Tips Bersabar Menghadapi Pasangan
Sepanjang pernikahan yang kita jalani, terkadang pasangan bukan hanya sebagai tempat kita mendapatkan perlindungan dan kenyamanan. Ada kalanya pasangan menjadi ujian kesabaran yang terkadang menguras kesabaran kita ketika menghadapi anak.
Bagaimana tidak, hampir 90 persen istri akan menghadapi anak dengan tidak sabar karena sedang ada konflik dengan suami. Bisa jadi saat lagi kesal dengan suami, anak pun kena getahnya. Ayo ngacung siapa yang begini? Wkwkwk
Haishhh jangan lagi ya Mak! Memang berat banget bersabar ketika pikiran kita sedang kacau. Apalagi kalo suami/istri adalah pusat kendali mood kita. Bukannya bucin, kenyataannya memang kita gak bisa tenang atau having good mood saat sedang ada konflik dengan pasangan. So... Bagaimana caranya tetap calm down, tetap kalem, tetap sabar menghadapi berbagai tingkah laku pasangan? Kuy check these out..
1. Take A Breath
Ambil nafas, hempaskan perlahan.. Atur tarikan nafas kita hingga bisa berfikir dengan tenang. Ada kalanya, untuk masalah remeh temeh yang terlanjur membuat kita kehabisan sabar kita tidak perlu mencari solusi. Hanya sekedar menarik nafas dan memikirkan hal baik sejenak.
2. Ingat Kebaikan Pasangan
Mungkin pasangan telah menyakiti perasaan kita terlalu dalam. Entah sengaja atau tidak terkadang kita terlanjur sakit hati. Mungkin saat bercanda tiba-tiba nyeletuk membawa keluarga orangtua atau bercanda tentang saudara kita.
Saat kita sampaikan bisa saja komentarnya "cuma bercanda, loh yang.." atau malah "gitu aja kamu marah..". Tambah kesal ya? Ya iyalah.. Baginya mungkin perkara kecil, tapi urusan hati kan cuma kita yang merasakan.
Daripada bete, lebih baik ingat kebaikan pasangan. Ingatlah di saat kita melakukan kesalahan namun ia memaklumi. Atau ingat di saat kita sakit, ia selalu ada di samping kita untuk mengurus semua kebutuhan kita. Atau ingat-ingat sesuatu yang bisa membuat kita tersenyum saat mengingat pasangan. Pasangan yang saat letihnya masih bertanya kita sedang apa. Atau saat marahnya masih menyediakan apapun kebutuhan kita.
3. Syukuri Kelebihan Pasangan
Tidak ada manusia yang diciptakan tanpa kelebihan. Bahkan orang yang paling jahat sekalipun pasti memiliki kelebihan pada dirinya. Pasangan kita tentu bukan orang jahat kan? Ayolah kita cari kebaikan-kebaikan yang ada pada dirinya. Jangan sampai kita kufur. Terhadap kelebihannya atau kebaikannya kita menutup mata. Terhadap satu saja kesalahannya kita terus ungkit hingga ia lelah.
4. Ingat Balasan dari Allah
Tidak ada hal yang menyakitkan yang kita dapatkan selain diganjar kebaikan. Ingat, duri kecil yang terkena di kaki kita saja ada balasan kebaikan yang kita terima. Apalagi rasa sakit karena harus bersabar atas perilaku pasangan.
Sebagai ganti rasa sakit tersebut, cobalah berdoa. Kalo Emak lebih suka berdoa untuk kebaikan akhlak pasangan. Agar semakin berlaku Ahsan terhadap istrinya.
5. Nyatakan Perasaan Kita
Bisa jadi, apa yang dilakukan pasangan karena ketidaktahuannya. Mungkin saja apa yang ia lakukan karena ia tidak merasa ada yang salah. Mungkin kita belum pernah menyatakan keberatan akan sikapnya. Atau kita belum pernah menunjukkan sikap ketidaksukaan akan sikapnya.
Seandainya, kita sudah menyatakannya namun pasangan masih tetap sering menguji kesabaran kita anggaplah ia lupa. Yang penting pikiran kita tetap positif karena pikiran positif adalah modal menghadapi anak dengan waras.
6. Berdoa Minta Kesabaran
Sebaik-baik meminta sudah pasti hanya kepada pemilik semesta. Kenapa tidak minta diberi kesabaran tak berbatas di saat sujud kita? Apalagi ketika kita meminta di saat sepertiga malam.
Mungkin kita tidak bisa mengendalikan pasangan berperilaku seperti apa. Tapi kita bisa mengendalikan diri kita untuk terus bersabar atas apa yang kita dapatkan.
Man Shobaro Dzofiro "Siapa yang Bersabar, dia akan Beruntung"
Demikianlah beberapa tips yang bisa Emak tuliskan based on pengalaman. Ingat satu hal Mak, bahwa kesabaran yang kita perbuat akan kembali pada diri kita. Kalo kamu Mak, gimana caranya sabar menghadapi pasangan?
Mantab cha..🥰😍
BalasHapusMasya Allah, kuncinya emang kudu sabar, hehe.. apalagi kalau mau sehidup semati, kudu sama-sama sabar, tapi ya kadang itu yang susaah wkwkwk
BalasHapusIlmu sabar harus senantiasa dipelajari dan diamalkan ya, agar rumah tangga awet, langgeng hingga maut memisahkan
HapusSabar sabar sabarrrrr. Memang kita ini khususnya istri merangkap emak harus punya stok sabar yang banyakkkkk. Rumah bergantung kita. Kalo kita udah merong-merong, udah lah, gak ada yang benar kerja kita seharian ya mba.
BalasHapusawak kalo stok sabar dah menipis.
Hapusawak aja anak awak jajan online kwkwkwkwk
akan aku pastekan tulisan ini kepada suamiku cha..
BalasHapusbiar dia diberi kesabaran yang besar dalam menghadapi diriku kwkwkwkwkw
Bener cha, dalam pernikahan suami atau istri harus bisa menjadi sabar di kala yang satunya sedang dirundung emosi, intinya harus ada yang mengalah
BalasHapusBetul banget kak iid, haru tarik ulur gitu. kalau sama-sama emosi pasti bakal segera berakhir. pisah cuma dengan alasan gak cocok lagi.
HapusIya dy macam artis2 itu kan alasan gak cocok dahlah cerai, padahal kalau saling mengalah emosi masih bisa dikontrol dengan baik
HapusDulu jaman pernikahan masih unyu, banyak ga sabarnya...ga mau ngomong, bilang perasaaan saya ke suami. Jadi diulang lagi dan lagi yang bikin kezel hati hihihi. Makin ke sini, menua, nambah usia pernikahannya Alhamdulillah makin sabar jadinya.
BalasHapusPengingat diri artikel ini, terima kasih Mbak Icha
Orang sabar di sayang Tuhan jadi kunci menghadapi pasangan dengan sabar ya benar sekali sih mbak
BalasHapusMemang ya, take a breath ala ala inhale exhale itu jadi kunci pertama biar si amarah nggak meledak secara tiba tiba.. Selanjutnya memang berusaha mengingat kebaikan pasangan, bukan makin berandai-andai.
BalasHapusIya kak, sabar dan sabar. Sebagai suami pun harus sabar. Meski ada kalanya kesal. Kl saya banyak diam, paling keluar ngopi sebentar sambil ngeblog hehe
BalasHapusMasyaAllah bener bangett kadang aku yang lupa soal berdoa nih. Berdoa minta kesabaran :(( padahal itu jadi jurus pamungkas juga ya sebagai seorang Muslim
BalasHapusBoleh marah ya, asalkan asertif, menyampaikan dengan baik.
BalasHapusTerima kasih udah diingkat untuk senantiasa bersabar, karena memang sabar berguna sekali dalam kehidupan.
Latihan sabar sepanjang hayat, karena ujian hidup ya seperti itu, kadang datang aja udah, siap ga siap harus tahan..😅
Bagus banget remindernya nih buat harmonisasi hubungan dalam rumahtangga.
BalasHapusSabar adalah koentji ya supaya bisa melewati semuanya dengan baik.
cung mak... emang bener sih kalau lagi ada konflik sama pasangan, anak suka kebawa-bawa, kasian banget ya anaknya, semoga tidak banyak konflik lagi deh, tidak mau jadi monster buat anak.
BalasHapusKalau lg gak sabar dan kzl nya sampai naik ke ubun2, langsung istighfar dan baca berita2 duka cita di timeline FB atau di WA, teman2 kita sudah banyak yg kehilangan suami, hiks... Auto memaafkan dan mensyukuri dirinya deh hehe
BalasHapusMakasih banyak ya mba. Berkat tulisan ini saya jadi tercerahkan. Bersyukur jadinya punya suami seperti suami sya yg ga pernh marah sama sekali
BalasHapus