Membaca Nyaring untuk Anak
Belakangan sering donk ya dengar istilah read aloud alias membaca nyaring. Bahkan sebelum istilah ini booming sekarang Emak pernah lah membacakan anak sebuah buku.
Eh tunggu dulu. Membaca nyaring ini dengan kegiatan kita membacakan anak sebuah buku terlihat mirip. Tapi ada beberapa pakem yang harus kita persiapkan loh kita membaca nyaring.
Kesannya ribet? Gak kok. Ternyata membaca nyaring itu mudah dan menyenangkan! Karena memang, kegiatan ini harus dalam suasana yang menyenangkan dan membuat hati anak dan orangtuanya senang.
Bedanya sama dongeng apa lagi? Hihi iya ya kan Emak sukanya sama anak mendongeng di rumah. Wah beda agak jauh. Hal mendasarnya adalah "buku" sebagai medianya.
Membaca nyaring memerlukan setidaknya 3 hal, yakni:
1. Si Pembaca, yakni orangtua.
2. Buku, sebagai medianya (boleh juga buku digital, tapi Emak lebih suka buku yang bisa dinikmati aroma kertasnya).
3. Pendengar, yakni anak kita.
Secara mudahnya, Membacakan nyaring adalah proses anak menggunakan mata, telinga, dan otak mereka untuk menerima rangkaian cerita, mendengarkan suara narator, dan memahami apa yang mereka lihat dan dengar. (Gurdon, 2019; Trelease, 2013)
Manfaat Membaca Nyaring
Sebelumnya, Emak mau kasih tau.. kapankah sebaiknya membaca nyaring buat anak? Membaca nyaring bisa dimulai sejak anak sudah bisa mendengar dalam kandungan.
Kalo terlambat? Bacakan segera setelah bayi lahir. Kalo masih terlambat? Bacakan sekarang juga, berapapun umur anak agar ia mencintai proses membaca buku dan mendapatkan manfaat dari membaca nyaring, yaitu:
1. Mengasah kemampuan anak mendengar dan meningkatkan daya konsentrasi anak.
2. membangun pengetahuan melalui latar cerita.
3. Menambah kosakata dan menyimak ejaan.
4. Mengembangkan kemampuan bahasa dan tata bahasa.
5. Pemahaman bahan bacaan yakni tokoh, alur, situasi dan masalah.
6. Membiasakan anak berimajinasi.
Teknis Membaca Nyaring Orangtua:
1. Teknis Membaca Nyaring untuk anak 0-7 tahun:
- Sebelum Membaca Nyaring
- Selama Membaca Nyaring
- Setelah Membaca Nyaring
Yang harus diperhatikan saat membaca nyaring bersama anak 0-24 bulan:
Yang harus diperhatikan saat membaca nyaring bersama anak 2-3 tahun:
Yang harus diperhatikan saat membaca nyaring bersama anak 4-6 tahun:
Contoh saat membaca nyaring bersama anak.
Sepertinya yang butuh aku biasakan itu, menelusuri hurufnya dengan jari-jari ya. Selama ini ya udah dipangku dibacakan saja. Makasih tips-nya ya, Kak. Dan iya, aku pun sejauh ini, untuk anak-anak masih lebih nyaman memberi mereka buku fisik. Kalau buku digital, buat bacaanku saja.
BalasHapusMasih balita anak saya suka banget dibacakan buku dengan nyaring. Setelah ia bisa baca sendiri, wah setiap diajak read aloud eh seringkali marah marah. Katanya berisik. Hihi...
BalasHapusPadahal membaca nyaring banyak sekali manfaatnya ya khususnya usia di bawah 7 tahun.
Kenangan banget itu sama membaca nyaring sebagai bonding dengan anak
Sebelum bisa baca anakku suka banget minta dibacakan buku. Sekarang dia memilih baca sendiri, tetapi aku suka minta kalau baca dengan nyaring. Jadi, tahu letak kesalahannya dan bagian mana saja yang harus diperbaiki.
BalasHapusMembaca nyaring buat anak-anak emang terbukti bangus banget. Kalo buat anak yang udah bisa baca, mereka jadi tau gimana intonasi bicara tiap karakter dari cara membaca kita.
BalasHapus