Sensus Regsosek 2022
Secara sekarang Emak banyakan di rumah, suami mengabarkan bahwa BPS membuka lowongan untuk mitra BPS melakukan sensus regsosek untuk 1 bulan. Yakni tanggal 15 Oktober hingga 14 November 2022.
Sebenarnya ini bukanlah pengalaman Emak pertama kali melakukan sensus dari rumah ke rumah. Hanya saja ini pertama sekali melakukan pendaftaran melalui online yakni memakai aplikasi SOBAT.
Berdua kami mendaftar, namun hanya Emak yang lulus pendaftaran. Jadi kurang semangat karena suami sebenarnya lebih berpengalaman mencacah data di lapangan dan sudah sering melakukan entry data di kantor BPS provinsi.
Pertama kali Emak melakukan pendataan pada tahun 2013 yakni sensus pertanian. Kedua kali saat 2016 yaitu sensus ekonomi. Nah sensus regsosek ini adalah kali ke 3.
Sekilas Regsosek
Apa sih regsosek.. Mungkin dari tadi bingung atau malah sudah tau karena rumahnya sudah didatangi petugas sensus.
Regsosek (Registrasi Sosial Ekonomi) dilatarbelakangi karena pada tahun 2020 lalu di Indonesia terjadinya pandemi. Hal ini mengakibatkan terjadinya kontraksi pada perekonomian dan juga meningkatnya angka kemiskinan.
Regsosek akan menjembatani koordinasi dan berbagai pakai data lintas lembaga dan lintas daerah untuk memastikan data yang konsisten. Kegiatan ini bertujuan untuk membangun satu data perlindungan sosial dan pemberdayaan masyarakat, yang akan menjadi acuan dalam kebijakan program Pemerintah.
Pengalaman Unik di Lapangan
Setiap kali melakukan sensus dari tahun ke tahun akan mengalami perubahan suasana. Ada pengalaman yang berbeda ketika melakukan pendataan. Emak kebetulan mendapatkan jatah satu sls/lingkungan.
Secara tinggal di Medan, beragam suku dan etnis yang ada. Pengalaman Emak kali ini bukan men-generalisasi semua orang di Medan. Hanya berdasarkan pengalaman yang terjadi di lingkungan sensus Emak. Kuy Emak ceritain..
1. Beda antara Warga Asli dan Keturunan
Ketika menyapa warga di rumah masing-masing, "selamat pagi/siang/sore Pak/Bu, saya petugas sensus Regsosek, boleh minta waktunya sebentar?"
Warga asli mayoritas bertanya "ada bantuan? " Setelah Emak menjelaskan apa itu regsosek.
Sementara warga turunan lebih sering mengkhawatirkan "mh.. Ini mau naikin pajak ya? "
2. Beda antara warga Sejahtera dengan Orang Biasa
Biasanya rumah dengan pagar tinggi dan tertutup lebih sulit dimintai data dibanding dengan warga yang biasa saja.
3. Beda antara Komplek dengan Gang
Orang yang tinggal di komplek biasanya lebih sulit ditemui dibanding orang yang tinggal di dalam gang.
4. Beda Ibu-ibu dengan Bapak-bapak
Ibu-ibu lebih cenderung mau saja disensus, kalo para bapak biasanya menanyakan dahulu surat jalan yang kita punya.
5. Curhat warga lansia
Sebagai generasi "masih milenial" Sedikit banyak Emak masih nyambung ketika mengobrol dengan generasi X maupun generasi baby boomers.
Terkadang "agak lama" di rumah responden karena dijadikan teman curhat sekaligus. Emak jadi teringat lansia tionghoa yang tinggal sendiri namun masih beraktivitas biasa.
Ketika ada pertanyaan "Bapak punya BPJS? " Beliau malah curhat kalau selalu bayar namun belum punya kartu fisik BPJS. Lalu saat Emak menyarankan untuk mencetak mandiri kartu fisik, beliau malah minta tolong dibantu untuk mendownload aplikasi JKN mobile 😄.
Bonusnya Emak dapat info untuk warga keturunan yang susah ditemui. Beliau menyarankan untuk datang di hari libur bersama dengan kepala lingkungan.
6. Warga yang Ramah
Emak gak pernah kecil hati kalo ada responden yang tidak mempersilakan masuk ke rumah. Bahkan ada loh responden yang hanya berdiri di depan pintu tanpa membuka pintu besi yang menjadi penghalang tatap muka.
Makanya ketika ada warga yang mempersilakan masuk hingga memberi minum itu rasanya spesial sekali. Apalagi bila ternyata responden tersebut bukanlah orang berada. Mereka menganggap Emak adalah tamu. Sehingga tamu layak dimuliakan. Uuu jadi melting.
Nah.. Selain beberapa pengalaman Emak juga mau sekalian memberi info, manatau di rumah kalian belum didatangi oleh petugas. Nantikan kedatangan petugas antara tanggal 15 Oktober -14 November 2022.
Selain itu:
1. Jangan sungkan untuk didata. Ini penting untuk mengetahui keadaan sosial ekonomi masyarakat secara real.
2. Jawab pertanyaan dengan jujur. Jangan ada dusta di antara kita, eh antara responden dengan petugas.
3.Jangan lupa tanda tangan di dokumen K (dokumen keluarga berisi pertanyaan dari petugas).
4. Data tidak akan bocor karena bersifat rahasia. Jadi gak ada ya, dimintai KTP untuk poto buat pinjol 🤣🤣.
Penutup
Sensus Regsosek (Registrasi Sosial Ekonomi) diadakan pada rentang 15 Oktober hingga 14 November 2022. Jangan tolak kedatangan petugas sensus karena merekalah ujung tombak data yang berkualitas.
Akhirul kalam, mari yuk sama-sama sukseskan sensus regsosek 2022. Karena data yang berkualitas demi Indonesia maju.
Saya sempat mau daftar. Tapi "aneh" meski sistem online untuk daerah kami, seolah tertutup itu. Baru dengar kemarin, ternyata di daerah saya "ada permainan orang dalam" pantas sih, setiap ada pekerjaan sejenis, orangnya emang hanya itu itu saja. Jadi orang luar ga bisa "daftar"
BalasHapusTeman saya dapatnya malah di luar daerah sendiri
Sepertinya permainan orang dalam ini rada sering terjadi.
HapusDulu pas kepala lingkungan masih yang lama, beberapa kali terjadi kalo ada job dari pemerintah begini.
Yang sekarang kayaknya lebih terbuka kepala lingkungannya.
Bisa daftar jadi sukarelawan ya, Mba buat sensus data. Saya kira khusus dilakukan oleh orang desa, karena kemarin yang ke rumah dari desa. Walau ga tahu juga karena sebelumnya sudah dapat info dari RT kalau ada yang akan sensus.
BalasHapusMasyarakat memang sebaiknya jujur, karena ini menjadi salah satu tonggak informasi buat negara. Lagipula lumayan juga biaya yg sudah negara keluarkan ya buat relawan sensus yang jumlah dan biayanya gak mungkin sesepele jawaban sensus untuk agenda penting negara kedepannya
BalasHapusbebrapa orang dari warga itu memang cenderung hati-hati sih cha kalo kasi data atau mempersilahkan orang yang belum dikenal itu datang ke rumah, walaupun tujuannya berkaitan tugas dari pemerintah.
BalasHapusMungkin karena maraknya kejahatan dan penipuan.
Syukurlah Icha gak kecil hati ya
oooo. pantesan kemaren ada sodara posting ttg regsosek. kebetulan beliau memang kerja di BPS medan kak. keliling mencatati.
BalasHapusEmak sensus, kalo ke rumahku maem banyak2 ya biar kuat melangkah menghadapi warga yang uwuuu. Btw busway di lingkungan kami bim ada sensus tuh Mba. Tapi aku akan bersiaaaaap
BalasHapusRumahku udah didatangi dong kemaren,
BalasHapusBtw maksudnya bisa daftar ini sebagai volunteer gitu ya kak? Kirain emang org-org kelurahan/balai desa yg kerjain
Wah kami belum kedatangan nih mba. Makasi lho mba infonya. Jadi gak defense dong karena udah tahu dari artikel mba 😊
BalasHapusSensus itu yang seperti mendata itu ya Aunty.
BalasHapusDi rumah kami sudah pernah datang dan minta fotokopi KK
Mbak Ica, petugas Sensus Regsosek bawa tanda pengenal seperti apa?
BalasHapusSeru juga ya pengalaman di lapangan itu. Enak kalau bisa menikmatinya. Semoga lancar Sensus Regsosek kali ini.
2 minggu lalu akuu sudah didatangi sensus maak...pas weekend...kaget juga sih ga ada info2 sebelumnya soale.
BalasHapusAgak parno mak aku tuh takut suka ngarang2 apalagi kalau minta copy data krluarga untung sih ada surat dr RT (gusti yeni)
Rumah kami belum didatengin mak. Atau udah dateng pas kami nggak ada di rumah. Bener yang mak bilang, penerimaan masing2 orang beda. Yang penting jangan dimasukin ke hati. Semangat jadi petugas sensus makk..
BalasHapushehe memang terjun ke lapangan langsung gitu jadi mengenal karakter mereka sesungguhnya ya mbak, yang terlihat kaya belum tentu jg beneran 'kaya' hihi
BalasHapusBagus ini Mak Ali, pengalaman jadi petugas sensus dituangkan ke dalam artikel blog, beserta perbedaan dan cara menghadapi masyarakat dr berbagai lapisan pula ya, kereen!
BalasHapusOw...minggu lalu datang nih petugasnya. Ibu-ibu pensiunan PNS. Kirain sensus menjelang Pilkada. Wkwkw..ternyata oh ternyata
BalasHapusJadi ini cerita sensus itu, wah jadi tahu, semangat terus mak
BalasHapus