Alasan Harus Pindah SpOG
Hamil adalah sebuah anugerah yang telah Allah berikan kepada seorang wanita. Meskipun ada beberapa kehamilan yang tidak diinginkan, namun sejatinya ibu hamil ingin keadaan yang nyaman selama mengandung buah hatinya.
Ada beberapa hal yang membuat ibu hamil tidak nyaman, salah satunya adalah ucapan seseorang. Ada kalanya ucapan seseorang terdengar tidak ada salahnya. Namun berbeda ketika diucapkan kepada ibu hamil. Perasaan ibu hamil tentu lebih sensitif dan berpengaruh langsung terhadap bayi yang dikandungnya.
"Baru hamil 3 bulan udah gendutan aja ya.."
"Eh udah semester ketiga kok perutnya masih kecil aja.."
"Loh, bukannya baru lahiran? Kok udah hamil lagi?"
Sering mendengar komentar begini, Mak? Kesannya sih cuma bertanya ya.. tapi terdengar sangat julid buat ibu hamil. Terkadang kalimat-kalimat di atas bisa membuat ibu hamil stress.
Ada kalanya, pereda komentar julid begini adalah fakta yang diberikan oleh dokter kandungan kita. Misalnya, ketika ada yang komentar bahwa perut kita tampak kecil padahal sudah mendekati lahiran, kita bisa menampik komentar julid itu dengan fakta yang diberikan dokter bahwa kandungan kita sehat, berat badan bayi sudah standar.
Makanya bagi Emak, saat paling menyenangkan adalah berkunjung ke dokter kandungan saat hamil. Selain "berjumpa" dengan bayi dalam kandungan, kita juga bisa mengcounter, kira-kira bener gak ya omongan julid orang sekitar dengan bertanya faktanya ke dokter kandungan.
By the way menemukan dokter kandungan yang klik dengan kita terkadang susah-susah gampang. Biasanya di kota besar, ada banyak banget SpOG atau dokter kandungan yang potensial, terkenal bahkan menjadi favorit banyak orang. Tapi, favorit buat si A belum tentu favorit buat kita. Maka memilih dokter kandungan pun menjadi sebuah misi uji coba biasanya bagi ibu hamil hingga terasa klik.
Awal pertama kali hamil saat 2 bulan pernikahan, patokan Emak memilih dokter kandungan hanya yang terdekat. Sekiranya klik, yuk ah gak usah tukar. Nah.. ada kejadian yang ternyata harus bertukar dokter kandungan atau SpOG. Apa kah itu?
Alasan Harus Pindah SpOG
1. Terlalu Lama Antri
Demi alasan kenyamanan dan agar tidak keletihan, memang dokter favorit sangat panjang antriannya. Pada beberapa kasus, ada teman yang datang pukul 4 sore (karena jadwal praktek di klinik pribadi sore) harus menunggu hingga jam 10 malam. Kebayang bosan dan pegalnya?
Daripada ibu hamil terlalu letih untuk bertemu dan konsultasi dengan dokter kandungan, ada baiknya pindah SpOG. Kalau kita jeli, ada dokter kandungan yang sangat nyaman namun prakteknya tidak terlalu ramai. Untuk yang satu ini, kebanyakan memang rekomendasi teman atau keluarga.
2. Terlalu Terburu-buru Saat Konsultasi
Ada dokter yang karena antrian terlalu panjang maka sesi konsultasi dibuat sesingkat mungkin. Padahal kita masih ingin berkonsultasi meskipun menurut dokter keadaan kita baik-baik saja.
Agak kecewa pastinya, karena biasanya udah lama mengantri namun sulit untuk konsultasi secara nyaman karena dibatasi waktu yang sangat terbatas. SpOG yang menyenangkan adalah yang bertanya kepada ibu hamil "Ada lagi yang mau ditanyakan, Bu?" Bahkan ketika si ibu kelihatan sudah selesai bertanya.
3. Salah Diagnosa
Pada beberapa kasus, mungkin kandungan kita mengalami masalah. Yang lebih mengerikan daripada kandungan bermasalah adalah saran yang salah dari dokter tersebut. Ada baiknya bertanya ke lain dokter kandungan.
Tidak sekali dua kali mendapat cerita dari teman mengenai kehamilannya yang bermasalah ketika diperiksa oleh dokter A. Dengan cepat di dokter memberi jadwal kuretasi. Namun ketika berpindah ke dokter B dan C, masalah yang disampaikan oleh dokter A ternyata tidak ada. Bayangkan bila teman saya tidak kroscek ke dokter lain, tentu ia akan kehilangan bayinya yang ternyata normal tanpa ada masalah.
Pindah ke dokter kandungan lain juga bisa diupayakan ketika kita konsultasi mengenai masalah pada kandungan kita, ia tampak tidak menguasai atau tidak tau apa masalah yang kita hadapi. Dulu saat hamil anak pertama 10 tahun-an yang lalu, saya mengalami varises vagina. Saat itu artikel mengenai varises vagina belum sebanyak sekarang. Saat konsultasi dengan dokter saya malah diberi obat herpes. Jelas tak ada efeknya sama sekali. Kemudian beralih ke dokter lain, Alhamdulillah dokter tersebut tau dan memberi banyak saran mengenai penyakit saya.
4. Dokter Kandungan Kurang Ramah
Untuk yang satu ini, biasanya terletak pada kata-kata yang dilontarkan dokter. Sebagai pasien tentu kita tidak berharap dokter selalu tersenyum, tapi lebih baik bila dokter menggunakan diksi yang baik saat berkonsultasi.
Beberapa teman ada yang mengeluh ketika datang ke SpOG malah seperti "dibully" oleh dokter. Misalnya ketika kehamilan yang diperiksa ini merupakan anak ke empat atau selebihnya, dokter berkata "Gimana nanti ini ngasih makan anaknya.."
Loh, itu bukan kapasitas dokter untuk berkomentar miring seperti itu kan.. sebaiknya dokter menyemangati ibu hamil dengan kalimat baik seperti "Karena udah kandungan ke sekian, ibu harus lebih menjaga kesehatan dan kandungan ya Bu.."
5. Dokter Kandungan Kurang Profesional
Saat membuka sessi konsultasi dengan kita, dokter malah asyik dengan smartphone nya. Ini salah satu indikasi kurang profesional. Tentu kita sebagai pasien merasa kurang dihargai atau dianggap tidak penting.
Atau dokter selalu datang terlambat ketika menghadiri jadwal prakteknya. Ini juga merupakan salah satu tindakan dokter yang kurang profesional.
Itulah beberapa alasan mengapa kita harus berganti dokter kandungan. Semata-mata agar kehamilan yang dijalani menjadi lebih nyaman. Kalo Emak, punya kah pengalaman tidak menyenangkan di dokter kandungan sehingga harus berganti SpOG? Yuk cerita di kolom komentar..
Hanya di +62 aja seorang ibu hamil harus siap dengan serangan pertanyaan yang siap-siap menguji mental dan kesabaran.
BalasHapusLuar biasa panjang sekali antriannya ya, bahkan rela menunggu sampai 6 jam cuma untuk periksa dan konsultasi ke dokter favorit.
Periksa ke dokter favorit memang ada plus minusnya ya. Plusnya kita lebih nyaman untuk berkonsultasi. Di sisi lain, karena saking banyaknya antrian, menyebabkan waktu yang kita punya untuk konsultasi jadi sedikit.
Aku kalau nunggu lama mending cari dsog yang lain bang. soalnya aku seneng nanya-nanya. kemarin semepet ke dsog yang cukup ramai, belum apa-apa sudah disuruh keluar, duh serasa diusir. gak lagi-lagi deh kesana.
HapusKakak daku juga pernah pindah SPOg, yang harusnya langsung di kuret, tapi malah diminta menunggu dulu beberapa hari.
BalasHapusDari situ memang kudu gercep juga ya kitanya kalau ada hal yang nggak nyaman mendingan langsung pindah aja
Waktu hamil, aku suka gonta-ganti spog sampai bener-bener ketemu yang bener-bener klik. Termasulk saat hamil ketiga ini. Baru 3 bulan udah 3 dsog yang berbeda aku datangi. Xixixi.. alasannya kurang lebih sama dengan tulisan kk icha di atas itu.
BalasHapusEntah kenapa seringkali saat periksa, dokternya kayak terburu-buru gitu. Apa karena banyak pasien atau ngejar setoran. Padahal masih banyak pertanyaan yang belum disampaikan terkait keluhan. Tapi ada juga dokter yang leluasa banget dan memberikan kita banyak kesempatan. Lega banget rasanya karena kita jadi tahu informasi apa yang harus diketahui.
BalasHapusHamil itu pastinya membahagiakan ya. Bakal punya anggota keluarga baru. Apalagi bagi mereka yang sejak lama mengidam-idamkan kehadiran sang buah hati.
BalasHapusSaya langsung ketemu dokter kandungan yang cocok. Tetapi, pernah mengalami ganti dokter anak. Karena gak tahan antreannya yang panjang dan lama. Kasihan kalau anak lagi sakit sampai harus menunggu sangat lama di rumah sakit
BalasHapusUrusan SPOG ini memang cocok-cocokan ya
BalasHapusSenang banget kalau ketemu yang langsung cocok dan ramah
Apalagi mengerti banget sama perasaan ibu hamil
Aku pernah dapat SPOG yang cocok, baik dan enak konsulnya
Tapi... antriannya gak nahan saking larisnya, bisa sampai tengah malam
Akhirnya pindah deh
Ya, memang ada tuh DSOG yg buru2 menjawab pertanyaan kita. Pasti karena pasiennya banyak yg antre. Tp itu pulak lah yg jadi salah 1 indikator bahwa dia DSOG yg recommended. Semua DSOG selalu punya plus-minus.
BalasHapusJust sharing, kk kl ke DSOG pasti bawa2 catatan panjang kayak struk belanja di Transma*t, hehe... Soalnya kl nanyanya live langsung mikir di sana takutnya kelupaan, jadinya sebelum sampai ke praktiknya, atau maksimal pas otw nya udah siap2 mau nanya apa.
Memang ya lidah itu lebih tajam daripada pedang. Pertanyaan basa-basi yang menyebalkan.
BalasHapusWah kalo sampe dokternya salah mendiagnosa mah parah banget itu, alasan paling kuat untuk pindah ke dokter lain.
Aku dua kali hamil, dua kali pula pindah-pindah dokter hehe. Terutama kehamilan kedua yang kebetulan pas pindahan rumah jadi masih belum punya gambaran dokter siapa yang oke punya. Ada beberapa yang direkomendasikan oleh temen pas didatengin bikin kuciwa lagi. Ya salah satunya ada yang kurang sabar, ngantrinya bikin stress, pelit bicara, dan ya gitu deh.. sekalinya bicara ngejudge. Duh, bumil langsung mual dan seketika pindah ke lain hati hahahha..
BalasHapusmencerahkan banget bund artikelnya, saya sendiri masih jomblo apalagi suami jelas tidak punya. tapi artikel seperti ini bermanfaat banget untuk menambah wawasan saja, kebetulan sepupu saya juga sedang ada yang hamil, bisa saya ceritakan nih beberapa alasan untuk pindah spog nya apabila ciri-ciri di atas terjadi
BalasHapusMemang tantangan paling terbesar pas masa kehamilan itu bisik-bisik tetangga ya, Mbak Icha. Dan nanti akan berlanjut lagi pas anak lahir dan proses masa tumbuh kembang. Kok begini anaknya.. kok belum bisa ini dan itu?
BalasHapusTapi ngeri juga kalau dokerr salah diagnosa. Lalu memang mau tak mau dokter itu harus ramah. Bikin kening berkerut juga, kalau ada sampai yang komen, Ini anaknya sudha banyak, kok hamil lagi? Nanti dikasih makan apa?
Pengin timpuk bakso saja hehehe.
Ganti dokter sp OG karena mau dokter cewe aja. Lebih nyaman.
BalasHapusklo aq dulu milihnya spog yg cewek, komunikatif mendukung kelahiran normal dan menyusui
BalasHapusKalau dokternya perempuan bakal lebih nyaman ya Kak Dee, masukan nih buat daku nanti
HapusWaktu istri saya hamil, saya juga ganti-ganti dokter kandungan. Tercatat 4 kali ganti dokter dan plus 1 bidan. Awalnya sih karena referensi, ternyata dokternya kurang komunikatif gitu. Terus akhirnya dapat dokter yang cocok. Karena pindah kota, akhirnya ganti dokter lagi. Eh dapat dokter yang antrinya sampai dini hari. Pernah sampai dapat jam 12 malam, duhhh. Akhirnya pindah lagi sampai anakku lahir.
BalasHapusDulu waktu hamil, SPOG ku juga yang antre gitu kak. Kadang bisa sampai 2jam untuk antre dari pendaftaran ulang sampai nebus obatnya hmmm.. Krn udah cocok, mau gak mau gak pindah sih hehe
BalasHapusEngga banget kalau ada dokter julid gitu. Aku dulu merasa risih aja, lagi diperiksa, tapi suster udah nyuruh masuk pasien lain. Emang sih ada korden ngaling-ngalingin. Tapi kaaan gimana gitu, lagi ngangkang periksa dalem, trus di balik korden ada orang. Kan jadinya, engga banyak nanya-nanya. Takut kedengeran ama orang lain...Huf...
BalasHapusAlhamdulilah kehamilan anak pertama menjalani konsultasi dengan dokter yang ramah dan kompeten. Tapi sering baca cerita calon ibu yang dapat diagnosa salah bikin gemes juga. Ada janin dibilang hamil anggur. atau sebaliknya.
BalasHapusNah saya bahkan mengalami ganti dokter SPOG sampai 4x di kehamilan kedua karena banyak yang ga sreg
BalasHapusTentunya sebagai orangtua ingin memiliki anak yg cerdas. Namun, di era informasi yg serba cepat ini, kemampuan berpikir kritis merupakan pencapaian yg sangat penting dalam tahap perkembangan anak.
BalasHapusOleh karena itu, Moms & Dads bisa mulai untuk meningkatkan kemampuan berpikir Si Kecil sejak dini dengan berbagai aktivitas yg mudah dilakukan dan juga menyenangkan. Yuk, kita bahas bersama di Webinar Parenting Kodomo Challenge Bersama Dokter dengan tema "Cara Efektif Melatih Kemampuan Berpikir Si Kecil Usia 1-5 Tahun".
Link Pendaftaran: https://us02web.zoom.us/webinar/register/8316110335727/WN_j9QEf9nPRaKkB55U_MAY0g
Hari/Tanggal: Sabtu, 30 Januari 2021
Pembicara: dr. Dini Zuriana,M.Ked(Ped),Sp.A (Dokter Spesialis Anak)
Waktu: 10.00 WIB s.d selesai
Ikuti webinarnya secara GRATIS.
Sampai jumpa Moms & Dads!
Catatan : Link konfirmasi pendaftaran akan langsung masuk ke e-mail, jadi mohon masukan email dan nomor handphone dengan benar ya.
Saya juga waktu hamil beberapa kali pindah spog. Karena harus bener-bener cari yang bisa bikin kita yang lagi hamil tetep nyaman sih.
BalasHapusAku paling kezek kalau orang apalagi dokter julid masih kehamilan (lagi). Masalhnya salah satu kakakku sampai sekarang belum dikarunia momongan..Jadi kalau emmnag ada rejeki anak lagi kenapa juga dia yang repot ...Ngasih makan enggak nyinyir iya
BalasHapusDan tentang SPOG aku juga pernah pindah karena dokter jawabnya pendek-pendek kwkwk...enggak mau panjang lebar kezel akutuuu
waktu hamil pertama dan kedua aku pilih sembarang Dokter, yang penting SPOG dan bisa pantau kehamilan. kalau aku alasan pindah dokter karena pengen melahirkan, jadi biasanya hamil di bidan atau dokter deket rumah, nanti mau deket2 lahiran baru pindah dokter yang sekaligus kerja di rumah sakit itu hehe
BalasHapusbenar mbak, saat hamil memang harus benar benar pas pilih spog.karena nantinya kan spog yg menemani dan membantu kita saat hamil dan melahirkan
BalasHapusIya nih pilih dokter kandungan memang harus yang nyaman dan untunglah tiga kali hamil aku di dokter kandungan yang sama dan nyaman-nyaman aja, sempet sih kepikiran mau nyobain periksa dokter lain...eh dapetnya dokter yang pelit bicara hahaha, jadi males datang lagi dan balik lagi ke dokter lama.
BalasHapusWaktu hamil si kembar, mula2 saya ganti SpOg yang lebih dekat dari rumah. Waktu itu sudah pindah rumah, sehingga gak lagi bisa ke dokternya Kakak Mae. Eh, baru sekali kunjungan, ternyata dokternya gak ramah. Saya terkesan diburu2 di dalam ruangan. Emang sih pasiennya yg ngantre banyak, tapi saya gak tenang jadinya mau curhat atau konsultasi yang rada enakeun. Biasa lah yaaa, emak-emak apalagi hamil kembar pastinya punya banyak pertanyaan.
BalasHapusBermacam alasan ya pindah dokter kandungan ini. Ada alasan umum dan ada alasan pribadi masing2 orang ya... kl alasan pribadi lebih ke sreg gak sregnya ya hehe
BalasHapusWah, nano-nano ya jadi bumi. emang sih mbak. gregeten juga kalau dokternya gak bisa ngayomi pasien. Udah, pindah aja. Hehe
BalasHapusAku dulu juga pernah kok mba pindah spog sampau 3x.semuanya emang balik lagi ke kita yaa. Cocok2an. Ada dokter yg pinter banget tapi komunikasi sama pasien ngga enak sama sekali
BalasHapusdulu pas hamil kedua aku diberi nasihat sama temanku yang spog, mumpung masih TM 1 shopping doctor aja menemukan dokter yg pas. pas di awal2 aku malah dpt dokter yg reviewnya bagus di internet eh pas ketemu sinis aku mau vbac, bubar dah.
BalasHapusdulu pas hamil kedua aku diberi nasihat sama temanku yang spog, mumpung masih TM 1 shopping doctor aja menemukan dokter yg pas. pas di awal2 aku malah dpt dokter yg reviewnya bagus di internet eh pas ketemu sinis aku mau vbac, bubar dah.
BalasHapusIya mom setuju, komentar aneh gak hanya di alami ibu hamil dari orang sekitar tetapi justru kadang dari dokter kandungan sendiri ya.. haha aneh aneh aja dia, dikasi uang malah komentarnya gak enak :P
BalasHapusBanyak informasi yang didapat dari tulisan ini. Semoga dapat memperkaya pemahaman para kaum lelaki soal ini
BalasHapussepakat banget sih mbak.. aku pun pernag pindah dr Spog karena terlalu lama antre, trs pernah juga salah diagnosis, dan doketrnya kurang ramah. hhh
BalasHapusuntung sekarang udah menemukan dokter spog yang menurutku oke
Wah perjuangan ya kak untuk mendapatkan SPOG yang diinginkan tapi kalau sudah cocok dengan jasa SPOG tertentu emang harus dijalani saja ya supaya hati tenang ..sehat selalu ya kak
BalasHapusIya Mbak. Kalau dokter kandungan kurang bisa membuat nyaman memang lebih baik ganti dokter aja. Aku pengalaman sih menemani istri pas hamil kemaren tu. Kan kita ganti-ganti bidan dan dokter. Nah, ada dokter tu yang menjelaskannya singkat aja. Mungkin karena banyak kali ya ngantri. Tapi kan jadi nggak puas. Rumah kita loh jauh
BalasHapusIbu hamil memang lebih sensitif. Itu juga upaya defensif karena mereka mengandung dan harus berada dalam keadaan baik. Tidak dibebani hal yang bikin rusuh hati dan oikiran.
BalasHapusSaya tidak punya pengalaman dengan dokter kandungan karena biasanya dengan bidan. Tapi di rumah sakit waktu habis melahirkan Palung ketemu banyak dokter baik.
Jadi tambah ilmu untuk antisipasi jika hamil meski entah apakah akan bisa hamil lagi da kelamaan di-KB. IUD 5 tahun, lalu suntik dan pil KB. Sudah 9 tahun KB. Sekarang belum hamil lagi, mungkin sudah kurang subur dan capek selain faktor umur. 😆
Penting banget berarti ya kan menemukan dokter kandungan yang klop. Saya pun juga gitu orangnya, sekali klop yaudah itu aja. Nggak usah ke yang lain. Ya, walaupun belum menikah, seenggaknya udah bisa nih direncanakan dan ditelusuri kira-kira nanti dokternya siapa ya.
BalasHapusItu pengalaman sy tu pindah SPOG, dgn alasaan.. pindah kota tempat tinggal hehe. Untungnya gak ada masalah berarti.
BalasHapusUrusan jilid netijen emang nggak bisa dianggap remeh ya. Kitorang jadi harus lebih paham dengan dalilnya. Pilihan tepat emang harus datang ke SpOG sih.biar pada mingkem tuh netijen
BalasHapusHamil dijulidin... gak hamil juga dijulidin.. serba salah ya hehehehe... faktor kenyamanan ketika berkonsultasi ke dokter SpOG memang yang utama secara ini kan urusan nyawa... soal gender dokter apa jadi faktor pemilihan dokter SpOG jg mbak?
BalasHapusAku dulu jugaaa sempet pindah SPog mbaa. 3x malah. Huhu. Kendalanya ada di komunikasi juga sihh. Emang ga nyaman ya gimana yaa
BalasHapusSemoga para bumil selalu dapat SpOG yang empatik, ngertiin pasiennya yaaa.... Aamiin
BalasHapusKayak ke dokter umum juga ya, kadang ada gak pas, sampai jumpa yg cocok. Yg br jumpa aja serasa dah sembuh haha
BalasHapusHanya di Indonesia rasanya yang masih suka ngomentarin keadaan orang, karena kalau lagi sharing sama teman-teman yang tinggal di LN justru kebalikan, orang2 sangat cuek dan yang kenal atau dekat yang selalu perhatian terutama untuk ibu hamil.
BalasHapusTerlalu lama antre ini nyebelin kali ya Chaa. Palagi kl kita bawa kakaknya, kasian ikutan nunggu kadang sampe tertidur
BalasHapusaku pernah dapat spog yang kurang menyenangkan diawal kehamilan, kayak gak memberikan penjelasan dengan baik, padahal posisinya aku hamil pertama saat itu. mana antri lama. yaudah deh akhirnya mending pindah aja daripada bete.
BalasHapusada juga yang ganti dokter kandungan biar bisa melahirkan pakai bpjs, mbak. kalau saya sempat juga sih ganti di bulan-bulan akhir kehamilan karena dokter pertama nggak menyarankan saya melahirkan normal karena minus mata yang tinggi
BalasHapusSampai sekarang saya kurang mengerti urusan ini, yaa mau gimana sangat susah bagi saya.
BalasHapusWaktu tahu hamil aku ke dokter kandungan sebut saja X dan kurang ramah serta terburu2 namanya juga baru hamil yah akhirnya pindah deh ke dokter Irna namanya sampe dengan hamil ke-2 alhamdulilah cocok
BalasHapusAlasan2 tersebut emang bener mba.. mesti cepet ganti dokter SPOG..apalagi kalau salah diagnosa, haduh ngeri deh. Salah diagnosa , salah penanganan, fatal deh. Alhamdulillah aku juga lagi hamil nih..dokter SPOG ku ramah dan enak. Nyaman Konsultasi. Cocok deh.. InsyaAlloh sampai lahiran nanti aamiin
BalasHapusBetul banget ini sih, fix pindah SPOG, dulu juga gitu tuh aku pas coba ke satu SPOG eh maunya buru-buru terus gak ramah, malesin banget, next periksa aku langsung ganti dokter dong
BalasHapus