Gondongan pada Anak

 

Masa kecil dulu, siapa yang pernah gondongan? Eeeh tau gak ya apa itu gondongan? Gondong dan gondok itu beda ya. Meski sama-sama di sekitar leher namun berbeda. 

Gondok itu mempengaruhi kelenjar tiroid. Biasanya akibat kekurangan yodium. Sementara gondongan itu biasa disebut mumps. Gondong mempengaruhi kelenjar parotis, kelenjar ludah di bawah dan depan telinga. 

Sudah ngeh? Atau masih belum ingat? Eeh pernah liat kan temen masa kecil yang saat kena gondong dikasih blau sekitar leher dan pipinya yang bengkak? Iya.. Blau yang biru untuk memberi warna pada pakaian putih. 

Gondong atau Mumps

Ceritanya sebulan lalu, di area bawah telinga si bungsu ada benjolan. Masih kecil. Ditanya katanya gak sakit. Jadi Emak biarkan saja. 

Esoknya makin besar dan tampak jelas ini kena gondong. Emak ingat-ingat memang seminggu sebelumnya pernah demam begitu saja. Apa hubungannya? 

Gondong ini diakibatkan oleh infeksi virus Paramyxovirus. Nah biasanya gejalanya baru terlihat setelah 12 hingga 25 hari virus menyerang. Makanya ketika demam terkadang gak keliatan infeksi gondongnya. 

Penderita Mumps ini memang biasanya anak berumur 2 hingga 9 tahun. Orang dewasa pun bisa terkena kok. Karena gondong menular melalui air liur penderita. 

Yang Rentan Terkena Gondong

Dari sekian banyak penderita, yang paling rentan terkena gondong adalah:

1. Belum Vaksin MMR

Anak maupun  dewasa yang belum pernah divaksin MMR cenderung lebih mudah terkena paparan virus Gondong ini. 

Namun bila sudah terkena penyakit ini lebih dulu, tidak disarankan vaksin kembali. Karena tubuh sudah memiliki daya tahan terhadap virus ini. Dan memang gondong menjangkiti sekali saja seumur hidup. 

2. Berumur 2-12 tahun

Anak yang masih berumur di bawah 12 tahun lebih mudah terjangkit virus Paramyxovirus ini. Apalagi bila mereka sama sekali belum pernah mendapatkan vaksin. 

3. Imunitas Rendah

Orang yang memiliki imun rendah atau sedang dalam penurunan imunitas lebih mudah terjangkit virus gondong. Tak menutup kemungkinan pada penderita HIV/AIDS. Karena penderita HIV/AIDS memang memiliki imunitas yang rendah. 

4. Pergi ke daerah endemik

Memang pada saat si bungsu terkena gondong, beberapa anak dengan tentang umur si bawah 12 juga sedang banyak yang terkena virus ini. Alhamdulillah hanya si bungsu yang kena. Ke empat kakak dan abang nya tidak terjangkit. 

Gejala Mumps

Beberapa gejala penyakit gondong sebagai berikut:

1. Demam tinggi

2. Sakit tenggorokan

3. Hilang nafsu makan

4. Pipi dan bawah telinga membengkak

5. Mulut terasa kering

6. Otot terasa lemas/nyeri sendi

7. Perut terasa nyeri

Pengalaman Emak dengan Anak yang Terkena Gondong 

Karena si bungsu bukan tipe anak rewel ketika sakit, ia langsung bisa berkomunikasi tentang apa yang ia inginkan dan ia rasakan. 

Saat pertama terkena gondong ia langsung meminta obat demam karena mengeluh kepalanya sakit. 

Emak langsung berikan penurun panas agar nyeri di lehernya juga berkurang. Sebenarnya tidak ada terapi khusus untuk mengurangi bengkak. Namun ada beberapa tips untuk mengatasi bengkak gondongan. 

Tips mengatasi bengkak Gondong

1. Banyak minum air putih

Mulut penderita biasanya terasa kering. Namun nafsu makan dan minum menurun drastis. Emak harus siaga bolak-balik memberikan air minum pada si kecil. 

2. Kompres Air hangat/ dingin

Senyaman si kecil aja. Ia lebih senang dikompres dengan air hangat atau dingin. Kalo Emak di rumah, si kecil minta dikompres dengan air biasa. 

3. Oles lidah buaya

Tanaman lidah buaya memiliki efek mendinginkan kulit, makanya Emak memberikan lidah buaya pada area yang bengkak. Jangan dikasih blau ya mak! Itu cuma mitos saja 🤣

4. Memakan makanan yang lunak

Memberikan si kecil makanan berkuah atau yang memudahkan ia menelan karena kegiatan mengunyah dan menelan pasti lebih terasa dengan kondisi leher dan pipi yang membengkak. 

Kapan harus ke dokter? 

Pengalaman Emak, anak wajib dibawa ke unit darurat bila:

1. Demam tinggi sehingga kurang kesadaran

2. Kejang

3. Muntah dan diare

4. Tidur terus susah dibangunkan (biasanya ini akibat kurang kesadaran) 

5. Tidak dapat asupan nutrisi yang cukup (susah dimasukkan makanan ke mulut) 

Pengalaman Emak saat si kecil kena gondong, ia meminta bertemu dokter. Emak turuti meski saat itu kondisinya gak parah karena ia masih suka makan meskipun gak banyak seperti biasanya. 

Si kecil memang lebih luwes komunikasi saat sakit, biasanya minta ke dokter cuma sugesti dia saja. Obatnya juga kagak diminum 🤣 (tetap paracetamol yang di rumah aja diminum kalo sewaktu panasnya naik). 

Penutup

Gondongan atau mumps memang terlihat sepele. Namun jangan abai bila bertemu beberapa gejala yang mengharuskan kita membawa anak ke rumah sakit. 

Karena mumps memiliki beberapa resiko komplikasi. Misalnya pada anak laki-laki terkena radang testis yang memperngaruhi kesuburannya di masa depan, dapat juga komplikasi ensefalitis (radang otak), meningitis, pankreatitis, juga mastitis.

blogger parenting Emak anak 5. belajar terus jadi istri dan emak yang baik..

Berbagi :