Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Resensi "Tuhan, Minta Duit"

 

Resensi "Tuhan, Minta Duit"

Sebenarnya ini film keluaran 2022. Sudah lebih 2 tahun ya. Tapi nonton ini kemarin karena kepo kok cuplikannya dikit dikit lewat terus di beranda.

Akhirnya beneran ditonton. Gak lama sih. Cuma durasi sekitar 77 menit. Cerita ini tergolong ringan untuk ditonton. Sederhana.

Adegan dimulai dengan pemandangan seorang anak berpakaian lelaki sedang menyemir sepatu. Anak yang dipanggil "Adi" itu ternyata seorang anak perempuan bernama Maya. 

Ia berpenampilan layaknya lelaki dan menyembunyikan identitasnya karena komplotan anak sesama penyemir sepatu tak ingin ada anak perempuan yang berprofesi sebagai penyemir sepatu juga di daerah mereka.

Menurut salah seorang anak, penghasilan mereka akan kalah banyak karena pelanggan pasti lebih kasihan sama anak perempuan. 

Pulang menyemir sore itu Maya kehujanan. Sebelum pulang ia sempatkan beli nasi goreng untuk Mbah nya. 

Ya, Maya hanya tinggal berdua dengan mbahnya sejak kecil. Ibu, bapak, Maya serta mbahnya mengalami kecelakaan hebat saat Maya bayi. 

Ibu bapaknya Maya meninggal seketika. Si Mbah kakinya lumpuh. Sementara Maya tidak kurang satu apapun. 

Sekarang Maya lah yang mencari uang karena si Mbah sering kecapekan berjualan dengan kaki yang lumpuh. 

Mereka makan dengan suasana atap rumah yang bocor. Maya pun berdoa minta duit ke Tuhan agar bisa memperbaiki atap rumah yang bocor. 

Tak lama sebelum mereka tidur lampu mati. Ternyata token listrik habis. Uang Maya tak bersisa. Mereka pun tidur dalam kegelapan.

Maya heran, setiap meminta pada Tuhan kenapa belum juga dikabulkan. Di lain kesempatan ia mendengar ceramah di depan masjid bahwa berdoa itu harus khusuk agar dikabulkan. 

Maya menyemir di depan masjid. Ia melihat seorang lelaki berdoa dengan khusuk. Ia pun bertanya apa yang bapak itu minta ke Tuhan. Duit yang banyak kah?

Karena Maya adalah perempuan, otomatis ia mencari lokasi masjid /mushalla lain untuk shalat agar tidak ketahuan oleh teman-temannya. 

Pernah Maya tertangkap membawa mukena dalam tasnya, ia berdalih mukena mbahnya terbawa kerja. 

Pernah terlihat keluar dari pintu masjid khusus jamaah wanita, ia berdalih baru pertama shalat di situ jadinya gak tau tempat shalat yang bener ada di mana. 

Pulang ke rumah, si Mbah minta dibelikan nasi Padang dengan ayam bakar. Maya bilang duitnya belum cukup. 

Maya pun bolak balik berdoa "Tuhan minta duit untuk genteng bocor dan untuk beli nasi Padang Mbah".

Sebenarnya Mbah tidak suka melihat Maya yang bekerja. Ia ingin sekali bekerja kembali berjualan makanan. Tapi Maya melarang karena Mbah riskan terjatuh atau kecapekan. 

Suatu hari si Mbah diam-diam ke pasar. Berencana untuk jualan karena tak enak di rumah terus menerus. Seorang tetangga yang dipanggil "Om Uda" oleh Maya tampak membantu Mbah Kedah membawakan belanjaan Mbah Kedah ke rumah mereka yang terletak di lantai atas rumah susun. 

Om Uda sudah mengingatkan Mbah Kedah untuk tidak kemana-mana agar Maya tidak marah. Tapi Mbah Kedah marah pada om Uda karena ia merasa tak berguna sebab Maya yang bekerja sementara ia hanya diam di rumah.

Akhirnya terjadi, Mbah Kedah pingsan di kamar mandi. Maya mencari bantuan agar Mbah Kedah dibawa ke rumah sakit.

Beberapa tetangga termasuk om Uda membawa Mbah Kedah dengan gerobak menuju rumah sakit. 

Ketika sadar, Mbah Kedah malah marah kenapa dibawa ke rumah sakit. Siapa yang akan membayar biaya perobatan. 

Maya bekerja keesokan harinya. Naas ia ketahuan identitasnya saat sedang berdoa di mushalla. 

Habislah Maya dipukuli temannya. Ia pun ke rumah sakit melihat mbahnya dan beralasan dirinya terjatuh ketika Mbah lihat ia penuh luka. 

Hujan turun. Mbah menyuruh Maya pulang saja daripada menjaga Mbah karena rumah mereka pasti bocor. Malam itu Maya bermimpi duduk di bawah pohon. Berdoa minta duit untuk biaya pengobatan Mbah dan sedikit uang untuk genteng bocor. 

Tiba-tiba tas berisi uang terjatuh dari atas langit. Maya membukanya, isinya uang ratusan juta. Maya pun terbangun. 

Keesokan harinya ia bekerja seperti biasa. Tapi kali ini tak memakai kupluk untuk menutupi identitasnya. Kemudian ia menghindar dari teman-temannya dan duduk di bawah pohon.

Ia mengingat mimpinya berdoa dengan khusuk seperti di mimpi. Menunggu sebuah tas berisi uang jatuh. Tapi ia sadar mungkin itu cuma mimpi. 

Maya bangkit dari duduknya. Ketika berjalan beberapa langkah ia terjatuh karena kakinya tersangkut sesuatu. Maya menggali tanah dan menemukan bahwa itu adalah tas berisi uang. 

Maya berujar "tapi ini kebanyakan ya Tuhan". Maya pun membawa uang itu pulang dan meletakkannya di dalam lemari.

Keesokan harinya Maya bisa membayar biaya rumah sakit mbahnya. Mbah bingung darimana mereka punya uang untuk membayar semua biaya rumah sakit. Maya hanya menjawab singkat "dari Tuhan".

Setiap akan mengambil uang dari tas Maya selalu minta izin pada Tuhan, sedikit saja ya Tuhan untuk membeli nasi Padang untuk Mbah. 

Maya pun sempat memberikan uang satu juta untuk om Uda yang kebingungan mencari pinjaman untuk biaya lahiran istrinya.

Suatu hari, kampung Maya kedatangan seorang asing yang menanyakan pada om Uda siapa orang kampung yang tiba-tiba kaya. Om Uda dan temannya tertawa karena kampung mereka adalah kampung orang miskin.

Tiba-tiba Maya lewat, om Uda berterima kasih karena sudah memberi pinjaman uang pada om Uda. Orang asing itu heran kenapa anak sekecil itu bisa meminjamkan uang kepada om Uda. 

On Uda cuma menjawab, uang dari Tuhan katanya..

Hari berlanjut, rumah Maya bocor lagi. Kali ini tivi rusak karena kena air hujan. Mbah tampak sedih karena tidak bisa menonton sinetron lagi.

Esoknya Maya membeli tivi paling murah sekedar Mbah Kedah menonton. Anak-anak kecil mengiringi Maya yang membawa tivi kecil dari belakang. 

Orang asing tersebut pun terus mengintai Maya. Malam akhirnya datang. Orang asing tersebut memasuki rumah Maya mencari di mana keberadaan uangnya. 

Maya menjerit dan akhirnya warga mengejar si orang asing tersebut. Sayangnya lolos. Karena kesal, orang tersebut menelpon kepolisian dan mengungkap bahwa Maya adalah perampok yang dicari pihak kepolisian.

Wahhh akhirnya datang lah polisi ke rumah Maya dan menahannya. 

Hiksss bagaimana ya cerita selanjutnya .


Identitas Film

Judul : Tuhan Minta Duit 

Pemain : 

Anantya Kirana  sebagai Adi/Maya

Putri Ayudya sebagai Mbah Kedah 

Asrul Dahlan sebagai om Uda / om Bama

Rendi Khrisna sebagai om Ridwan (pengacara eks pelanggan semir sepatu Maya).

Tanggal Rilis: 2 April 2022

Sutradara: Azhar Kinoi Lubis 

Produser: Sentot Sahid


Bagaimana ya kisah Maya selanjutnya? Yuk ah nonton aja langsung ya. Cocok ditonton bersama anak sekaligus mereka diajak untuk mencari pelajaran apa yang bisa diambil dari film ini. 

Sekian ah resensi Tuhan Minta Duit. Gak mau cerita lebih lanjut daripada spoiler. Sampai jumpa di resensi selanjutnya ya ..


blogger parenting
blogger parenting Emak anak 5. belajar terus jadi istri dan emak yang baik..

Posting Komentar untuk "Resensi "Tuhan, Minta Duit""