Bijak Memilih Skin Care
Sebagai konsumen, kita harus bijak melihat berbagai promo atau iklan yang bertebaran di media sosial. Malu ah, bila pengguna smartphone gak mau berpikir smart untuk mencari tau apakah produk pilihannya beneran aman dan bagus.
Bagi seorang perempuan, iklan yang paling sering mengganggu iman adalah iklan perawatan. Baik itu skin care maupun body care. Kenapa? Karena klaim yang diberikan oleh si penjual beneran bikin ngiler. Gimana gak menggoyahkan iman? Bintang iklan yang dipakai yang kulitnya cling dan cantik. Kadang, gak salah kita para cewek ya.. soalnya kriteria cantik di Indonesia itu agak nyebelin ya..
Definisi Cantik yang Salah Kaprah
1. Putih
Ini salah satu kriteria yang sering membuat perempuan Indonesia minder. Padahal kebanyakan warna kulit perempuan Indonesia coklat hingga sawo matang. Makanya tak heran, skincare hingga bodycare yang menjanjikan kulit tampak putih bakalan laris manis di lapangan.
2. Tinggi
Standar model adalah mereka yang bertubuh tinggi semampai. Kenal Kate Moss gak? Model senior ini dikenal sebagai model "pendek". Oalah se'pendek'nya Kate Moss tinggi badannya juga 170cm. Hahaiii.. yang cuma 150an kayak Emak, silahkan minggir..
3. Langsing
Senada dengan standar menjadi model yang harus tinggi, model juga harus langsing bahkan tampak sangat kurus. Saking obsesinya untuk tampak kurus, banyak model yang akhirnya menjadi bulimia. Yakni kebiasaan memuntahkan kembali isi makanan. Bukan hanya malnutrisi, lama kelamaan bulimia akan mengancam nyawa.
Ketiga standar kecantikan di atas lah yang akibatnya membuat banyak perempuan cepat terpengaruh oleh iklan skincare. Padahal setiap perempuan itu cantik bila kulitnya terawat terlepas apapun warna kulitnya. Lalu apa langkah yang harus dilakukan agar kita menjadi konsumen yang cerdas? Yang tidak tertipu oleh rayuan iklan skincare yang before after nya membuat kita ngences?
Nah kita mesti kenalan nih sama dr. Richard Lee, MARS, AAAM. Dokter yang berdomisili di Palembang ini viral karena selalu mengedukasi cewek-cewek khususnya tentang skin care abal-abal.
Kredit:Viva |
Biografi singkatnya, beliau lahir di Medan 11 Oktober 1985 dan telah dikarunia 3 orang anak. Beliau juga pemilik klinik kecantikan Athena. Saking seringnya bikin konten edukasi tentang krim / skincare abal-abal, beliau sampe harus berurusan dengan surat somasi yang dilayangkan oleh perusahaan yang tidak terima. Namun karena yang beliau sampaikan adalah fakta berdasarkan hasil lab, tentu dokter Richard tidak takut.
Ok, berdasarkan hasil edukasi yang beliau sering share, Emak bakal paparkan bagaimana kita sebagai konsumen harus cerdas melihat krim abal-abal atau berbahaya hanya dari tampilan. Karena kalo musti pergi ke lab bakalan ngabisin duit puluhan juta guys, hihi.
6 Cara Menentukan SkinCare Berbahaya
1. Tanpa Merk
Pernah gak liat skincare / krim yang dijual tanpa ada merk nya? Seperti ini nih...
kredit:beautynesia |
Krim tanpa merk biasa disebut 'kosongan' sama dokter Richard. Parahnya, kadang krim yang diberi nama krim dosting oleh penjualnya di marketplace malah laris manis.
Apa itu krim dosting?
Krim dosting kepanjangan dari dosis tinggi. Isinya apa? Tentu saja krim tersebut berisi bahan kimia berbahaya seperti Merkuri (air raksa), Hydroquinone, hingga steroid.
Untuk merkuri, sudah jelas ya Mak.. ini bahaya banget untuk dioles ke wajah kita. Kalau hydroquinone dan steroid sebenarnya adalah bahan kimia obat yang hanya boleh diresepkan oleh dokter. Singkatnya krim racikan. Tapi ingat, bukan dokter yang meraciknya. Dan juga tidak dijual bebas sebagai kosmetik yang bisa dipakai hingga tahunan. Maksimal penggunaan hydroquinone hanya 3 bulan. Itu pun harus ada 3 pihak yang terlibat.
Pertama, diresepkan oleh dokter. Kedua, diracik oleh apoteker. Ketiga, dikeluarkan oleh apotik. Bukan kesemuanya dikerjakan oleh dokter kecantikan/estetik.
2. Tanpa Ingredient
Pernah gak sih kita makan makanan yang gak jelas komposisinya? Itu saja kita harus jeli, apa lagi yang harus dioles ke wajah kita sebagai aset utama.
Yang benar harus punya komposisi/bahan pembuat krim/skincare tersebut apa saja.
3. Tanpa Cara Pakai
Sebagus apa pun skincare yang kita pakai, semahal apa pun skincare yang kita beli, tapi bila tidak dipakai sesuai dengan tahapan atau pun sesuai dengan cara pakai, tidak akan menampakkan hasil yang sesuai. Makanya, cara pakai adalah hal penting dalam sebuah skin care.
4. Tanpa Tempat Pembuatan
Skincare yang kita beli wajib mencantumkan "keluaran" perusahaan mana dan lokasi di mana.
Contohnya seperti ini:
5. Tanpa No BPOM
No BPOM adalah bagian terpenting dari sebuah skincare yang ingin kita pakai. Tapi jangan keburu percaya dengan beberapa digit nomer yang tertera di kemasan. Sebagai konsumen cerdas, wajib cek di laman resmi BPOM yakni di https://cekbpom.pom.go.id/
6. Tanpa Batch dan Tanggal Exp
Batch adalah nomer penting bagi perusahaan agar tau skincare yang mereka keluarkan periode kapan. Sementara tanggal expired penting bagi kita sebagai konsumen agar tidak membeli skincare yang sudah kadaluarsa.
Nah.. sebagai konsumen cerdas, sudahkah kamu memperhatikan skincare yang kamu pakai? Sudah lengkap kah, ke enam poin penting tersebut ada di dalam kemasan skincare mu? Kuy sayangi kulit dan tubuhmu. Jangan sampai karena kepengen cepat putih, cepat glowing makanya kamu nekat pake krim berbahaya.
Aku paling anti beli skincare yang nggak ada ingredientsnya. Soalnya aku sensitif buat beberapa bahan.Kulit aku kering parah, kalau nggak tau bahannya bisa makin tambah kering justru. Takut ih.
BalasHapusPilih pilih skin care emang wajib banget tau seluk beluk dan informasi2 yang meyakinkan ya kak. Biar manfaatnya dapet, dan kulit kita nggak rusak krn skincare yang abal2
BalasHapusKalo bagi seorang cowok, iklan yang paling menggoda adalah iklan smartphone dan electronic, hehehe...
BalasHapusPerlu banget nih cari tau dulu info seputar produk perawatan wajah dan badan ya. Kalo pake yang abal-abal, risikonya tinggi banget. Siip deh makasih infonya...
Sepakat banget Mbak, iklan yang bikin emak tergoda adalah iklan skincare. Apalagi sekarang di pasaran banyak beredar skincare yang harganya murah dan standar, tapi menawarkan banyak manfaat berlebihan secara instan. Ini ya yang harus kita waspadai. Minimal harus tahu bahannya apa aja biar jelas kandungannya.
BalasHapusDevinisi, wanita cantik itu berkulit putih, memang pemicunya, Mbak. Makanya yang berkulit gelap ingin putih, dan yang berkulit putih, ingin semakin putih.
BalasHapusPadahal sudah banyak tersurat, kulit warna apapun itu cantik. Termasuk pemenang Miss Universe yang banyak berkulit gelap. Yang terbaru juga berkulit gelap dengan rambut super pendek.
Tapi memang, sebelum membeli produk, cek ricek dulu produk itu.
Hehehehe... Skincare itu racun banget ya bagi perempuan. Yang tadinya ogah-ogahan malah ketagihan. Ya seperti aku ini.
BalasHapusTapi alhamdulillah selama ini selau coba yang aman dan udah BPOM registered. Ngeri juga mbak kalau pakai yang abal-abal. Bukannya malah cantik malah jadi buluk ��
Awal awal kerja dan pas masih gadis 18 tahun lalu aku pernah pakai krim ginian. Langsung putih sih, tapi takut trus aku stop. Sekarang pakainya yang aman-aman aja. Dulu sempat pakai hampir setahun kayaknya
BalasHapusAlhamdulillah belum pernah menemukan produk yang seperti itu kak, dan ini jadi masukan biar nggak membelinya ya karena kan nggak jelas bahannya apalagi nggak terdaftar di BPOM
BalasHapusAku biasanya kalau milih skincare tuh selalu perhatiin kandungannya, selain itu juga BPOM dan tentunya expired date penting sekali. Jangan sampai ingin memperbaiki kulit tapi jadi bermasalah karena tidak memperhatikan kandungannya.
BalasHapusOh...ini ya dokter yang digugat seseartis. Wong dokternya ya bener ngasih edukasi gitu lho. Aku ya mending agak mahal tapi ingredientsnya jelas lah, daripada merek engga jelas, walaupon ambasadornya artis...
BalasHapusSkincare mah gak boleh sembarangan ya. Sekali salah pilih kulit kita taruhannya. Aku klo gak recommendedales pakenya kak. Takut ada mercury dll gitu
BalasHapusKalau ga ada drama sama mbak artis, aku ga tau tentang dokter ini. Di satu sisi, bagus sih kasih penjelasan tentang produk skincare, tapi aku anaknya ga suka drama euy :)))
BalasHapusEh eh eh ... Aku tuh ounya body goal langsing dan tetap terawat lho wkwk. Apalagi soal wajah, ingin supaya saat anak besar dan mendampingi mereka wisuda, aku masih tampak ayu wkwk
BalasHapusmasalah kulit apalagi wajah, jangan sampai maen maen deh, mau instant malah buyar semuanya. bakalan bikin bahaya banget sih kalau begitu.kudu teliti
BalasHapusFix ini relate banget, setuju dengan apa yang dituliskan di artikel blog ini. Harus memilih yang terbaik yaa, jadi pembeli yang cerdas jangan asal murah, apalagi untuk diri sendiri.
BalasHapusiya mbak, pilih skincare nggak bisa sembarangan ya
BalasHapusklo aku biasanya pilih yg ada kliniknya, lalu juga dilihat bagaimana track record klinik tsb.
pastinya juga harus terdaftar bpom juga
Sejak dulu saya suka heran sih. Kenapa standar kecantikan orang Indonesia harus putih? Padahal banyak juga yang berwarna coklat atau lebih gelap.
BalasHapusDengan semakin banyak yang mensosialisasikan pentingnya memilih sincare, semoga semakin banyak yang bijak. Karena efek jangka panjangnya bisa membahayakan kalau salah pilih
Bener sekarang harus pinter pilih skincare salah2 bukan nya cantik malah rusak muka kita
BalasHapusBener sekali soal masalah kulit ini tidak bisa sembarangan karena tiap kulit orang beda-beda penangannnya butuh usaha ekstra jadinya untuk memilih skincare yang bagus untuk perawatan kulit
BalasHapusTau nih sama dokternya.
BalasHapusbeberapa kali liat di timeline youtube, dan nonton youtubenya ada dua kali.
kulit memang ndak bisa dipakein sembarangan kosmetik. kemaren ganti skincare, langsung muncul jerawat batu empat biji.
mungkin sebenernya cuma tiga bijik. tapi dapat bonus satu, jadilah empat bijik jerawat batu.
TApi sekarang banyak brand skincare local yang gak kalah saya skincare luar.
HapusBangga jugak
Denganm clue seperti ini, jelas banget ya sebenarnya memilih skin care dan kosmetik yang aman.
BalasHapusKriteria ini yang bikin skin care dari berbagai brand banyak dijual di pasaran, kadang bikin bingung memilihnya. Tapi kalau aku setia dengan produk yang aku pakai sejak SMA, lebih aman dan nyaman...hehehe.
BalasHapusKalau aku pastinya skincare wajib dari brand yang dikenal dan udah punya nama dan belinya kudu di tempat yang emang udah beneran rekomen buat jualin skincare, gak mau coba2 yg masih asing hehe
BalasHapusAku pernah pakai krim abal.
BalasHapusDan anehnya, kulitku langsung reaktif, menunjukkan tanda-tanda gak cocok.
Segera ku hentikan dan aku gak berani pakai krim itu lagi.
Ini karena diajakin temen pakai, jadi ikut-ikutan deeh..
Anehnya yaa...kalau dipakai temenku ini, aman-aman aja.
Semoga gak kejadian apa-apa siih...sampai ke depannya.
Terima kasih sharingnya, aku enggak banget beli skin care abal-abal. Pertama karena kulitku sensitif, kedua aku juga takut ada efek samping yang akan merugikan kita sebagai pengguna
BalasHapuswaaa makasih mbakk, sudah menuliskan edukasi bijak memilih skin care.. aku pun selalu mengikuti youtube dokter Richard, kontennya jelas dan informatif banget. selalu mengupas ingredients skin care apa adanya.. jadi inget aku pun pernah pakai krim abal2 saat kuliah dulu, huhu
BalasHapusNah iya bener banget tuh. Ada banyak banget krim-krim kecantikan yang menawarkan "hanya 3 hari, kulit akan putih merona". Eh, ternyata bisa jadi pakai kimia dosis tinggi ya. Ngeri eh. Apalagi kan biasanya itu sales-nya pada ngejar terus. Hingga kadang memang logika bisa kalah sama keinginan pengen putih cepat
BalasHapusini benar sekali tipsnya, tapi perlu di ingat skincare harus memiliki registrasi atau sudah memiliki sertifkat dari BPOM. apalagi dijual skincare murah yang beredar di social media ini. iming2 harga murah. yang ada perbaikan wajah yang harganya tinggi. dan jika kamu memilih skincare sesuaikan dengan kebutuhan wajah, dan cocok dengan wajah. sementang skincare di sponsori oleh artis atau influencer kalian tergiur. ingat ini
BalasHapusMakin banyak ragam produk skincare, makin kita hati-hati untuk pilih yang aman dan terjamin. Sekarang orang-orang lebih ngikut yang viral tanpa cari tahu benar produk yang bagus seperti apa.
BalasHapusAku demen banget sama dokter Richard yang mengedukasi perempuan agar bijak saat memilih skin care. Banyak yang ingin cantik tapi enggak mikir. Cukup teliti sedikit saja tapi malah tutup mata...Begitu hasilnya ternyata membahayakan padahal yang rugi juga diri sendiri kan?
BalasHapusMakain skincare memang perlu hati-hati. Harus benar-benar cek kandungan dan bahan-bahannya. Wah, suka juga ya nonton youtubenya dr. Richard Lee, saya juga suka. Dia berani membongkar produk kecantikan. Meski sering dilaporin ke polisi, tapi dia punya bukti yang kuat, karena dia cek di lab.
BalasHapusBetul itu di awal adalah definisi yang salah tapi setelah baca tulisan ini jadi tercerahkan sy dan semoga g salah plih lagi lah ya
BalasHapusSaya pernah ketemu penjual skincare. Kulitnya mulus banget. Saya tertarik beli dong. Eh pas mau beli kan nanya dulu apa bahan dan kandungannya. Lha beliaunya nggak mau jawab. Katanya mau ditanya ke dokternya dulu. Ya sudah. Saya pamit dulu jadi calon pembelinya. Lha gimana ya. Bahan dan kandungannya masa nggak dicantumin di produknya.
BalasHapusbener mbak, beli dan pakai skincare itu emang harus banyak pertimbangannya, jangan sampai deh pakai produk nggak jelas, maunya cantik kulit mulus, malah hasilnya nggak karuan
BalasHapusPernah banget pake skincare yg ga lengkap datanya, tp sudah bpom. Dan akhirnya ga pake lagi deh, takut kenapa2 hehe
BalasHapusKrim dosis tinggi ini memang berbahaya banget yah untuk diaplikasikan ke wajah. Sekarang memang harus bijak dalam pemilihan skincare ini.
BalasHapusBaru sadar pakai skincare pas habis nikah inii,. Sblm2nya ngga pernah. Paling cuma sabun cuci muka, bedak, hahaa. Penting sebenernya untuk investasi wajah 😁😁
BalasHapusbetul banget mba selama ini di lingkunganku juga dianggap cantik kalau tinggi, putih, langsing gitu, dan itu sudah mengakar kuat banget, butuh waktu untuk merubah mindset mereka
BalasHapusPenulisan mbak benar sekali. Aku jg mendefinisakan orang cantik itu putih, aku pernah jg pingin putih cepet, aku pakai kosmetik yg dijelaskan mbak tadi,tanpa bpom, tanpa merk dan tanpa lain2 yah kualitasnya memang rendah jg sih. Akhir2 ini aku jg lagi cari skincare yg tdk seperti dulu yg aku pakai karena aku tahu itu salah
BalasHapusAda juga krim muka tanpa merek, Bu Icha... kt si Rara. Itu lho, kl anak² tanggung ini suka mindah² isi skincare ke dalam container kecil², istilahnya share in jar.
BalasHapusNGeri juga nih sama skin care abal2.... kalau yang dijual di klinik kecantikan2 gitu gimana ya... biasanya cuma ditempel setiker aja hiks
BalasHapusPutih, tinggi, langsing. Dia kata emak ini manekin apa? Hehehe. Aku tahu nih dr Lee, yg sempat viral sama Karput kan mba? Kekeke. I stand for him. Jangan mudah kemakan rayuan skin care abal-abal. Makanya aku juga kalo mau review skincare, aku pilih piliiiiih banget.
BalasHapusNah bener banget jadi konsumen cerdas ya saya juga kalau ke klinik kecantkan pilih yang ada dr. spes kulit dan ada apotekernya bukan sekadar klinik kecantikan yang hanya ada beutican saja karena karena kalau beutican belum tentu bisa tangani masalah kulit ekstrim misal karena alergi obat
BalasHapusSeumur-umur belum pernah ke klinik kecantikan atau ke dokter kulit buat konsul kecantikan dan kesehatan kulit sih. Pengen juga kadang terbersit di hati biar punya kulit glowing nan sehat. Sejauh ini masih pake produk drugstore doang. Untungnya cocok hehee. Membantu pos keuangan juga deh.
BalasHapusPeluncuran skin care ini sebenarnya enggak mudah. Butuh pengujian dalam waktu yang lama dan biaya yang besar. Makanya pembuatan Makuga kemarin hanya sekadar dipamerkan dan enggak dilanjutin lagi. Saya salut nih dengan dokter Richard, jadi bisa lebih waspada dan bijak dalam memilih skincare. Apalagi kulit saya nih, sensitif banget.
BalasHapusDulu waktu lg tren pake krim dokter, sempat ikutan beli juga. Memang samsek gak ada info produk. Trus ternyata itu bukan dokter ahli kulit yg bikin , perawatnya buka usaha sendiri, huhuu
BalasHapusAku termasuk orang yang belum telaten menggunakan skin care, masih muales pool. padahal sudah kepala 3. hiks... tapi walaupun begitu aku juga sering kepoin youtube dr. Richard Lee, MARS, AAAM biar tahu produk mana yang aman.
BalasHapusSkin care yang mengandung merkuri bkin takut deh mba aku dlu prnah pake soalnyaa efek kdepannya itu makanya kita harus aware buat diri sndiri piih skincare yg aman
BalasHapusWah, keren sekali sama usahanya pak dokter, mengedukasi perempuan-perempuan agar hati-hati memilih skinkare.
BalasHapusbener nih mbak icha, krim2 dosting itu malah laku di pasaran. sedihnya efeknya kan ga sekarang, berefek kesehatan kulit nantinya. sedihnya krim2 ga jelas itu banyak dipasarin influencer loh, atau artis jg ada. ga jelas ada bpomnya apa engga, komposisinya apa..semoga kita semakin cerdas ya memilih skincare
BalasHapusWaduh di pasaran banyak yang jualan produk skincare tanpa merek. Awal-awal sih iya cepet putih, tapi setelahnya malah merah kayak ayam rebus gitu. Harus bener hati-hati ya memilih skincare.
BalasHapuswah bener banget nih. memilih skincare seperti memilih pacar. harus selektif. ingredientnya harus jelas dan aman. no bpom serta kelengkapan lainnya harus ada. soalnya kan yang diurus nih kulit. kalau sampai rusak karena asal asalan milih perawatan ya jangan atuh... yuk bijak memilih pacar. eh memilih skincare. hehe
BalasHapusSyukur alhamdulillah, di keluarga kami dan keluarga besar, kesadaran bahwa apa yang diendorse oleh artis di IG misalnya, ngga selalu aman. Memilih brand yang memang udah dikenal lama, jauh lebih aman.
BalasHapus