Ceritaku: Mendadak Lahiran Sendiri
Ini adalah kisahku saat melahirkan anak kelima. Kelima? Iya.. meski aku imut-imut tapi sudah punya 5 anak. Gak KB kah? Tenang.. itu pertanyaan ke 1452 yang pernah mengomentari saat tau jumlah anakku. Aku gak baperan saat mendengar komentar orang lain tentang hidupku. Toh orang yang berkomentar juga gak punya andil atas apa yang kita hadapi. Jadi, ngapain dipikirin.. hihi.
Salah satu yang bikin aku nyaman beranak lima karena kakakku on the way punya anak ke delapan. Delapan? Yes.. dan kehidupannya baik-baik saja tanpa prasangka yang selalu orang lain komentari.
5 Komentar Miring yang Biasa dilontarkan kepada Ibu Banyak Anak:
1. Gak KB ya?
Cerita kondom bocor, minum obat KB namun hamil, bahkan pasang IUD pun tetep kebobolan bukan isapan jempol belaka. Kalo sudah begini, plis jangan langsung tuduh si ibu gak KB ya.. lebih baik semangati ibu dengan "Kamu kuat, kamu dipercaya diberi amanah ini.."
2. Kasian Anaknya, Udah Punya Adik Lagi..
Seakan-akan si ibu gak berada di posisi yang berat.. seakan-akan ibunya kejam banget ya anak masih kecil tapi udah punya adik lagi. Padahal posisi ibu hamil dengan anak toddler juga bukan posisi yang mudah. Si ibu harus menata hati dan juga menguatkan tubuh untuk bisa mengurus anak dan janin di dalam perut. Bahkan tak jarang ibu hamil masih kekeuh untuk menyusui anak tersebut karena tidak mau disapih.
3. Hamil kok Hobi!
Serius ini pernah dilontarkan orang meski tidak langsung. Bukankah menurut KBBI, hobi adalah kegemaran; kesenangan istimewa pada waktu senggang, bukan pekerjaan utama.
Jadi hamil itu bukan karena gemar trus bisa langsung kejadian. Kalo semudah itu bisa hamil, kenapa masih ada pasangan yang bersusah payah program hingga ratusan juta demi mendapatkan buah hati?
4. Apa Gak Repot?
Ya jelas repot lah Bu.. ngapain juga komen julid begini. Masih mending cari kata-kata yang memotivasi si ibu. Misalnya "masyaAllah hebat.. Sambil urus anak masih sempat nulis blog.."
5. Kerja Apa Sih Suaminya?
Saat orang tau ibu punya anak banyak, gak jarang mempertanyakan suaminya kerja apa, gimana biayain anak-anak, hingga bertanya gimana nanti biaya pendidikannya.. padahal itu orang juga gak pernah nyumbang salah satu dari apa yang ia khawatirkan. Heuheuheu..
Setiap anak hadir dengan rezekinya sendiri. Asal berniat dan berikhtiar mencari rezeki, tentulah selalu ada jalan.
Mamak Anak Lima |
Jadi, jangan lagi deh ngomong lima komentar di atas kepada ibu banyak anak. Kebayang gak, karena omongan tersebut bisa saja si ibu jadi stress dan tiba-tiba merasa gak bahagia? Padahal tadinya fine-fine aja hidupnya dikelilingi banyak anak.
Kehamilan Yang Tidak Direncanakan
Ceritanya, saat itu aku lagi menyusui bayi 10 bulan. Anak keempat. Kehamilan kelima ini tidak aku ketahui karena memang tidak direncanakan dan tidak diduga. Seperti biasa, setiap habis lahiran aku mengalami KB alami. Tidak menstruasi hingga beberapa bulan, bahkan pernah hingga satu setengah tahun. Jadi, ketika jadwal menstruasi belum datang, jelas aku pikir aku belum hamil.
Semua menjadi jelas ketika suami diminta membelikan obat asam lambung, karena beberapa hari aku merasa mual dan pusing. Namun ia pulang membawa testpack kehamilan. Awalnya aku males donk karena merasa tidak hamil dan karena belum masuk periode menstruasi, namun berakhir berang karena beneran hamil.
Dengan susah payah menerima kehamilan kelima yang tak terencana apalagi aku juga nursing while pregnant. Tentu semakin mellow lah perasaan. Saat masuk menjelang pekan terakhir kehamilan ada perasaan malas memasukkan perlengkapan bersalin. Hanya beberapa perlengkapan bayi tanpa perlengkapan ibu bersalin. Tas yang akan dibawa untuk ke klinik tampak lengang.
Persalinan Sendiri
Berbeda dengan empat kehamilan sebelumnya. Kehamilan ke lima tidak ada tanda menjelang bersalin. Bahkan sehari sebelum lahiran merasakan Brixton Hicks yang amat nyata seakan mau lahiran. Sempat terpikir periksa ke bidan terdekat, namun masih berat.
Akhirnya di Sabtu menjelang ashar.. setelah menyusui anak keempat, aku bangkit dan merasakan gelombang cinta yang datang. Namun lagi-lagi tidak ada lendir/darah penanda akan segera melahirkan. Untuk antisipasi akupun segera meminta si sulung dan si nomer tiga untuk mencuci perlak besar seandainya aku beneran lahiran di rumah.
Belum sempat kering dijemur aku segera memerintahkan mereka untuk memindahkan perlak ke atas tempat tidur karena ajakan untuk mengejan nyata diikuti dengan keluarnya lendir. Dengan sigap anak-anak membantu memindahkan perlak. Si sulung menawarkan air minum sebelum lahiran (terlupa karena saat itu Ramadhan dan aku belum membatalkan) sementara si nomer tiga memanggil tetangga meminta bantuan agar bidan datang. Aku pun bersiap dengan posisi crawling karena yakin akan melahirkan sendiri sambil menelpon suami agar segera pulang.
Tidak sampai 5 menit, bayi pun meluncur. Tetangga yang datang nampak panik karena bayi sudah lahir duluan. Kemudian aku meminta bantuan tetangga untuk memegang bayi sementara aku berbalik badan agar bisa melakukan inisiasi menyusui dini. Wah sore itu terasa bahagia sekali. Meskipun suami tak di sisi, namun para tetangga datang membantu hingga bidan datang mengurusku dan bayi.
Inilah si bayi yang lahir sendiri |
Pengalaman melahirkan sendiri ini membuatku teringat akan film Apocalypto. Berbekal pengalaman tersebut aku jadi bisa membuat tips melahirkan sendiri di rumah. Melahirkan sendiri bukan berarti tanpa bantuan medis ya.. zaman sekarang banyak sekali metode lahiran minim intervensi. Sehingga si ibu diharapkan memanfaatkan kekuatan tubuhnya untuk melahirkan senatural mungkin.
Tips Melahirkan Sendiri
1. Rajin Cek Up
Meski berencana melahirkan sendiri di rumah, namun bukan berarti tidak memeriksakan kehamilan dan perkembangan janin ke dokter kandungan. Justru melahirkan sendiri harus memiliki kandungan yang sehat dan tidak bermasalah. Mulai dari perkembangan bayi hingga letak janin yang harus sesuai (masuk panggul) di akhir semester.
2. Persiapkan Tenaga Medis
Tujuan melahirkan sendiri adalah memaksimalkan potensi tubuh. Namun tetap harus dengan pengawasan medis agar melahirkan sendiri tidak menimbulkan resiko apapun. Kalo di kasus aku, bukan karena tidak ingin ke faskes ya. Tapi karena keburu lahiran duluan (sendirian pula..). Kita bisa mengutarakan pada bidan misalnya, kita butuh pengawasan mereka menjelang lahiran.
3. Menyiapkan Kebutuhan Ibu dan Bayi
Meski tidak pergi ke fasilitas kesehatan/tempat bersalin, namun segala kebutuhan ibu dan bayi tetap harus dalam jangkauan.
4. Tim Sukses
Lahiran juga punya tim sukses loh.. kebetulan saat itu saya hanya punya si sulung dan si nomer tiga. Sementara si nomer dua masih tidur. Dengan perencanaan yang matang tim sukses juga akan tahu apa yang akan menjadi job desk yang mereka tanggungjawabi. Kalo saya mungkin akan memilih suami dan kakak ipar. Karena keduanya terbiasa mengurus saya ketika lahiran.
5. Siapkan Plan B
Siapkan Plan B meskipun kita harapkan rancangan lahiran sendiri bisa sukses kita jalani. Hal ini untuk jaga-jaga akan keadaan yang tidak diinginkan. Plan B misalnya menyiapkan fasilitas kesehatan/rumah sakit terdekat yang dituju untuk keadaan gawat darurat.
Nah.. demikian tips lahiran sendiri yang bisa aku bagi. Bermanfaat juga untuk saat sekarang ini, di mana pandemi semakin merebak dan PPKM sedang diterapkan. Untuk tips keren soal parenting, kehamilan dan melahirkan boleh buka situs Ibupedia. Banyak artikel seru dan bagus untuk juga sebagai ibu. Intip juga 9 Tips Melahirkan Normal dari Ibupedia.
Si nomer 4 dan nomer 5 Akur selalu karena tandem nursing |
Alhamdulillah ya sehat selamat bayi dan ibunya.
BalasHapusSaya sudah delapan tahun lebih tidak di-KB juga belum dapatkan kepercayaan Nya untuk mengandung.
Alhamdulillah iya teh..
HapusSenang karena semua dimudahkan olehNya..
Baca ini sambil degdegan bayanginnya mbak🙈
BalasHapusWalau ilmu mumpuni sekalipun untuk saya tak cukup nyali melakukannya sendiri di rumah. Jadi ini sih keren, pake banget👏
Saya juga gak mau ini diulang lagi kak.. hahaha
HapusKalo melahirkan sendiri terencana sih gakpapa. Tapi kalo serba cepat dan mendadak gini ampun juga 🙈
Gak papa mba anak lima, saya juga pernah punya cita-cita punya anak 5, soalnya ngerasain banget orang tua cuma punya anak 2 dan semua udah ngacir merantau. Sendirian aja lagi di rumah. Wkwkwk.
BalasHapusHebattttt sekali mbaaa. saya teringat ibu saya, juga melahirkan saya dan adik saya sendiri dengan bantuan bidan di rumah. Andien, penyanyi yg terkenal itu juga sama kan. Lahiran di rumah juga.
Saya percaya anak membawa peruntungan masing-masing. Kalo kita percaya sama Allah dan tetap ikhtiar, bantuan akan selalu datang. Saya membuktikan sendiri.
Bener kak Mutia.. anak membawa rezekinya sendiri. 🥰
HapusSelalu ada saja ya komen julid ttg rumah tangga kita, kita yg punya anak, orang lain yang sibuk. Kakak malah salut icha masih punya anak batita tapi semangat menulisnya dobel jempol :)
BalasHapusIya kak meski belum bisa maksimal kalo ikut kelas . Hihihi berasa pengen belajar terus nih..
Hapussi Icha ini lucu kali... ada pulak tips melahirkan sendiri, kwkwkwkwkwkw
BalasHapusnanti ada pulak tips melahirkan rame rame kwkwkwkw
gak usah dengerin orang ngomong julid soal banyaka anak cha...
awak malah salut sama dirimu dan bunsis...
orang kayak awak yang hanya bisa punya anak dalam jumlah terbatas, dan punya banyak penyakit kandungan, merasa iri dikit...
awak pengen juga punya anak perempuan, tapi mo begimana lagi, dah lima kali awak hamil, yang berhasil cuma 3, sudah Alhamdulillah sekali...
biarlah anak perempuanmu kuanggap sebagai anak perempuanku hehehehe
bolehkah??
Boleh lah kak.. ya Allah.. 🥰🥰
HapusImut dan lucu sekali dedek bayi ini. Hebat lho Bun punya anak banyak itu. Dulu sih pas masih awal nikah, aku sempat memiliki pandangan miring soal perempuan yang punya anak banyak.
BalasHapusBukan memandang miring perempun itu sendiri, tapi lebih ke protes terhadap pasangan hidupnya, yaitu suami. "Kok tega membuat perempuan mengalami penderitaan berkepanjangan." Begitu kira-kira.
Namun, sekarang setelah punya anak, ternyata merawat anak-anak itu walau lelah tapi indah dan menyenangkan. Meski mungkin saya termasuk orang yang tidak siap punya anak banyak. Baru dua sudah kerepotan. Hahaha... Tapi ya, semua adalah takdir-Nya, ya.
Bener kak.. semua sudah tertulis jauh sebelum kita merencanakan ya kan kak..
HapusAku salut banget kak Icha, pandangan orang seperti disebutkan diatas pernah juga alami lho, itu pas anak ketiga. Saat itu gak bisa ngomong cuma diam dan kesal aja. Mau jawab etapi orang yg udah berumur pula. Padahal dipikir-pikir biasanya yg ngomong gitu biasanya bukan orang punya andil dalam membantu kita ya gak ada bantuannya sama sekali tapi justru pula dia yg bawel.
BalasHapusBener nih kak, di keluarga ku pun ada model yg seperti itu cuekin aja, bukan dia koq yang nanggung beban hidup awak ngapain juga dipikirin ya nggak :D
HapusPeluk kak Yanti 🤗🤗🤗🤗
HapusSehat selalu yaa Icha sekeluarga,, banyak anak itu masih kebanggaan kok,, insyaallah banyak pula nanti yg mendoakan kita, doa dari anak² yg saleh salehah
BalasHapusAamiin.. insyaAllah kak.. ♥️
HapusKyaaaaa aku sempet bingung baca judulnya hiihi.. tapi paham deh akhirnya setelah baca. InsyaAllah jadi anak salih dan salihah ya. Liat fotonya geemesss banget mba
BalasHapusAamiin.. 🥰
HapusMasya Allah Tabarakallah...semoga keluarga Mbak Icha dengan kelima putra putri sehat selalu. Berkah untuk amanah anak-anak yang soleh dan solehah.
BalasHapusSaya agak ngilu baca lahiran sendiri ...hebat dirimu, Mbak!!
Aamiin.. makasih doanya mba Dian ♥️
HapusKalo kk, si Ocean bungsu yang mendadak lahiran, soalnya mbrojol gak perlu pake episiotomi di jalan lahir, langsung aja terjun, krn anak keempat kali yaa udah lunak tulang2nya hehe
BalasHapuskwkwkwkw... ada ada aja mba Mia ni...
Hapusudah lunak-lunak tulangnya gegara dah anak yang keempat...
rezeki si icha punya anak lima, banyak yang mendoakan kelak.
semoga semuanya menjadi soleh dan soleha, aaamiiinnn
Aamiin.. makasih kak Vi 🤗
Hapussangat menginspirasi kak, kayak cerita kakak ku juga tpi dia anak keduanya gk tau udh mengandung lagi, anak pertamanya masih umur 1 thn :)
BalasHapusSemoga Allah mudahkan kakaknya ya bang Edo..
Hapusya allahhhh jadi inget adek iparku. Dia juga selak lahiran duluan di kamar mandi di depan anaknya yg pertama yg masih 2 tahun. Bayinya ditampani sendiri. Terus dibantu ayah mertua setelah udah keluar. Bidan baru datang 1 jam kemudian. Ya Allah. Konstraksi aja ngga tahan sakitnya Mbak.. Apalagi lahiran sendiru bayangin paniknya..
BalasHapusMasyaAllah adik iparnya mandiri banget ya kak..
HapusWajar sih nemuin berbagai pertanyaan absurd kayak gitu, kan kita tinggal di +62. Saya malah salut banget sama orang tua yang punya anak banyak. Luar biasa sekali perjuangannya dalam merawat seluruh anak-anaknya. Saya aja ngurus dua anak sudah cukup repot, apalagi lebih dari itu.
BalasHapusHebat sekali Mba, bisa bersalin sendiri dibantu anak-anaknya. Mungkin karena sudah biasa melahirkan, jadi jalan rahimnya lebih mudah ya, CMIIW....
Semoga semuanya sehat-sehat selalu ya Mba.
Sebenarnya gak selalu sih mas. Anak saya yang keempat juga normal. Tapi justru di anak ke empat harus pake induksi. Rasanya luarrr biasa...
HapusYa Allah mba, lahiran anak kelima ya kaya sangat dimudahkan sama yang di atas ya. Btw, sempet juga bilang kalau hamil sambil nursing apakah kamu perawat mba? jadi semacam udh punya feeling dan berani melahirkan sendiri di rumah? kalau semisal ga punya pengalaman medis gimana ya, apa memungkin itu kejadian hamil sendiri di rumah?
BalasHapusGak punya basic perawat kak.. aku anak ilmu komunikasi. Hehehe
HapusBeneran gak nyangka akan lahiran karena jadwal melahirkan menurut USG masih Minggu depannya lagi
Ya ampun mbak, serius itu lahiran sendiri? wah wah pasti pengalaman yang nggak terlupakan ya
BalasHapusluar biasa
keren ih, berani punya anak banyak di zaman sekarang
Masyaallah ceritanya keren sekali saya baca runtut dari awal sampai akhir. Bisa ya lahiran sendiri dengan normal, beneran super mom memang.
BalasHapusMasalah cibiran tetangga soal anak emang bikin geregetan sih, mulut tetangga suka nyinyir kehidupan orang lain. Masalah anak banyak aja jadi masalah,
Masya Allah mba, hebat sekali dirimu!! Baca perjuanganmu jadi membuat sudut pandang baru dalam pikrianku. Apalagi dengan adanya beberapa komentar mengenai kelahrian yang berdekatan. Anggap angin lalu saja dan semoga keluargamu diberikan kesehatan selalu yaaa! :)
BalasHapusMasyaAllah Mba, pengalaman yang luar biasa.
BalasHapusMba hebat. Anak anak Mba pun hebat karena bisa sigap dimintai tolong untuk jadi tim sukses sebelum lahiran.
Hmm kalau komentar orang soal banyak anak. Anggap saja mereka penasaran akut karena belum tentu sanggup menjalaninya Mba.
Kan hidup tiap orang nggak selalu sama.
Komentar tentang ibu yang seperti kakak begini yang kadang bikin aku gemas. Hamil kan nggak bisa dipaksa. Namanya juga dikasih rejeki dan amanah dari Tuhan gitu.
BalasHapusKenapa nggak berpikir bahwa ibunya hebat ya? Sabar banget merawat anak yang masih kecil plus bayi yang bisa saja rewel kalau malam hari. Waktu istirahatnya pasti kurang. Tapi masih bisa aktif begitu.
Kalau aku akan berpikiran begitu sih, meski nggak mengatakannya.
Mbaaa, cerita ini mengingatkanku pada cerita ibuku pas ngelahirin aku. Katanya aku jg lahiran sendiri, tetangga pun telat datangnya.
BalasHapusAlhamdulillah ya lahir dengan selamat. Semoga mba sekeluarga sehat selalu. Keren sekali kompak gt anaknya bisa bantu ibunya melahirkan.
Rasanya iri banget kalau baca cerita melahirkan yang bisa lancar luncur, karena 3x melahirkan aku selalu penuh dengan drama panjang. xixixi... Tapi begitulah setiap anak punya caranya sendiri untuk keluar dari rahim ibunya.
BalasHapusMasyaAllaah, jadi inget ibuku mbaa.. hehe perjuangan juga kemudahan yang diberikan Allah saat persalinan jadi nikmat tersendiri yaa mba.
BalasHapusLuar biasa mba perjuangan melahirkan sendiri dan hanya dibantu si kecil sambil menunggu bidan datang. Awalnya ku kira lahiran sendiri itu tidak ditemani suami, ternyata memang beneran sendiri. Memang ya, Mba kita sebagai ibu harus siap pada segala hal, jadi harus banyak baca dan cari informasi.
BalasHapusAlhamdulillah nambah lagi ni anggota keluarganya hehe, semoga ayahnya tetap menafkahi semua keluarganya tanpa pandang bulu
BalasHapussenangnya ada keluarga baru ya, btw anggapan anggapan miring itu sangat menyakitkan ya, dulu tantenku ngalamin gitu karena anaknya banyak, padahal kan setiap orang pasti punya tujuan sendiri-sendiri dengan banyak anak, mungkin bsia jaid bair ramai di rumah, atau anak-anaknya banyak saudaranya
BalasHapusDeg-degan mba baca artikel ini. Ya Allah melahirkan sendiri dgn lancar ya...Untung ada anak2 dan tetangga yg bantu sblm tenaga medis datang. Alhamdulillah baby dan bundanya sehat ya...Selamat dan sehat sll ya mba...
BalasHapusMba aku ga tahu mau komentar apa. Perasaan ku campur aduk. Terharu bisa melahirkan sendiri. Minim intervensi dan pastinya bahagia sekali. Huaa apalah daya aq takut kalau pny anak lagi. Mbak hebat lho!
BalasHapusMasyaAllah,,,mbaa... kalo aku di posisi mu mungkin udah ga bisa berpikir jernih... udah panik sendiri ga tau harus ngapain itu
BalasHapusMasyaAllah kak icha... Coba aku jadi tetangganya kubantuin kak... Takjub aku tuh kak icha keren banget
BalasHapusMasya Allah mbakk, pengalaman melahirkannya bikin saya merinding. Kebayang klo ada di posisi itu, saya bisa panik ga karuan hanya bareng ajak. Alhamdulillah si kakak bisa diandalkan ya.
BalasHapus