Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengalaman Membersamai Anak Perempuan Baru Baligh

 

Pengalaman Membersamai Anak Perempuan Baru Baligh

Rasanya terharu dan khawatir campur jadi satu saat mendapati anak sulung laporan baru baligh. Aaah ternyata waktu berjalan begitu cepat. Rasanya baru kemarin ia masih di buaian. Ternyata sudah dinyatakan dewasa menurut ajaran Islam.

Sebelumnya sudah sounding ke anak sulung mengenai beberapa hal yang perlu ia ketahui ketika mendapati diri mengalami menstruasi pertama sekali. 

Jadi ketika si sulung segera bercerita bahwa ia mendapati menstruasi pertama, rasanya terharu ternyata waktu sudah berjalan dengan cepat tanpa disadari ia pun sudah besar. 

Beberapa hal yang Emak ajarkan:

1. Edukasi Kebersihan

Pertama ia laporan baru saja keluar darah menstruasi, Emak langsung bertanya apa yang ia rasakan. Apakah perutnya sakit? 

Ketika ia bilang semua ok, maka Emak hanya mengajaknya ke kamar untuk edukasi seputar kebersihan saat menstruasi. 

Pertama Emak ajari cara memakai pembalut. Lalu Emak memberi tahu bahwa wajib mengganti pembalut sekitar 3-4 jam agar kuman tidak mengiritasi area kewanitaan.

Selain itu Emak mengajari cara membersihkan pembalut. Kalo ini seputar tradisi saja. Biasanya orang-orang sering membuang pembalut tanpa mencucinya. Hanya membuang ke tempat sampah dengan dibungkus plastik.

Namun Emak mengajari anak perempuan untuk mencuci pembalutnya bahkan dengan sabun cuci batang agar bersih dari noda darah sebelum membuangnya. 

Begitu juga dengan panty atau celana dalam yang kotor. Wajib dicuci segera tanpa menunggu. 

2. Mencatat Tanggal Menstruasi 

Nah ini penting untuk tau siklus haid yang dialami anak. Penting juga agar tau anak mendapat haid berapa lama setiap bulannya. 

Hal ini berkaitan dengan fikih menstruasi. Kita kan gak bisa memprediksi apa yang akan dialami oleh setiap perempuan. Apakah haidnya normal atau mendapat istihadhah.

Selain mencatat tanggal, anak sulung juga Emak ajarkan mencatat waktu keluarnya menstruasi. Apakah di saat waktu shalat tertentu atau tidak. Misalnya, keluar darah menstruasi saat waktu Dzuhur. 

Nah dicatat apakah saat itu sudah melaksanakan shalat Dzuhur atau belum. Kalo belum, anak wajib mengganti shalat Dzuhur setelah ia selesai mandi wajib atau mandi besar.

Makanya penting mengingatkan anak untuk shalat di awal waktu agar ketika mendapati waktu menstruasi ia telah melaksanakan kewajibannya.

3. Edukasi Mitos Seputar Menstruasi 

Saat menstruasi pertama si sulung, Emak meluangkan waktu untuk bercerita seputar mitos saat menstruasi agar ia tidak mudah percaya hal-hal yang berkaitan dengan mitos.

Mitosnya seputar makanan yang gak boleh dimakan saat haid, mitos seputar kegiatan yang tidak boleh dilakukan saat haid dan lainnya. 

Emak juga menanyakan sejauh mana anak paham tentang "menstruasi' yang selama ini ia dapatkan di sekolah maupun lingkungan.

4. Edukasi Fikih / hukum seputar Menstruasi 

Karena hidup sebagai Muslim, tentu saja yang ini tidak boleh terlewat. Anak wajib tau apa yang dilarang saat haid. Misalnya, shalat, puasa, tawaf, dll.

Apa saja ibadah yang dapat dilakukan oleh perempuan menstruasi. Misalnya berzikir pagi dan petang, mengulang hafalan / murajaah, datang ke kajian, dll.

Anak juga diajarkan tata cara mandi wajib setelah selesai menstruasi. Mulai dari A to Z Emak kawal agar anak dapat kembali beribadah.

Selain itu, Emak mulai mengedukasi anak sulung bahwa mulai saat itu catatan amal baik dan buruknya akan dicatat malaikat. Maka Emak mulai mengingatkan untuk menutup aurat secara sempurna hingga memakai kaus kaki saat keluar rumah. 

Tidak lupa mengingatkan kembali siapa saja mahram yang ia miliki agar nantinya saat bersilaturahmi atau bergaul ia dapat membedakan mana yang boleh dan mana yang tidak boleh ia Salim tangannya.

Kepada siapa saja ia diperbolehkan menampakkan sebagian aurat misalnya rambut saat ia berkunjung ke rumah kerabat. 

5. Edukasi Anatomi Perempuan Baligh

Meskipun Emak yakin, saat di sekolah ia mendapatkan pelajaran biologi tentang anatomi tubuh, tapi gak ada salahnya Emak ulang kembali saat sulung baligh.

Emak beritahu bahwa yang terjadi ketika menstruasi adalah akibat sel telur luruh karena tidak dibuahi.

Sel telur hanya boleh dibuahi ketika perempuan dewasa sudah menikah. Anak juga diberitahu bahwa tubuhnya kini bertumbuh terus hingga sempurna menjadi perempuan dewasa. 

Nah begitulah pengalaman Emak ketika tahun ini si Sulung menjadi baligh. Btw Mak, gimana pengalamanmu ketika anak perempuan atau bahkan anak lakinya sudah baligh? 

Sharing yuk di kolom komentar..




blogger parenting
blogger parenting Emak anak 5. belajar terus jadi istri dan emak yang baik..

10 komentar untuk "Pengalaman Membersamai Anak Perempuan Baru Baligh "

  1. Tulisan ini sangat informatif dan bermanfaat bagi orang tua yang mendampingi anak perempuan memasuki masa baligh. Penjelasannya disampaikan dengan jelas. Pendekatan ini membantu anak memahami perubahan yang dialami dan menjalani masa baligh dengan lebih percaya diri.

    BalasHapus
  2. Saya termasuk orang yang suka mencatat tanggal datang bulan nih Mak. Biar jaga-jaga kapan harus bawa roti bantal kalau keluar. Jadi, tahu perkembangan diri. Sehat ke tak. Biasanya saya kalau udah masanya tapi tak kunjung datang juga, saya makan-makanan yang penuh dengan vitamin seperti rujak gitu Mak.

    BalasHapus
  3. Iya nih penting banget mendampingi anak saat mulai baligh agar dapat informasi yg tepat dan tidak salah jalan. Kita sebagai ortu yg mengedukasi juga wajib tau dan update ilmunyaya mom, mana yg mitos mana yg bener...

    BalasHapus
  4. MasyaAllah tantangan baru yang super menantang ya mbak, memasuki fase remaja yang sesungguhnya buat anak perempuan. Sebagai pasti mempersiapkan bekal terbaik untuk anak perempuan agar semakin siap dengan perubahan yg terjadi

    BalasHapus
  5. MasyaAllah tantangan baru yang super menantang ya mbak, memasuki fase remaja yang sesungguhnya buat anak perempuan. Sebagai pasti mempersiapkan bekal terbaik untuk anak perempuan agar semakin siap dengan perubahan yg terjadi

    BalasHapus
  6. Karena anakku laki-laki semua..saat tahu mereka dah baligh aku lapor ke bapaknya...jadi edukasi detilnya dari bapaknya, aku cuma ngingetin ini itu secara terpisah.
    Alhamdulillah si sulung dah baligh ya Kak..semoga makin solehah jadi permata penyejuk mata ayah bundanyanya

    BalasHapus
  7. Anak kami pun akan baligh tidak lama lagi.
    Anak kami lelaki sih.
    Udah diajak ngobrol juga sama ayahnya tentang pertanda utama balighnya nanti.
    Dan saya minta bercerita nanti ke kami.
    Cukup deg-degan saya menantinya.

    BalasHapus
  8. Berasa sedih ga sih anak kita baligh. Berasa udah tuwir juga. Berasa anaknya kok udah besar. Dulu pas masih kecil pengen anaknya cepat besar.
    Udah besar, eh syedih...

    BalasHapus
  9. Memang kalau punya anak perempuan yang pertama kali haid, kita sebagai orang tua harus memberi pengertian dan edukasi. Terutama masalah pergaulan dengan lawan jenis, semenjak menstruasi anak perempuan sudah harus mengenal batasan ya(Maria Tanjung Sari)

    BalasHapus
  10. Terima kasih mba ulasannya, kebetulan kami punya putri kecil yang insya Allah akan melewati fase ini

    BalasHapus

Jangan diisi link hidup ya kawan-kawan ☺️