Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Romantis Peradaban 2

 

Kisah Romantis Peradaban 2

Pekan lalu kita udah menyimak Kajian Kisah Romantis Peradaban yang diambil dari Kajian Ramadhan Ustadz Salim A Fillah. Ada 5 cerita yang Emak review. 

Nah kali ini kita coba simak 5 kisah lagi ya..

1. Kisah Romantis 6: Nabi Musa dan Shafura

Nabi Musa AS dengan kisah kelahiran yang luar biasa, dilarung ibu ke sungai agar selamat dari kejaran tentara Fir'aun yang memburu bayi laki-laki, diikuti sang Kakak, diangkat menjadi anak oleh Asiah binti Muzahim istri Fir'aun, hingga bertemu lagi dengan ibu kandung untuk menyusuinya.

Semua skenario yang Allah takdirkan begitu indah. Allah menjamin hidup bayi Musa AS langsung di Kandang musuh yang sedang memerintahkan untuk membunuh semua bayi laki-laki. 

Singkat cerita Musa AS yang telah membunuh tanpa sengaja seorang suku Qibty yang berselisih dengan Bani Israil dengan satu pukulan akhirnya melarikan diri ke Madyan. 

Dalam kondisi susah karena pelarian, Musa AS bertemu dengan kakak beradik yang sedang menggembalakan ternak karena ayah mereka sudah tua. 

Karena kasihan kedua kakak beradik hanya menunggu di dekat mata air karena tak mau berdesak-desakan dengan para penggembala lelaki, Musa AS pun menolong keduanya dengan mengangkat batu besar di dekat mata air sehingga ternak-ternak dengan mudah mendapatkan air dengan leluasa.

Karena tergesa-gesa, keduanya lupa mengucapkan terimakasih dan langsung berlalu pulang. 

Musa yang dalam kondisi lelah, lapar dan tanpa perlindungan pun terduduk. 

Dalam keadaan lapar yang menguasai, Musa AS berdoa kepada Allah dengan doa yang terdapat dalam Surat Al Qasas ayat 24.

Robbi inni lima anzalta ilayya min khoirin faqir

 “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku”

Musa sangat berserah kepada Allah. Tak mendikte apa yang ia butuhkan. Hanya mengharap apapun yang Allah turunkan padanya pastilah yang terbaik.

Datanglah Shafura (salah satu gadis kakak beradik) yang berkata bahwa Ayah kakak beradik tersebut mengundangnya karena sang ayah mau bertemu.

Shafura menyarankan ayahnya untuk mempekerjakan Musa AS karena menurutnya Musa AS adalah seorang yang Qowiy lagi Amin. Kuat dan Amanah karena ketika keduanya berjalan di depannya, Musa menyarankan agar Musa lah yang berada di depan agar dirinya tak melihat apapun yang tersingkap dari kedua kakak beradik. 

Ternyata doa Nabi Musa AS dijawab Allah secara lengkap. Tadinya berdoa karena lapar menguasai, begitu sampai di rumah Shafura maka ayahnya menawarkan:

1. Makanan

2. Perlindungan (Musa bercerita kisahnya sampai ke Madyan)

3. Tempat tinggal

4. Pekerjaan

5. Istri (Shafura) dengan perjanjian kerja selama 8-10 tahun dengan ayah Shafura.


2. Kisah Romantis ke 7: Sulaiman dan Bilqis

Dalam sebuah perjalanan bersama pasukannya, Nabi Sulaiman mendengar seekor semut berkata kepada kawan-kawannya..

Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari"

Ada beberapa hal yang bisa kita garisbawahi tentang kejadian ini,

Pertama: semut yang memperingatkan kaumnya, temannya saja itu dihargai Allah dengan mengabadikannya dalam Al Qur'an. 

Bayangkan apabila kita melakukan kerja dakwah. Memperingatkan sesama. Balasan besar dijanjikan Allah untuk ibadah satu ini.

Kedua, semut memperingatkan sambil berhusnudzon kepada Sulaiman dan bala tentaranya. "Sedangkan mereka tidak menyadari". Artinya, ketika melakukan kerja dakwah kedepankan husnudzon kepada target dakwah dan apapun situasi yang dihadapi. 

Sementara Sulaiman yang mendengar semut ini tertawa sambil bersyukur kepada Allah dengan doa yang tercantum pada Surat An Naml ayat 19

rabbi auzi'nī an asykura ni'matakallatī an'amta 'alayya wa 'alā wālidayya wa an a'mala ṣāliḥan tarḍāhu wa adkhilnī biraḥmatika fī 'ibādikaṣ-ṣāliḥīn

"Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh".

Seringnya, kita ingat Allah ketika sedang buntu. Sedang susah. Ketika menghadapi rezekiNya, nikmatNya seringnya kita lupa. 

Setelah itu, diperiksanyalah barisan bala tentaranya. Ini adalah salah satu bentuk perhatian Nabi Sulaiman AS terhadap pasukannya. Baik manusia, jin maupun hewan. 

Tak tampak Burung Hud-hud di dalam barisan. Maka Sulaiman pun bersumpah, bila hujjah Burung Hud-hud tidak bisa diterima maka akan disembelih. 

Kemudian Hud-hud kembali sambil membawa kabar bahwa ia melakukan perjalanan ke negeri jauh dan melihat bahwa ada negeri bernama Saba dipimpin oleh seorang ratu. Negeri itu sangat makmur dan diberkahi namun mereka menyembah matahari. 

Maka Sulaiman pun memberi surat kepada Hud-hud agar disampaikan kepada Ratu negeri Saba yang kita akhirnya tau bernama Bilqis. 

Bilqis yang menerima surat dari Sulaiman pun merasa khawatir apabila negerinya dihancurkan karena tidak beriman kepada Allah. 

Menurut saran para menteri, sebaiknya mereka mengirimkan barang-barang mewah dan terbaik kepada Sulaiman agar ia menjadi senang dan membiarkan negeri mereka aman.

Allah pun memerintahkan Sulaiman AS agar membangun istananya lebih megah lagi sehingga ketika datang para utusan dari Saba semua hadiah yang mereka bawa menjadi tampak tidak berarti. 

Ketika utusan Saba merasa insecure dan memutuskan kembali ke negerinya, maka akhirnya Bilqis bersama utusan datang untuk menyerahkan diri untuk menyembah Allah semata.

Ketika Bilqis dan utusannya berangkat, Sulaiman memerintahkan pasukan Jin untuk memindahkan singgasana Negeri Saba ke dalam istananya. 

Yang terjadi kemudian ketika Bilqis sampai, ia sangat takjub melihat istana Sulaiman sehingga ingin menaikkan gaun yang ia pakai karena takut basah.

Ternyata, lantai yang ia pikir air itu terbuat dari kaca. Bilqis akhirnya dinikahi Nabi Sulaiman setelah mangimani Allah sebagai Tuhannya. 

Negeri Saba bertambah-tambah makmur setelah mereka beriman kepada Allah.


3. Kisah Romantis ke 8: Keluarga Imran dan Keluarga Zakaria

Dalam Al Qur'an ada 2 figur lelaki yang bukan Nabi tapi Allah mengabadikan nama mereka untuk menjadi sebuah nama Ayat dalam Al Qur'an. 

Salah satunya adalah Ali Imran.

Ali Imran adalah orang yang salih. Berdua bersama istrinya Hana mereka menjadi keluarga yang berkhidmat pada Baitul Maqdis. Ketika Hana hamil, ia bernazar agar anaknya juga menjadi seorang yang mengurus Baitul Maqdis.

Namun ternyata suaminya Hana atau Imran meninggal. Maka dipilihlah seorang kerabat yang akan menjadi pelindung si anak yang akhirnya jatuh pada Nabi Zakaria. 

Walaupun nazar pada saat Hana hamil dimaksudkan kepada anak laki-laki, namun yang ternyata lahir adalah anak perempuan. Tapi hal ini tetap dijalankan oleh Zakaria karena nazar telah disebutkan. 

Dibuatlah sebuah Mihrab untuk Maryam di sebuah sisi di Baitul Maqdis. Ketika mendapati Maryam selalu diberi rezeki oleh Allah di Mihrabnya, Nabi Zakaria pun berdoa diberikan seorang anak. Allah mengabulkan karena mihrab Maryam termasuk tempat yang diberkahi sebagai tempat terkabulnya doa.

Suatu hari Maryam didatangi Jibril tercantum dalam Surat Maryam ayat 18

قَالَتۡ اِنِّىۡۤ اَعُوۡذُ بِالرَّحۡمٰنِ مِنۡكَ اِنۡ كُنۡتَ تَقِيًّا‏ ١٨

Dia (Maryam) berkata, "Sungguh, aku berlindung kepada Tuhan Yang Maha Pengasih terhadapmu, jika engkau orang yang bertakwa."

Hal ini karena Jibril tampak dalam wujud yang sempurna. Maryam adalah perempuan yang menjaga diri dan malu adalah perhiasan tertinggi bagi seorang perempuan.


4. Kisah Romantis 9: Antara Khadijah dan Aisyah

Sebagai Kekasih Allah, mungkin kita pernah berfikir kenapa Rasulullah tidak disandingkan dengan pasangan yang sempurna menurut mata kita.

Ya setidaknya, Rasulullah yang sempurna Fisik dan Jiwanya harusnya disandingkan dengan perempuan yang seperfect princess yang kalo dipandang kita tak berkedip.

Allah mengatur kebutuhan Rasulullah sedemikian rupa sehingga dipasangkan dengan Sayyidah Khadijah RA. 

Khadijah RA meskipun berumur 15 tahun di atas Rasulullah namun pelayanannya kepada Rasulullah amat sangat baik sehingga Allah pun menitipkan salam untuknya melalui Malaikat Jibril.

Usia kenabian, 40 tahun ketika Rasulullah pulang dalam keadaan ketakutan, gemetaran dan hanya mengucapkan "Selimuti aku".

Khadijah tanpa bertanya, kenapa? Tanpa sibuk mau tau ada apa? Beliau menyelimuti Rasulullah dan meninggalkannya sendiri untuk sementara waktu.

Kemudian setelah semuanya membaik, ia membawa Rasulullah menemui sepupunya Waraqah bin Naufal.

Waraqah ini, termasuk seorang ahli kitab yang lurus. Beliau tau tanda kenabian dan tau bahwa Muhammad adalah benar utusan Allah. Namun ia memperingatkan bahwa ketika ia mengumumkan kenabian sudah pasti ia tak akan lagi dipandang sebagaimana selama ini dipandang sebagai Al Amin.

Pastilah banyak yang akan mencoba melukai, tak segan menyakiti. Lagi-lagi yang selalu menenangkan Beliau plus pertama masuk Islam jelas adalah Khadijah sang istri.

Bayangkan bila dipasangkan dengan wanita yang seumur dengan Rasulullah. Mungkin tidak akan sanggup menjadi sandaran bagi Rasulullah.

Lain Khadijah lain Aisyah. 

Aisyah yang dengan kepandaiannya, dengan umurnya yang terpaut lebih dari 40 tahun lebih muda dengan Rasulullah tak membuat hubungan kaku antara keduanya. 

Dengan Aisyah Rasulullah selalu bisa bersikap spontan dan ekspresif dengan rasa sayangnya. 

5. Kisah Romantis 10: Hafshah binti Khattab

Saat perang badar berakhir, ternyata suami Hafshah syahid. Sang ayah, Umar bin Khathab yang telah mendapati waktu Iddah sang anak akan berakhir pun "cawe-cawe" mencari jodoh terbaik untuk anaknya.

Maka dipilihlah sahabat Rasulullah paling shalih yaitu Abu Bakar. Namun Umar kecewa karena Abu Bakar tidak mengatakan apapun terkait penawarannya.

Kemudian ia mendatangi Usman bin Affan. Sahabatnya ini juga baru ditinggal wafat istrinya, putri Rasulullah Ruqaiyah.

Namun Usman meminta waktu untuk menjawab penawaran dari Umar. 

Waktu berlalu, namun Usman belum bisa move on dari almarhumah istrinya. 

Umar pun mendatangi Rasulullah menceritakan kegalauan mengenai jodoh anaknya. 

Rasulullah hanya menjawab

"Semoga Allah memberi jodoh Hafshah lelaki yang lebih baik dari Abu Bakar. Dan memberi jodoh Usman perempuan yang lebih baik dari Hafshah."

Ternyata, diamnya Abu Bakar karena pernah mendengar Nabi bertanya tentang waktu Iddah Hafshah.

Akhirnya Rasullullah pun menikah dengan Hafshah. Bertapa bahagianya Umar karena doa Rasulullah benar-benar terkabul. 

Impiannya menikahkan anak dengan sahabat terbaik malah melampaui kenyataan bahwa yang menikahi anaknya adalah Manusia Terbaik.

Hafshah mewarisi kecerdasan, sigap dan karakter ayahnya. 

Berkali-kali Umar mengingatkan Hafshah agar selalu berbuat baik kepada Rasulullah. Tidak cemburu dan menyusahkan Rasulullah. 

Karena Umar melihat karakteristik istri di Madinah lebih menguasai suami ketimbang istri di Makkah. Orang Quraisy mendominasi istri kebalikan orang Madinah. 





blogger parenting
blogger parenting Emak anak 5. belajar terus jadi istri dan emak yang baik..

Posting Komentar untuk "Kisah Romantis Peradaban 2"