XL Axiata Peduli Disabilitas Siap Kerja Hadir di Medan
Beberapa hari lalu Emak pergi ke poli mata salah satu Rumah Sakit yang terletak di jalan Ayahanda Medan. Rasanya rabun dekat yang Emak derita semakin parah.
Ndilalah bertemu dengan salah satu pasien penderita low vision. Malunya Emak baru tau ternyata penderita low vision termasuk penyandang disabilitas.
Bahkan Disabilitas Mental yang dulu Emak kirain cuma penderita autism. Ternyata bipolar pun masuk ke dalam golongan Disabilitas Mental.
Emang ada berapa banyak ragam disabilitas? Kuy Emak jelasin.
Ragam Disabilitas
1. Fisik
Termasuk di dalamnya orang-orang yang pernah amputasi, lumpuh layuh, paraplegi, cerebral palsy (cp), akibat stroke, akibat kusta dan orang kecil.
2. Intelektual
Termasuk terlambat belajar, disabilitas grahita dan down syndrom.
3. Mental
Termasuk orang dengan penyakit kejiwaan (psikososial) yakni skizofrenia, bipolar, depresi, anxietas, dan gangguan kepribadian. Orang-orang dengan keterbatasan interaksi sosial seperti autis dan hiperaktif.
4. Sensorik
Termasuk Teman Tuli, Netra dan Wicara.
5. Ganda
Dua atau lebih ragam disabilitas misalnya Netra-Tuli.
Tau kah Mak bahwa menurut UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PENYANDANG DISABILITAS disebutkan bahwa:
Penyandang Disabilitas adalah setiap orang yang mengalami keterbatasan fisik, intelektual, mental, dan/atau sensorik dalamj angka waktu lama yang dalam berinteraksi dengan lingkungan dapat mengalami hambatan dan kesulitan untuk berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan warga negara lainnya berdasarkan kesamaan hak.
Undang-undang juga mengatur dalam mqndat melalui UU Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas. Pasal 52-53 UU ini menetapkan kuota pekerja disabi litas sebanyak 2%di pemerintahan, BUMN, dan BUMD, serta 1% di perusahaan swasta. Keb ijakan ini bertujuan untuk mendorong inklusi dan memberikan kesempatan setara bagi para disabilitas untuk berkontribusi dalam berbagai sektor pekerjaan.
Meski pemerintah telah menetapkan kuota pekerja disabilitas, data menunjukkan bahwa perjalanan menuju kesetaraan belum sepenuh nya tercapai.
Data dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyatakan bahwa sebanyak 80 persen penyandang disabilitas berada dalam rentang usia produktif. Namun, hingga Desember 2022, hanya 1. 73% dari total perusahaan di Indonesia yang mempekerjakan penyandang disabilitas.
Hal ini menandakan perlunya lebih banyak dukungan dan kesadaran dari perusahaan dan dunia industri untuk menerapkan kuota pekerja disabilitas secara lebih konsisten.
Dalam perjalanan mencapai kesetaraan, kesadaran dan edukasi masyarakat juga menjadi hal yang krusial.
Perlu terus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya inklusi dan memberdayakan individu dengan disabilitas agar mereka dapat berkontribusi secara maksimal dalam masyarakat.
Satu diantara yang perlu diupayakan dengan optimal, ialah dengan mengadakan program XL Axiata Peduli Disabilitas Siap Kerja dalam peningkatan kapasitas disabilitas, sebagai tempat bagi para disabillitas untuk menjawab keterampilan dan meningkatkan kompetensi.
Data jumlah penyandang disabilitas dan kesenjangan dalam kesempatan kerja menjadi panggilan untuk tindakan nyata dan langkah-langkah konkrit dalam menciptakan masa depan yang lebih baik untuk semua warganya.
Data-data tentang kuota pekerja disabilitas dan keterlibatan perusahaan dalam mempekerjakan penyandang disabilitas menjadi cerminan penting dalam merumuskan langkah-langkah konkrit untuk mencapai masa depan yang lebih inklusif dan adil bagi semua. Mela lui kerjasama yang erat antara XL Peduli Disabilitas bersama dengan Komunitas Blogger Crony Indonesia, Yayasan Benih Baik, Komunitas Disabilitas Lokal serta Mitra Kolaborasi lainnya, menghadirkan kegiatan XL Axiata Peduli Disabilitas Siap Kerja -Pelatihan dan Pendampingan Siap Kerja Bagi Disabiitas.
Upaya ini tidak lain untuk berkontribusi kepada Indonesia agar meraih impian menuju dunia kerja profesional yang inklusif dan setara bagi para penyandang disabilitas.
XL Axiata Peduli Disabilitas Siap Kerja Hadir Di Medan
Tahun ini merupakan tahun pertama CSR XL Axiata Peduli Disabilitas Siap Kerja hadir di Medan. Kegiatan ini sebenarnya sudah pernah dilaksanakan di Jabotabek tahun lalu.
Tahun ini, dibuka pertama di Kota Surabaya pada tanggal 2 hingga 3 Agustus 2024 yang diadakan di NutriHub Surabaya.
Setelahnya, diadakan di Kota Medan yakni tanggal 6 dan 7 Agustus 2024 bertempat di Rumah Difabel Sharaswaty / Khadijah Sharaswaty Indonesia (KSI) yang terletak di bilangan Helvetia.
Kota Ketiga adalah Kota Bandung diadakan pada tanggal 10 sampai 11 Agustus 2024 di Dilans Indonesia Fragment lantai 3.
Kota terakhir adalah Jakarta pada tanggal 22 sampai 23 Agustus 2024 di Dewan Nasional Indonesia untuk Kesejahteraan Sosial.
Selain kegiatan offline nantinya di tanggal 4 September 2024 akan dilakukan secara Hybrid closing ceremony.
Mitra Kolaborasi
1. Rumah Difabel Sharaswaty/ Khadijah Sharaswaty Indonesia Medan
2. Dilans Indonesia Bandung
3. Yayasan Peduli Kasih Anak Berkebutuhan Khusus Surabaya
4. FeminisThemis Surabaya
5. Tim Bisindo dan Aksesibilitas Surabaya
6.Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia.
Jadi, pada tanggal 6 kemarin, Emak berkesempatan menyaksikan serunya CSR XL Axiata Peduli Disabilitas Siap Kerja di Medan di Rumah Difabel Sharaswaty / Khadijah Sharaswaty Indonesia (KSI).
Teman-teman yang menjadi peserta adalah Teman Tuli yang berdomisili sekitar Medan yang terpilih sebanyak 30 orang.
Acara dibuka pukul 9 pagi oleh MC Kak Roosvansia yang didukung oleh JBI (Juru Bahasa Isyarat) agar Teman Tuli dan Teman Dengar (MC maupun Narasumber) dapat berinteraksi dengan baik.
Selanjutnya ada kata sambutan dari Ibu Nadra Dwiyana yang merupakan Head Direct Channel XL Axiata Region. Beliau memberikan salam semangat kepada para peserta sekaligus berterimakasih karena Teman Tuli sudah mau hadir untuk belajar.
Bu Nadra Dwiyana |
Kemudian acara pelatihan pun dilanjutkan oleh narasumber. Serunya mereka berlatih dengan semangat. Emak yang menyaksikan terharu sekali karena Teman Tuli tak seperti yang disangka banyak orang.
Narasumber XL Axiata Medan
1. Akbar Muhibar
Merupakan Dosen Multimedia dan merupakan Fasilitator Literasi Digital Blogger Crony. Beliau membawakan materi "Digital Workplace".
2. Mollyta Mochtar
Merupakan Digital Marketing (BNSP) dan Fasilitator Google Gapura. Beliau membawakan materi "Publikasi Digital di Media Sosial".
3. Satto Raji
Merupakan Photographer dan Fasilitator Blogger Crony. Beliau membawakan materi " Dokumentasi Audiovisual & Event"
Khadijah Sharaswaty Indonesia (KSI)
Karena event ini terletak di Rumah Difabel Sharaswaty atau Khadijah Sharaswaty Indonesia (KSI) maka ketemulah Emak dengan Founder KSI yaitu Ibu Dewi Natadiningrat.
Sebenarnya Rumah Difabel ini belum lama ia buat. Namun untuk KSI sendiri Beliau bergerak sudah sejak tahun 2005.
Ketika ditanya, apa sih alasan membangun Rumah Difabel Sharaswaty? Padahal anak beliau bukanlah seorang disabilitas. Jawabnya karena di KSI sendiri dia sudah lama bergerak untuk kaum marginal.
Duh rasanya brebes mili pas tau beliau itu penyandang dana mandiri. Ketulusan beliau ini Emak lihat sendiri saat teman disabilitas betah di sana.
Bu Dewi KSI sembunyi di belakang Emak |
Anak didik beliau bukan cuma teman tuli. Tapi merata. Netra ada, Daksa pun ada. Bahkan saat Emak mau pulang datang seorang anak down syndrom yang datang meski gak punya keperluan.
Mereka menganggap Bu Dewi adalah ibu mereka. Begitu pun sebaliknya. Emak dengar sendiri beliau bertutur pada mereka dengan sebutan "Nak" ketika berbicara.
Hari ini pokoknya Emak belajar banyak. Mula dari semangatnya Teman Tuli maupun disabilitas lain. Tulusnya Bu Dewi, begitu juga ikhlasnya kerja para JBI (Juru Bahasa Isyarat). Padahal tanpa JBI rasanya kendala belajar akan selembar jurang. Namun mereka merasa, "Kami para JBI lahir karena adanya Teman Tuli. Bukan mereka yang butuh kami. Tapi Kami lah yang butuh mereka"
Tuh kan.. Se-Sweet ituuuu. Belum lagi belajar dari XL Axiata bahwa Kita nondisabilitas harus meletakkan mereka para disabilitas setara dengan kita. Kita bersama bergerak untuk membuat mereka menemukan kekuatan yang sesungguhnya.
Akhirnya Emak sadar. Teman Disabilitas yang didukung keluarga dan lingkungan pastilah berdaya dan percaya diri. Maka, jangan sampai kita membully mereka atau menganggap mereka gak setara dengan kita.
Seluruh Peserta dan Narsum |
Begitulah cerita Emak di CSR XL Axiata Peduli Disabilitas Siap Kerja. Salah satu cerita terbaik yang syarat pelajaran buat Emak pribadi. Gimana menurutmu , Mak? Kuy litas cerita di kolom komen ya..
Bonus poto bareng tim Blogger Crony cewek minus Kak Dini 😂 (karena beliau yang motoin) |
Keren sekali nih XL Axiata karena berperan dalam memperjuangkan kesetaraan buat penyandang disabilitas. Dengan begini, kesetaraan semakin meningkat dari waktu ke waktu.
BalasHapusWah ternyata luas juga cakupan disabilitas kalo berdasarkan definisi ya.
BalasHapusBaca artikel ini udah kebayang seru dan vibes semangat peserta yang ada disana.
Moga lain waktu bisa ikutan dan terlibat juga di acara keren begini
Kakakku yang kelima itu seorang JBI. Dari dia aku banyak tahu tentang low vision yang ternyata termasuk disabilitas, juga kisah teman-teman disabilitas lainnya yang sejatinya punya banyak potensi tapi tak punya ruang dan kesempatan untuk berkarya dan berkreasi. Salut pada kepedulian XL juga sosok seperti Ibu Dewi Natadiningrat yang pada teman disabilitas ini
BalasHapusWah baru tahu kalau bipolar masuk kedalam disabilitas mental. Selama ini aku kira disabilitas itu cuma untuk orang-orang yang kekurangan secara fisik. Ke depannya akan lebih bagus kalau acara seperti ini juga dibuat untuk anak-anak remaja
BalasHapusMereka butuh kesetaraan kesempatan yang sama, terima kasih XL Axiata sudah kasih ruang buat mereka lebih terampil dan merasa percaya diri
BalasHapusLuar biasa nih perhatian dan dukungan yang diberikan oleh XL Axiata.
BalasHapusBy the way, aku jadi belajar banyak deh. Rupanya orang-orang dengan masalah mental pun masuknya ke dalam golongan disabilitas. Iya juga sih kalau dipahami kembali, soalnya teman-teman begitu kan akan memiliki respon berbeda dengan yang mentalnya baik-baik saja.
aku baru tau istilah low vision dari artikel ini, hiks ilmuku kurang nih.
BalasHapusseneng aku kalau pas diluaran sana ada tempat kerja yang mempekerjakan temen-temen disabilitas, yang sempet viral ada cafe di surabaya yang mempekerjakan temen-temen disabilitas, semangatnya tinggi, suka liatnya
apalagi program CSR dari XL ini bagus sekali, sebagai pengguna XL tentunya ikut seneng dengan adanya aksi sosial XL peduli ini