juga punya utang
BalasHapusKadang suka males nagih utang. Pertama, karena ngerasa gak enak. Kedua, yang ditagih suka ngeselin. Tapi katanya kalau gak ditagih malah dosa ya kita. Tapi ya bagaimana lagi :D bikin galau sih wkwkwk
BalasHapusDi tagih ga enak di biarin pura-pura lupa bgitula sebagian orang, kadang lebih galak dari orang yang nagih
BalasHapusSaya bingung kalau mau nagih utang ke sodara. Apalagi si sodara ini cuek, berlagak kayak gak punya utang. Ya emang sih, cuma 100 atau 200, tapi kan tetap uang.
BalasHapusKalau kata suami, paling gak si sodara itu gk bakal berani pinjem lagi. Hihihi
Ih aku no. 2 kak pakai insting, daripada terotakku ya kan mending kasikan aja tanpa ada akad utang
BalasHapusMellaui hutang... ada orang yang berkawan bisa putus hubungan, lainnya dari ga kenal siapa2 karena dibantu dengan hutang...malah bisa menjadi sahabat ujungnya... tinggal pintar dan bijak kita mensiasatinya ya kak
BalasHapus